mamah jiwoo melambaikan tangannya pada mobil kevin yang baru saja menjauh dari parkiran resto.
hari sudah sangat sore, sementara kevin sedang menyetir dan shelly ketiduran di dalam mobil.
kevin tersenyum, dia memberhentikan mobil di tepi jalan lalu melepas jasnya untuk menyelimuti shelly.
"lucu banget, sih."
lalu kevin kembali menyetir menuju ke apartemen.
"shell.."
"bangun shelly.."
kevin berusaha membangunkan shelly, namun shelly sepertinya tertidur pulas. sepertinya dia kelelahan.
kevin yang tidak tega membangunkannya pun memutuskan untuk menggendong shelly ke apartemennya.
pria itu membaringkan shelly di atas tempat tidurnya lalu menyelimutinya. kevin melonggarkan dasinya lalu melepasnya.
dia pergi ke dapur untuk mengambil minuman lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
setelah selesai, kevin mengambil handphone nya lalu duduk di sofa sambil menunggu shelly bangun.
"kak hyungseo.."
shelly mengigau, kevin pun hampir menjatuhkan handphone yang ada di genggamannya mendengar nama itu.
jadi, selama ini shelly benar-benar tak ingat siapa dia?
tak lama, shelly terbangun karena dia merasa asing dengan tempat tidur yang ditidurinya saat ini.
kevin adalah orang pertama yang dia lihat saat membuka mata. dia menatap kevin dan begitupun sebaliknya kevin juga menatap dirinya.
rasanya waktu terhenti saat mata mereka kembali bertemu.
shelly tersadar lalu dia merubah posisinya menjadi duduk kemudian dia melihat sekelilingnya. ternyata dia sedang berada di apartemen kevin.
"om?"
"oh, shell...udah bangun?"
"iya. om kenapa gak bangunin aku?"
"kamu pulas banget, aku gak tega tau bangunin kamu."
shelly melirik ke arah pintu menuju ruang tamu. dia melihat pintu kamar lain yang pintunya terbuka sedikit.
namun shelly dapat melihat kalau di dalam kamar itu ada piano. shelly langsung menatap kevin.
"om bisa main piano?" tanyanya.
"bisa dong." jawab kevin bangga.
"mainin dong, om! aku pengen denger, boleh ya?" kevin mengangguk dan mengajak shelly untuk masuk ke kamar yang berisi alat-alat musik kecintaan kevin.
kevin duduk di kursi depan piano diikuti shelly di sampingnya. pria itu memainkan tuts piano dengan indah. shelly sangat dibuat kagum olehnya.
"shell, nyanyi dong."
shelly mengangguk, jari-jari kevin kembali menari di atas tuts piano menciptakan nada-nada indah yang mengiringi suara indah milik shelly.
"om, aku ada permintaan nih.."
kening kevin mengkerut. "apa, tuh?"
"sekolah aku kan ada lomba kesenian, jadi matthew nawarin aku ikut lomba vokal solo. tapi kan aku gak percaya diri banget kalo tampil sendirian, om mau gak nemenin aku? sekalian ngiringin aku nyanyi? boleh, gak?"
kevin tersenyum, "boleh dong. kenapa engga?"
shelly membesarkan matanya, "serius?"
pria di depan shelly menganggukkan kepalanya. "iya shell, serius."
karena terlalu senang, tanpa sadar shelly memeluk kevin erat. dia suka sekali menyanyi, dulu dia banyak mengikuti lomba menyanyi namun semua terhenti karena masalah yang timbul tiba-tiba.
ketika kembali mendapatkan kesempatan tersebut, shelly sangat senang.
kevin tau itu. dia membalas pelukan shelly lalu mengelus rambut panjangnya.
rasanya sudah lama sekali. kevin sangat merindukan masa lalu yang akhirnya ada di depan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.