LOST CONTROL

191 23 0
                                    

Siapapun atau tidak ada seorangpun yang membuat mereka mengorbankan pertemanan yang sudah terjalin-

Cukup!

●●●

Malam ini, tak ada jadwal latihan atau hal lainnya, namun 5/7 dari anggota D'Seven memenuhi basecamp, suasana hening tak ada yang bersuara dan mereka hanya diam sambil menunggu kedatangan Hansel yang awalnya akan membawa Ethan kembali.

Brak!

Hansel membuka pintu basecamp begitu keras, kelima anggota yang ada di dalam pun mengalihkan atensinya ke arah pintu, menunggu Hansel berbicara karena menunjukkan raut wajah panik.

"Ethan tipsy, dia ada di club sekarang."

"Ah elah, buruan kita samperin." sahut Bima.

Semuanya lantas bergegas, sekalinya mendengar kabar Ethan malah mengkhawatirkan. Ini bukan kali pertamanya Ethan datang ke tempat yang di yakininya bisa menenangkan pikiran ketika kalut. Dan yang paling mereka takutkan terulang kembali adalah Ethan dengan kondisi mabuk nekat untuk mengendarai mobilnya sendiri, nyaris mengalami kecelakaan beruntun saat itu, namun takdir berkata Ethan masih terselamatkan.

"Bim, tambah kecepatannya, gue takut Ethan keburu pulang sendiri." ujar Hansel saat berada di tengah-tengah perjalanan.

Bima juga berusaha semaksimal mungkin mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, sorot matanya begitu fokus untuk mendahului pengendara lain di depannya, terdengar klakson yang berbunyi beberapa kali karena mobil yang dikendarai Bima termasuk ugal-ugalan, bahkan sampai teriakkan, umpatan dan caci makian diluar sana.

Terserah, mereka hanya ingin menemui Ethan secepatnya.

Setelah sampai, Shaka adalah orang yang pertama berhasil menemui Ethan di tengah-tengah keramaian dan lampu diskotik yang membuatnya pusing juga dentuman musik keras memenuhi indera pendengaran. Di sudut kiri, sosok Ethan yang terlihat berantakan, menyandarkan punggungnya di sofa, tangannya memegang segelas vodka dan kini sedang menghabiskannya.

Lalu datang seorang wanita yang menghampiri Ethan, duduk di sebelahnya sambil menggoda, dengan cepat Shaka mencegahnya sebelum Ethan kemakan rayuan wanita tadi.

"Sorry, ini temen gue."

Setelah wanita itu pergi, Ethan masih belum melihat Shaka yang berdiri di depannya dengan menghela napas kesal, "Udah cukup, Than!" cegahnya ketika Ethan mengambil botol baru yang sudah terbuka.

Barulah Ethan menatap Shaka dengan setengah sadar, "Shit!" umpatnya. Kemudian kembali pada minuman yang telah membuatnya hilang kesadaran itu.

"Than!" Shaka menahan lengannya, namun Ethan menepisnya.

"Lo siapa anjing!" gertak Ethan.

"Balik sama kita sekarang, kalau punya masalah, lo punya kita yang bakal dengerin lo, bukan kayak gini, Ethan."

"Lo bukan temen gue."

"Gue temen lo." balas Shaka penuh penekanan.

Meskipun tatapannya tidak fokus, namun sorot matanya terlihat jelas dan mulai memanas, juga terlihat jelas kecewa pada Shaka.

"Pergi, Shak." pinta Ethan.

"Gue bakal pergi dari sini tapi lo juga harus ikut."

Ethan berdiri dan menghadap Shaka, "Gue bilang lo siapa!" Ia kembali marah, dan kali ini botol kaca yang masih dipegangnya itu dilemparkan pada Shaka begitu keras mengenai tubuhnya hingga pecah.

Keributan Ethan terlihat oleh beberapa teman lainnya yang masih mencari keberadaan Ethan.

"Shak?" Aiden menyadari pecahan beling di dekat kaki Shaka dan kaus yang Shaka gunakan terlihat basah sedikit.

D'SEVEN | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang