oleh-oleh

19 4 0
                                    

"halo, kamu anak baru itu ya?" shelly menoleh ke mark lalu berpikir bagaimana dia harus menghadapi mantan kakak kelasnya ini.

"i-iya." jawab shelly gugup.

pasalnya, semua siswi-siswi yang ada di kantin sedang melihat dirinya sekarang.

"aku mark lee, alumni sekolah ini." mark menjulurkan tangannya ke shelly, berharap gadis di depannya menjabat tangannya.

"shelly seol, kak." sesuai dugaan mark, shelly menjabat tangannya.

sebelumnya, mark sudah mendengar tentang shelly dari matthew. oleh karena itu dia memakai bakor.

mark tersenyum kemudian melepas jabatan tangan mereka. "gue boleh gabung kesini?"

"emang kalo gue bilang gak boleh kakak gak bakalan gabung ke kita? gak juga kan." mark menoyor pelan kepala matthew, nyolot banget ini anak, pikirnya.

akhirnya mark duduk di samping matthew sambil membicarakan perihal acara reuni dan lomba kesenian bersama. lagi-lagi shelly kembali diabaikan dalam percakapan orang-orang disekitarnya.

bel masuk berbunyi, matthew dan shelly berpamitan kembali ke kelas sedangkan mark pergi ke ruang guru.

•  om kevin  •


setelah mengantar shelly ke sekolah, kevin pergi menuju hotel dan mengganti bajunya menjadi formal karena akan bertemu investor asal korea selatan di hotelnya.

lalu dia melangkahkan kakinya menuju restoran dan duduk di ujung dekat jendela.

spot yang tepat untuk berbincang-bincang ringan tentang perkembangan hotel dengan kliennya.

seorang pelayan datang membawakan dua gelas kopi dan tak lama setelah itu jacob datang bersama investor dan sekretarisnya.

"halo, pak kevin. lama gak ketemu, apa kabar?" kevin berdiri menyambut jabatan tangan investor tersebut, jung chanwoo.

mereka bertiga duduk bersama.

"saya baik, pak chanwoo. bapak sendiri bagaimana?"

"baik juga. kemarin saya baru sampai di kanada langsung menelfon anda karena udah lama gak melihat langsung the moon hotel."

ketiganya tertawa.

"oh iya, saya bawa oleh-oleh dari korea untuk pak kevin dan pak jacob." chanwoo memberikan instruksi kepada sekretarisnya untuk diberikan kepada kevin dan jacob.

"kami sangat berterimakasih pak. sudah mau repot-repot membawakan oleh-oleh segala," ucap kevin tak enak.

chanwoo terkekeh. "gak apa-apa, saya senang bisa memberikan sesuatu."

"baiklah pak, kita lanjut bicarain tentang bar sekarang?"

mereka bertiga kembali fokus dalam pekerjaan. kevin menjelaskan semua hal yang perlu dijelaskan dan jacob sangat membantu kevin dalam hal ini.

"terimakasih, pak. sudah meluangkan waktu di tengah kesibukan anda," ucap chanwoo.

kevin geleng-geleng kepala. "saya siap memberikan waktu kapan pun."

"mari saya antar." kevin dan jacob sama-sama mengantar chanwoo ke sampai ke depan mobilnya.

setelah mobil chanwoo menjauh dari hotel, kevin dan jacob membuang nafas panjang.

"good job!" kevin merangkul jacob lalu mereka kembali ke dalam resto untuk membuka oleh-oleh yang dibawakan oleh chanwoo.

ps : tote bag nya masing-masing ada tiga buat mereka berdua.

kevin sendiri kaget karena di dalam tote bag untuk dirinya ada aksesoris untuk perempuan.

"ini pak chanwoo gak salah ngasih, kan?" tanya kevin.

jacob melihat isi tote bag tersebut lalu cekikikan.

"mungkin dia ngira lo udah punya pacar kali, jadi dia ngasih ini sekalian buat pacar lo."

"terus ini gue kemanain?"

"emang mau dibuang? kasih shelly lah." jacob menatap kevin dengan kedua alis yang dinaik-turunkan.

kevin langsung merasa semangat. "bener juga ide lo. iya-iya, gue setuju. daripada cuma jadi pajangan di apartemen mending buat shelly. dia pasti cocok banget make ini semua."

kevin tersenyum lebar demikian juga jacob. berharap agar sahabatnya ini segera menyadari perasaannya yang sebenarnya.

om kevin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang