"makasih ya, kev. udah bantuin beres-beres rumah." mamah jiwoo tersenyum tidak enak pada kevin.
"aku senang bisa bantuin kakak dan shelly. kalo gitu aku pulang dulu ya." kevin berpamitan pada mamah jiwoo dan shelly.
"oh iya, kalo ada apa-apa telfon aja. atau bisa langsung ke apartemen aku, kak. unit 602."
mamah jiwoo tersenyum dan mengangguk. dia bersyukur ada kevin disaat seperti ini.
"nah shell, sini handphone kamu."
"untuk apa, mah?" tanya shelly sambil memberikan handphone nya ke mamah.
"udah siniin aja."
mamah mengetik sesuatu di handphone nya, membuat shelly penasaran.
"udah, nih." mamah mengembalikan handphone milik shelly kemudian pergi ke kamarnya.
shelly pun melihat handphone miliknya, ternyata mamahnya menyimpan kontak milik kevin. shelly tidak mempermasalahkan itu, tapi nama kontaknya membuat shelly merasa aneh.
'kak kevin'.
"kak darimana?" shelly mengganti nama kontak tersebut dan tersenyum jahil.
'om kevin'.
dia mengganti kontak kevin di handphone nya lalu bersenandung menuju kamarnya.
keesokan paginya, shelly bersiap-siap berangkat ke sekolah. dia cukup lama memperhatikan seragam sekolah barunya itu.
"hmm, cantik juga gue make baju ini." shelly memperbaiki dasinya lalu menyandang tas dan menuju ke dapur.
"wah, wangi banget mah. sampai ke kamar aku lagi wanginya, jadi laper banget nih." puji shelly yang membuat mamah jiwoo tersenyum.
shelly duduk di kursi dan lekas menyantap sarapan buatan mamahnya.
ting tong!
bel berbunyi. shelly bergegas melihat siapa orang yang menekan bel dari interkom dan memperlihatkan kevin dengan kaos tanpa lengannya.
"siapa shell?" tanya mamah dengan sedikit berteriak.
"om kevin, mah!"
"cepetan bukain pintunya."
dengan langkah berat, shelly membukakan pintu untuk kevin. setelah pintu terbuka, kevin menyapa shelly.
"pagi shell, udah sarapan?"
"iya pagi, ini saya lagi sarapan."
"kenapa harus formal, shell? santai aja."
"iya, om."
"kevin! ayo sarapan bareng!" ajak mamah jiwoo ke kevin.
kevin tentu saja dengan senang hati menerima ajakan tersebut. kebetulan dirinya memang belum sarapan.
"shell, nanti kamu diantar sama kevin ya. abis ini mamah mau kerja sekalian cari daddy kamu."
"hah? terus nanti aku pulangnya gimana?" tanya shelly heran.
"kan ada aku shell, aku yang antar jemput kamu." kevin melirik shelly.
"tuh denger, kurang baik apa kak kevin ke kamu? sampai mau nganter jemput kamu, padahal dia sibuk gitu."
"iya mah, iya."
setelah selesai sarapan, kevin mengantar shelly ke sekolahnya.
shelly berpamitan dan menutup pintu mobil. tapi anehnya kevin juga ikut keluar dari mobil.
"om kenapa keluar?"
"mau nganterin kamu ke dalam."
kening shelly mengkerut.
"aku udah gede, om. gak usah pake diantar-diantar, aku malu."
"gak ada yang peduliin hal itu, shell. udahlah, ayo." kevin menarik tangan shelly ke dalam.
"shell, nanti telfon kalo udah pulang ya."
kevin pergi meninggalkan sekolah ketika shelly sudah benar-benar masuk ke kelasnya.
shelly teringat pesan kevin kepadanya ketika dirinya mau masuk ke kelas.
"baik-baik ya sekolahnya, yang pinter."
shelly dibuat tersenyum ketika kevin mengatakan itu sambil mengelus kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romantikakatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.