shelly membuka pintu apartemen dan mempersilahkan kevin untuk masuk ke dalam.
pria itu langsung duduk di sofa ruang tamu sementara shelly masuk ke kamarnya untuk mandi.
setelah selesai mandi, shelly berdiri di depan cermin sambil memikirkan bagaimana keadaannya dengan kevin setelah ini.
dia bolak-balik di depan kaca memikirkan topik apa yang akan dibicarakan bersama kevin.
shelly membuka pintu kamarnya, dan dia melihat kevin yang tertidur dengan layar handphone yang masih terbuka.
"bisa-bisanya ketiduran disini." shelly menatap wajah kevin yang tengah tertidur.
gadis itu mendekat untuk meletakkan handphone kevin ke meja.
dia melihat isi layar handphone yang ternyata adalah foto sebuah laporan tentang hotel. shelly meletakkan benda pipih itu di meja dan tidak sengaja melihat wallpaper handphone kevin yang terasa familiar baginya.
shelly berusaha mengingat-ingat kembali dimana dia pernah melihat foto tersebut. dia memilih untuk membiarkan kevin seorang diri di ruang tamu dan dia melangkahkan kakinya ke dapur.
gadis itu membuka kulkas dan mengambil minuman bersoda lalu langsung menghabiskannya dalam dua kali teguk.
tepat setelah shelly membuang kaleng soda ke tempat sampah, shelly mendengar pintu apartemen tertutup.
dia lekas melihat ke depan. ah, ternyata mamah jiwoo sudah pulang.
begitu mendapati kevin yang tertidur di sofa, mamah jiwoo terbelalak.
"kenapa kamu gak kasih bantal atau selimut??" mamah jiwoo mencubit pelan lengan shelly.
"aduh! mamah, ih! cubitan mamah tuh sakit tau." eluh shelly seraya mengelus lengannya yang baru saja dicubit.
"lebay ih kamu. orang mamah cubitnya pelan kok."
"pelan dari mana, sih?!"
shelly hanya bisa mendengus sebal.
mamah jiwoo mengambil selimut lalu menyelimuti kevin.
"mamah udah makan?" tanya shelly.
"udah." jawab mamah jiwoo singkat lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
shelly duduk di depan kevin dan memperhatikan wajah kevin yang terlihat sangat imut.
kevin tertidur masih dengan posisi duduk dan kepala yang bertumpu pada tangan kanannya.
saat shelly menatap mata kevin, tiba-tiba pria itu membuka matanya dan alhasil mata mereka bertatapan untuk beberapa detik.
shelly sontak berdiri dan gelagapan karena tatapan kevin.
"eh, om..."
kevin mengusap wajahnya. entah kenapa rasanya dia sangat mengantuk. kemudian pria itu melirik selimut yang berada di atas tubuhnya.
pantas saja terasa hangat.
"emm...mamah udah pulang kok, om. jadi, kalo om mau pulang gak apa-apa kok."
kevin tersenyum, "ada yang mau aku bicarain sama mamah kamu."
kening shelly mengkerut. penasaran hal apa yang akan dibicarakan kevin dan mamah jiwoo.
"hei, kev. udah bangun ternyata." mamah jiwoo keluar dari kamarnya dengan pakaian santai lalu duduk disamping kevin.
shelly melirik kedua orang di depannya bergantian, sedangkan mamah jiwoo memberi isyarat mata kepada shelly agar dia segera masuk ke kamar.
dengan berat hati shelly melangkahkan kakinya menuju kamar. dia menghempaskan tubuhnya diatas kasur, menggembungkan kedua pipinya dan mencoba memikirkan kira-kira apa yang dibicarakan mamah dan kevin sehingga dia tidak boleh mendengar percakapan ini.
"gak tau, ah. males, mending tidur."
keesokan paginya, kevin sudah berdiri di samping mobilnya sambil sesekali melirik arloji di tangan kirinya.
"kok tumben ya shelly lama banget."
tak lama kemudian, shelly muncul dari lobby dan berteriak memanggil kevin membuat orang-orang yang ada di sekitarnya menoleh ke arahnya.
ck ck ck sungguh memalukan.
"om!"
kevin sontak menoleh ke asal suara tersebut kemudian melotot.
bagaimana tidak?
penampilan shelly sekarang sangat jauh dari kata rapi.
"shelly?? what's happened to you?"
seragamnya acak-acakan, dasi yang belum terpasang rapi, rambut yang belum ditata rapi dan jangan lupa tangan kanannya membawa tas dan tangan kiri almamater sekolah.
"ya ampun, shell..."
"om, i feel so sorry. aku telat bangun."
kevin mengusap pelan wajahnya. "kamu gak pasang alarm?"
shelly nyengir kuda. kevin tau jawabannya. jelas sekali shelly tidak pernah memasang alarm karena sudah terbiasa mamah jiwoo yang membangunkannya.
"yaudah kamu masuk mobil, nanti beres-beresnya di dalam mobil aja." kevin lekas membukakan pintu mobil untuk shelly dan dia pun langsung masuk sambil merapikan dasi.
"tapi om, aku belum sarapan."
"itu di belakang ada kotak bekal, kamu bawa aja ke sekolah."
"hah, ini apaan, om?"
"sebenarnya tadi pagi aku sempat masak sarapan untuk dibawa ke hotel. tapi karena kamu belum sarapan, ya udah untuk kamu aja."
"terus om sarapan gimana?"
"gampang. yang penting kamu dulu, shell."
KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.