THE BEGINNING OF DESTRUCTION

182 23 0
                                    

Senin sore, 16.00

Suasana Parama University sangat ramai, besok sudah acara besar kampus, bukan hanya panitia yang memenuhi sepanjang Serenity Park yang terletak di tengah-tengah kampus di depan gedung auditorium, karena semua acara dilaksanakan di sana. Stage besar dengan memuat penonton ribuan itu hampir 85% beres dan bisa digunakan untuk uji coba.

Bima paling terakhir datang ke tempat ini dan ikut bergabung dengan anggota lainnya yang tengah mendengar arahan dari Winter dan Mirela di bawah stage.

"Sorry telat." kata Bima setelah berlari kecil ke sini.

Entah memang sedang serius atau mungkin mereka semua capek namun harus terus beraktifitas hingga membuat suasana sore ini tegang dan canggung?

"Kalian latihan dulu aja di stage." final Winter setelah menjelaskan panjang lebar isi acara.

Winter tenang sekarang, ia begitu memikirkan Ethan yang takut tiba-tiba tidak ingin membatalkan tampil besok, namun cowok itu berusaha professional dan mengesampingkan egonya, hanya sampai besok.

"Bima, lo bisa kan besok?" tanya Hansel pada Bima.

"Aman, bokap gue ada di luar kota."

Sedangkan di bawah sana, masih ada Winter dan Mirela yang akhirnya bisa duduk santai sambil meminum minuman yang tersedia sebagai sponsor, sejenak menghilangkan haus sebelum bertempur lagi sampai malam, dan besok paginya adalah puncak acara.

"Mir, kita juga harus latihan." kata seseorang pada Mirela sebagai partner pembawa acaranya.

"Gue sama anggota lain mau koordinasi sama divisi acara, di ruang panitia ya?" kata seseorang dari divisi lainnya lagi menghampiri mereka.

"Gue minta satu orang divisi acara dong diskusi bentaran doang sama anak dokumentasi." pinta seorang ketua pelaksana.

"Yaudah sama gue aja, latihannya nanti malam ya." kata Mirela pada orang pertama.

Winter menghela napasnya, kalau saja Yola ada, mungkin mereka tidak akan terlalu ribet seperti sekarang, "Ayok." kata Winter sambil menuju ruang panitia.

Ia juga berusaha menghubungi Yola yang tiba-tiba menghilang tanpa pamit dan kabar apapun darinya, ponselnya tidak aktif dan ini kali pertamanya Yola tidak bertanggung jawab, sebenarnya baik Mirela maupun Winter khawatir pada satu temannya itu, tapi harus memfokuskan pikirannya pada acara yang sedang dipegangnya.

●●●

Dari D'Seven selesai latihan, Ethan paling pertama turun dan mereka pikir Ethan pergi ke ruang istirahat yang disediakan panitia, tapi saat Aiden ke dalam, tak ada siapapun termasuk tasnya, hanya ada barang-barang lain milik teman-temannya.

Aiden kembali keluar menghampiri D'Seven yang masih di bawah stage, beristirahat disana sambil meminum minuman yang tersedia di sana juga.

Aksa memberikan satu botol minuman penuh pada Aiden. "Thanks." katanya, "Gue gak liat ada Ethan di dalam." lanjut Aiden.

"Kemana dia?" tanya Hansel.

"Ethan lagi kenapa ya?" ujar Shaka, "Waktu malam minggu katanya mau ke rumah gue tapi gak dateng-dateng, tadi juga cuma diem aja."

"Wah di elu masalahnya ni berarti, Shak." ujar Aksa yang niat awalnya becanda apalagi yang lainnya ikut menuduh Shaka juga dengan candaan mereka.

"Ethan diapain sama lo anjir?"
"Lo ada hutang ya ke si Ethan?"
"Ceweknya Ethan lo rebut ya."

Tapi justru membuat Shaka berpikir, apalagi kalimat terakhir yang dilontarkan temannya, sepertinya memang benar seperti itu kenyataannya. Seperti yang semua orang tahu termasuk Shaka kalau Ethan sedang menyukai seorang gadis bernama Winter yang semalam bersama dengannya.

D'SEVEN | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang