debaran

19 4 0
                                    

jam pulang telah tiba dan sesuai perkiraan, bel berbunyi dan siswa-siswi berhamburan keluar dari kelasnya.

handphone shelly yang ada di genggamannya bergetar karena ada chat yang masuk. dia pun membuka chat dari kevin tersebut.

om kevin
shell, aku udah di depan ya

sebelum keluar kelas, shelly berpamitan pulang duluan ke matthew. sedangkan lelaki itu masih harus mengikuti rapat.

shelly bergegas menuju ke depan sekolah, dia berpikir pasti kevin sudah lama menunggunya. selama ini kevin tidak pernah terlambat sedetik pun untuk menjemputnya.

"shell!" kevin melambaikan tangannya ke shelly yang kebingungan mencari kevin diantara kerumunan siswa-siswi.

setelah melihat kevin dengan setelan formalnya, senyum shelly mengembang. dia melangkahkan kakinya dengan semangat.

kevin yang melihat shelly tersenyum kepadanya langsung berdebar. ini pertama kalinya shelly melempar senyum seperti itu kepadanya.

"tumben banget make jas?" tanya shelly dan kevin nyengir, lalu mengambil tas milik shelly dan memasukkannya ke mobil.

"tadi ketemu klien penting dari korea." jawab kevin, shelly mangut-mangut.

"kenapa? lebih ganteng, ya?" kevin tersenyum jahil ke shelly.

"idih perasaan banget," cibir shelly.

"padahal mah emang iya.."

kevin tersipu, dia mengerti maksud shelly yang sebenarnya.

"kamu lapar, gak? mau makan sesuatu?" tanya kevin ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

"hmm, aku gak lapar sih. tapi kangen banget makanan korea." jawab shelly.

kevin menginjak pedal gas, mengendarai mobil menuju restoran korea yang sering dikunjunginya.

shelly tak henti-hentinya mengagumi desain restoran korea ini karena sangat mirip dengan yang sering dikunjunginya saat masih di korea.

saat-saat seperti ini membuatnya rindu dengan teman-temannya di korea.

"kamu mau apa, shell?" tanya kevin sambil melihat-lihat buku menu.

"hmm, aku mau tteobokki sama jajangmyeon." jawab shelly.

kevin geleng-geleng kepala, jauh-jauh kesini cuma mau makan tteobokki.

"oke samain aja deh, kalau minumannya?"

"terserah om aja."

seorang pelayan datang dan menulis pesanan mereka.

"gimana sekolah kamu tadi?"

"baik kok. kenapa om?"

"gak apa-apa. mana tau ada yang gangguin kamu karena kamu pindahan."

"mereka mana berani, kan ada om kevin. mereka takut sama om."

kevin tersipu. "emangnya teman-teman kamu kenal sama aku?"

"iya, karena pas hari pertama om nganterin aku sampai depan kelas." shelly tertawa.

mereka bersenda gurau sampai makanan dan minuman yang mereka pesan sampai di meja.

shelly mencicipi tteobokki lalu teringat sesuatu. "kok rasanya mirip sama buatan mamah?"

"kan emang mamah yang masak."

"hua!" shelly kaget karena mamah jiwoo tiba-tiba ada di sampingnya.

"mamah?!"

shelly takut dimarahin mamah karena dia tidak langsung pulang.

"muka mu kenapa gitu, shell? santai aja, mamah gak akan marah, kok."

"bukannya mamah kerja? kenapa mamah tiba-tiba ada disini?" tanya shelly

"mamah kan kerja disini, gimana sih." jawab mamah jiwoo.

shelly membelalakkan matanya. "serius mah?" mamah jiwoo mengganggukkan kepalanya.

"nanti kamu sama kevin ya, mamah hari ini ada shift malam. mungkin agak kemaleman pulangnya."

"terus mamah gimana kalau pulang malem-malem?" tanya shelly khawatir.

"gak apa-apa kok. kamu gak tau ya dulu mamah pernah diajak daddy mu kesini."

shelly geleng-geleng tak tau.

"kev, gak apa-apa kan kakak titip shelly sama kamu?" mamah jiwoo meminta persetujuan kevin.

"gak apa-apa dong, kak. lagian aku juga gak ada urusan kok malem ini, senggang banget."

mamah jiwoo tersenyum lalu menyentil kevin.

om kevin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang