"shell, bangun. cepetan bangun." desak wanita yang sedang sibuk membereskan pakaiannya.
gadis yang masih berada di atas tempat tidur itu menguap seraya membuka mata dan memperhatikan sekitarnya.
matanya membelalak kaget ketika melihat sang ibu sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
"mah, ngapain masukin bajuku ke koper? emang aku mau kemana?" tanyanya heran.
"bukan kamu aja, tapi kita bakalan ke kanada." jawab ibunya.
"hah?! ngapain ke kanada? aku gak mau, ah!"
ibu gadis itu menjewer telinganya yang membuatnya merintih kesakitan. jeweran ibunya memang tidak main-main.
"dengerin mamah ya, shelly. kita harus cari daddy mu, dia itu gak boleh lepas tanggung jawab dari kamu. kamu itu anaknya!"
"mah, aku kan udah dewasa juga. aku bisa kok cari kerja buat nafkahin diriku sendiri sama mamah. jadi gak usah nyari-nyari daddy lagi, mana mamah nyari sampai ke kanada."
mamah shelly menjitak kepala anaknya. "dewasa dari mana kamu? pokoknya kita harus ke kanada, mamah denger kalo daddy mu mulai bisnis baru disana. kamu harus kelola bisnis itu."
"tapi kenapa, mah? aku gak tertarik buat ngurusin bisnis, lagian aku masih sekolah lho?"
"mamah udah urus semuanya, kita tinggal berangkat aja. udah! kamu jangan bantah-bantah mamah lagi, cepat siap-siap." perintah mamah shelly.
mau tidak mau shelly turun dari tempat tidurnya dan bersiap-siap seperti perintah mamahnya.
"shelly! ayo cepetan, jangan lama-lama." teriak mamah dari depan pintu.
"iya mah." jawab shelly dengan wajah kusut.
mamah shelly mengunci pintu rumah dan memesan taksi, tak berapa lama mereka pun sampai di bandara.
shelly berjalan masuk ke dalam bandara seraya menyeret kopernya, dia melihat-lihat sekelilingnya yang terasa dejavu seperti 13 tahun yang lalu.
ketika dia ikut mengantar seseorang kembali ke rumahnya di kanada. shelly merindukan orang itu, walaupun ingatannya samar-samar tentang orang itu.
"mah, nanti kita tinggal dimana?"
"mamah udah sewa apartemen." lagi-lagi shelly membelalakkan matanya.
"hah? cepet banget dapet apartemen."
shelly sangat tau sekarang kalau mamahnya sudah lama merencanakan ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.