Aku adalah bentuk dari kekecewaan ku sendiri, terlalu banyak hal yang terjadi di luar kendali membuat diriku harus berusaha untuk memenuhinya bahkan ketika aku tak sanggup lagi.Di ruangan gelap ini Zayyan terdiam meratapi berbagai masalah yang ia hadapi akhir akhir ini, ia sudah pasrah dan mencoba menerima bahwa ia tak mungkin bisa kembali ke Indonesia dan pastinya ia takkan bisa menghadiri pemakaman sang kakek esok hari.
Ia menghembuskan nafasnya perlahan, mengusap wajahnya beberapa kali. setelah berhasil mengumpulkan kewarasannya ia bangkit lalu berjalan ke luar kamar saat melewati meja ia tidak melihat lukisan nya seingat Zayyan ia meletakkannya di situ.
Ia mulai mencari di sekitaran sofa mungkin saja ia lupa meletakkan nya di suatu tempat, tapi nihil ia tidak menemukan lukisan itu di mana mana. Entah mengapa dia teringat akan sesuatu ia berjalan cepat menuju lantai satu di mana para member tengah menunggu makan malam yang mereka pesan? Ah lebih tepatnya makan tengah malam Zayyan sampai lupa ia sama sekali belum makan dari pagi tadi.
Zayyan berjalan mendekati sing dan Leo yang sedang duduk di atas karpet berbulu tepat di depan tv. "Sing Leo di mana lukisan Hyung?," ucapnya menatap dua lelaki itu.
Para member menatap Zayyan cemas.
Sing meneguk ludahnya kasar. "A-anu h-yung...." Sing tergagap.
Zayyan menatap dua adiknya menuntut jawaban.
"Maafkan kami Hyung...... k-kami merusak lukisan itu," dengan bibir bergetar Leo memberanikan diri jujur pada hyungnya.
Dengan penuh ketakutan sing menjelaskan apa yang terjadi waktu itu, rasanya ia ingin menangis melihat Hyung kesayangan nya menatap kecewa padanya.
Mendengar penjelasan dari sing membuat perasaan Zayyan campur aduk ia tak bisa membayangkan bagaimana rasa lelahnya selama beberapa hari menghabiskan waktu istirahat nya untuk membuat lukisan itu, ia kecewa sangat kecewa.
Zayyan menghembuskan nafasnya kasar "inikah balasan yang ku dapat atas waktu yang ku habiskan untuk membuat lukisan itu? Atau aku terlalu memanjakan kalian hingga kalian bisa berbuat seenaknya seperti ini?" Ucap Zayyan dengan amarah yang tertahan.
Sing dan Leo berusaha keras menahan air mata mereka, untuk pertama kalinya ia melihat hyungnya itu meluapkan emosinya. Para member yang lain juga tak berani bersuara melihat Zayyan yang sedang di selimuti amarah.
"Aku tidak habis pikir dengan kalian berdua, kalian tau aku bahkan hampir gila menghadapi masalah ku dan kalian malah menambah masalah lagi" ucapnya lagi.
"Sudahlah Hyung, mereka tidak sengaja lagi pula-" ucapan lex terpotong.
"Diam lex! aku tidak berbicara padamu, jika kau masih menghormati ku sebagai Hyung mu berhenti ikut campur" Zayyan menatap kesal pada lex.
Beomsoo menarik lex agar duduk,gyumin dan Wain berusaha menenangkan sing terutama Leo yang mulai menangis terisak melihat perdebatan dua Hyung mereka.
Hyunsik yang sedari tadi hanya diam menarik Zayyan agar mundur.
"Zayyan jangan membesar besarkan masalah, kau tidak kasian pada adik adik mu," ucap Hyunsik.
Zayyan terkekeh pelan " lalu bagaimana dengan ku Hyung? Kau tak kasian pada ku?" Zayyan berucap sangat pelan menatap kecewa pada Hyunsik lalu pergi kembali ke kamar nya.
Davin ingin menyusul Zayyan tapi tangannya lebih dulu di tahan oleh Hyunsik.
Hyunsik menggeleng pelan "tidak apa apa, ia hanya butuh waktu sendirian," Davin terdiam menatap kepergian hyungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(For the Youngest) TRIO RANTAU XODIAC 2
FanfictionDALAM TAHAP REVISI! Perpisahan adalah hal yang menjadi duka membekas tak hilang menjadi trauma mendalam_leo Malam yang ku kira akan menjadi awal kesuksesan dan kebahagiaan malah menjadi malam suram saat aku kehilangan_sing DILARANG PROMOSI CERITA BE...