shelly tersadar.
"astaga! gue meluk om kevin?!"
"aduh, gue kebawa suasana!"
gadis itu melepas pelukannya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. dia bingung bagaimana menjelaskan perasaannya sekarang kepada kevin.
"eh, om...itu...aku gak sengaja." shelly mengucapkannya dengan terbata-bata.
kevin mengangguk mengerti. dia sangat mengerti.
"it's okay, shell. don't worry," ucap kevin menenangkan shelly.
"oh, iya shell. aku ada sesuatu buat kamu." lanjut kevin.
kevin berdiri diikuti shelly di belakangnya. shelly sangat penasaran sesuatu apa yang akan diberikan kevin padanya.
pria di depan shelly membawa tote bag besar dari kamarnya, sementara shelly duduk di sofa ruang tamu.
setelah di dapatkannya tote bag itu, kevin memberikannya pada shelly.
"ini apa?" tanya shelly.
"buka dong."
shelly membuka tote bag tersebut, dan kaget dengan isinya. ada aksesoris lucu dan imut juga ada gaun yang menurut shelly sangat cantik.
mata shelly berbinar-binar lalu menatap kevin.
"tadi aku ketemu klien penting dari korea, dan dia bawain oleh-oleh gitu. nah ternyata dia bawain aksesoris gitu shell. tapi kalo gaunnya, itu aku yang beliin buat kamu."
"om kenapa baik banget, sih? gimana cara balesnya coba?"
kevin tertawa, shelly melihatnya. entah mengapa setiap melihat kevin tersenyum atau tertawa, dia selalu merasa deg-degan.
entah sejak kapan dia mulai merasakan hal ini. sebelumnya dia tidak pernah merasakan ini sama sekali pada pria lain. kecuali pria itu.
"cobain gih gaunnya, aku penasaran." kevin membalikkan tubuh shelly menuju ke kamar.
shelly pun dengan senang hati untuk mencoba gaun tersebut. setelah selesai memakai gaun itu, shelly menunjukkannya pada kevin. dia memutar-mutarkan tubuhnya di depan kevin.
pria itu tersenyum lebar. pilihannya ternyata tidak salah, shelly terlihat sangat cantik dengan gaun itu.
gaun berwarna putih bermotif bunga dan bagian tangannya yang berwarna pink.
shelly menatap dirinya di pantulan cermin kamar kevin. lalu pria itu datang dari belakangnya.
"gimana? suka?"
"suka! suka banget om!" shelly tersenyum dan terlihat malu-malu. kevin yang melihat itu menjadi merasa gemas sendiri. rasanya ingin sekali mencubit kedua pipi shelly.
"kamu cantik pakai itu, shell." lalu kevin mengambil pita pink di dalam tote bag, lalu memakaikannya di rambut shelly.
gadis itu mengibaskan rambutnya ke depan. rasanya dia sangat senang sekarang.
kevin pun ikut senang melihat shelly yang terus-menerus berdecak kagum melihat pantulan dirinya di depan cermin.
kemudian shelly membalikkan dirinya. tanpa sadar jarak antara kevin dan dirinya menjadi sangat dekat hingga shelly dapat melihat wajah tampan kevin dari dekat.
mulai dari matanya yang memiliki sorot mata tajam, hingga bibir tipisnya yang selalu menarik perhatian shelly ketika sang empu tersenyum.
gadis itu kemudian menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya dari pikiran-pikiran yang ada di kepalanya sekarang.
kevin berjalan mundur. "kalo gitu aku keluar, ya? kamu ganti baju lagi."
shelly menahan lengan kevin. "tunggu om."
kevin berbalik. "kenapa, shell?"
"aku mau mandi. tapi aku mandi di apartemen ku aja, nanti aku balik lagi kesini."
oh iya, kevin baru ingat. dia kan membawa shelly karena tidak tau sandi pengaman apartemennya.
"gak usah, kita langsung ke apartemen kamu aja." shelly mengangguk.
shelly membereskan berang-barangnya lalu keluar bersama kevin. mereka berdua menuruni satu persatu anak tangga. keduanya memilih untuk tidak memakai lift karena hanya satu lantai di bawah apartemen kevin.
perlahan shelly bisa merasakan bahwa kecanggungannya kepada kevin semakin terkikis setiap harinya.
dia tidak menyadarinya sejak kapan dia mulai membuka diri terhadap pria di sampingnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.