"ciee khawatir, om suka aku?"
"iya, aku suka sama kamu, shell."
shelly mendadak diam mendengar pernyataan kevin. dia blank seketika, namun jantungnya malah berdebar kencang.
tak tau saja bagaimana keadaan shelly sekarang setelah mendengar kevin mengatakan itu.
"ya gak mungkin dong aku benci sama kamu, shell."
lanjut kevin.
"gak lucu tau, om. nyebelin banget, serius gak boong."
kevin terkekeh.
"yaudah deh, kamu istirahat ya. aku mau siap-siap berangkat kerja."
shelly mengernyit, "bukannya hari ini libur? kok om malah kerja, sih?"
"aku mau ngawasin perkembangan pembangunan bar doang, shell."
"aku boleh ikut, gak? bosen banget di apart sendirian."
"yakin kamu? nanti kecapean lagi gimana?"
"engga kok. aku kan udah ngumpulin tenaga semaleman," ucap shelly percaya diri.
kevin menghela nafas dari seberang sana.
"oke, deh. kamu siap-siap ya, nanti aku yang ke apart kamu."
"siap, om."
shelly pun mematikan sambungan telepon dan langsung bergegas mempersiapkan diri untuk pergi bersama kevin.
sekarang shelly sedang berdiri di depan lemari pakaiannya. dia bingung harus memakai baju apa. formal atau semi formal?
gadis itu pun lekas mengambil handphonenya yang berada di atas nakas.
om kevin
om pake baju apaa? |
| gimana?
setelannya gt |
formal ga? |
aku bingung mau make baju apa || kasual aja shell
okeii om |
shelly pun memilih baju yang menurutnya sesuai. setelah itu dia memoles make up yang natural. meskipun begitu, dia tetap cantik.
apalagi di mata kevin, hehe.
"kamu cantik, shell."
dan lagi shelly selalu tersipu malu jika kevin sudah mengeluarkan kata-kata itu.
"kita otw sekarang?" tanya kevin dan dibalas shelly dengan anggukan.
sepanjang perjalanan, shelly memperhatikan wajah kevin dari samping.
"kenapa, shell?"
shelly gelagapan karena kevin tiba-tiba menatapnya.
"eng-enggak ada apa-apa kok, om."
"aku ngerasa kamu liatin aku aja gitu, takutnya ntar aku gak fokus nyetir lagi."
shelly jadi merasa bersalah, padahal kevin hanya bercanda. dasar.
"oh iya, aku udah telfon mamah kamu kalo kamu ikut aku kerja."
"terus? mamah bilang apa?"
"mamah kamu bilang iya, dia izinin kok." shelly menganggukkan kepalanya.
sesampainya disana, kevin langsung menelepon jacob.
"halo, jacob. gue udah di sini, buruan ke lobby sekarang."
"..."
"buru, ah."
"..."
"yaudah, gue samperin kesana."
kevin menutup teleponnya dan beralih menatap shelly. yang ditatap pun menoleh dengan wajah polosnya.
"kamu ikut aja, ya." shelly mengangguk.
sekarang dia sedang mengikuti langkah kevin menuju restoran hotel.
sejak awal, mata seseorang sudah menangkap keberadaan mereka berdua karena baju mereka yang serupa.
jacob melambaikan tangannya kepada kevin dan shelly. tentu saja kevin langsung membawa shelly ke meja tempat jacob berada.
kevin duduk diikuti dengan shelly di sampingnya.
"shell, yang di depan kamu ini namanya jacob bae. dia sekretaris aku sekalian sahabatku dari kecil." jelas kevin memperkenalkan jacob pada shelly.
"halo, om jacob. aku shelly," ucap shelly lalu membungkuk sopan pada jacob.
"nah, jacob, ini shelly." kata kevin lagi.
jacob menganggukkan kepalanya.
"halo, shelly. kamu cantik, pantesan kevin sering---aduhh!" jacob tiba-tiba merasa kesakitan dan mengelus kakinya.
sudah bisa ditebak bahwa kevin yang melakukannya. dia menendang kaki jacob spontan karena mulutnya yang tidak bisa di rem itu.
"eh, kenapa om?" tanya shelly.
jacob melirik tajam ke kevin lalu menarik nafas dan membuangnya.
"gak apa-apa kok, shell. btw, jangan manggil om dong. coba manggilnya kak jacob gitu. aku keliatan tua banget, ya?" tanya jacob.
"emang udah tua, rese lagi." celetuk kevin.
"tunggu lo ya, belum aja gue sebarin aib-aib lo ke shelly."
"orang ganteng gak takut aib, lo tuh yang kebanyakan aib."
shelly diam mendengarkan sahut-sahutan mereka sampai seorang wanita dengan dress span putih selutut dan sebuah tas hitam yang dibawanya di tangannya itu berdiri di samping meja mereka berada.
wanita itu membuat shelly terperangah karena penampilannya yang sangat menawan.
"hello kevin, hello jacob. nice to meet you again." sapa wanita itu.
kevin dan jacob terdiam sebentar lalu saling tatap-tatapan.
"ehh...hi celine, what brings you here?" tanya jacob.
kevin menggaruk tengkuknya karena tiba-tiba merasa canggung dengan keadaan ini.
wanita itu tiba-tiba duduk di depan kevin, di sampingnya jacob.
"aku kebetulan lagi jalan-jalan dan keinget kalo kevin punya hotel di sekitar sini. jadi, sekalian deh mampir. udah lama gak ketemu juga, kan?"
laki-laki di samping shelly ini hanya bisa menganggukkan kepalanya kaku.
"aku kangen banget sama kamu, vin."
KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.