teman baru

30 5 0
                                    

shelly garuk-garuk kepala saat jam istirahat tiba. dia tidak tau harus berbuat apa. sebenarnya dia ingin pergi ke kantin bersama siswi-siswi lain.

masalahnya, dia orang yang kaku kepada orang baru. shelly bukan anak yang supel, apalagi dirinya kini berada di negeri orang.

dia tidak tau bagaimana anak-anak muda di kanada bergaul.

shelly membuka handphone nya, yang langsung menampilkan lockscreen fotonya dengan seorang laki-laki dengan seragam sekolah menengah atas.

foto itu dicetak menjadi polaroid dan di balik foto itu tertulis 'sullyoon & hyungseo'.

shelly menyimpan polaroid itu di balik casing handphone nya.

dia membuang nafas panjang dan hendak meletakkan kepalanya di atas meja sembari menunggu bel masuk berbunyi.

sampai seorang laki-laki menghampiri mejanya.

"hey, shelly. wanna be friend with me?"

shelly terbangun, dan membenarkan posisi duduknya.

"ah, hello..." shelly berusaha membaca nametage laki-laki itu.

"oh, my name is matthew. seok matthew."

"hello matthew, yes. why not?"

"do you wanna go to the canteen with me?"

"okay, let's go."

selama berjalan ke kantin, shelly banyak diam. namun matthew banyak mengajaknya bicara. seperti shelly akan cepat akrab dengan matthew karena sifatnya yang terbuka.

matthew dan shelly duduk bersama ketika di kantin, menyantap makanan masing-masing.

"where are you from? you look like a mulatto, anyway." tanya matthew.

"i'm from south korea." jawab shelly.

"wah! jadi lo dari korea?" shelly membelalakkan matanya. sama sekali tidak menyangka kalau matthew bisa berbahasa korea.

"lo bisa bahasa korea? kok bisa?! lo pernah tinggal di korea? atau blasteran?" tanya shelly antusias. tiba-tiba dia berubah menjadi shelly yang tidak kaku pada orang baru.

matthew terkekeh.

"gue orang korea tapi gede di kanada. lo?" jelas matthew lalu bertanya ke shelly.

"gue blasteran korea-kanada."

"tuhkan bener dugaan gue! gue mana pernah salah," ucap matthew memuji dirinya sendiri.

"terus kenapa lo gak tau kalo gue dari korea? tadi kan gue udah perkenalan."

"oh itu, tadi gue dipanggil guru karena sekolah bakalan ada acara bulan depan."

shelly menaikkan sebelah alisnya, "acara apa?"

"alumni-alumni sekolah bakalan adain acara reuni disini sekaligus ada lomba seni."

"lomba seni?"

"iya. jadi tuh, ada lomba seni rupa, seni musik, dan penampilan klub teater sama klub dance."

"wah, kayaknya seru banget, ya?"

"iya! lo mau ikutan, gak? lo bisa daftar ke gue, karena gue salah satu panitia pelaksana acara."

"oh itu...gue pikir-pikir dulu deh."

setelah kelas selesai, shelly membuka handphone nya dan menekan ikon berwarna hijau di kontak kevin.

untungnya, kevin gercep menjawab telepon shelly.

"om, dimana? aku udah pulang nih."

"aku udah di depan sekolah kamu shell. keren kan, aku udah ada di sekolah pas kamu nelfon. gimana engga, aku kan---" shelly mematikan sambungannya sepihak.

shelly berjalan ke depan sekolah dan melihat kevin melambaikan tangan ke arahnya dan tersenyum.

saat dia hendak berjalan mendekat, seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"shelly! lo pulang bareng siapa?"

"oh? matthew? lo belum pulang? gue kira udah pulang duluan."

matthew terkekeh.

"lo sih, cepetan banget keluarnya."

shelly tersenyum kikuk. "kalo gitu gue duluan ya, jemputan gue udah dateng."

"dijemput siapa?"

shelly menunjuk kevin yang menyandarkan diri di mobilnya dengan tangan yang dilipat di depan dada.

"oke, hati-hati ya shell." matthew melambaikan tangan ke shelly.

om kevin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang