selama perjalanan menuju apartemen, suasana dalam mobil hening.
shelly tidak biasa memulai percakapan dengan kevin, karena biasanya kevin yang banyak bicara dengannya tapi kini berbeda.
pria dengan kaos khasnya itu hanya diam sedari tadi memperhatikan jalanan. shelly pikir kevin akan bertanya bagaimana hari pertamanya di sekolah baru karena dia sebenarnya sudah menyiapkan jawaban jika kevin bertanya.
namun ternyata tidak.
shelly menghembuskan nafas pelan.
"om--"
"cepet banget dapet temen, cowok lagi."
"hah?" shelly bingung.
"cepet akrab juga ya kamu sama cowok itu."
"maksud om?"
kevin hanya diam tak menggubris pertanyaan shelly. sedangkan shelly masih bingung dengan sifat kevin.
"om...cemburu?" kevin lantas memberhentikan mobil mendadak dan menatap shelly horor.
"ngaco kamu." lalu dia kembali menjalankan mobil seperti tidak terjadi apa-apa.
• om kevin •
"ya bisa aja, kan? ada banyak alasan kenapa orang cemburu. kalo menurut gue di situasi lo sekarang lo emang cemburu karena shelly lebih cepet akrab sama cowok itu dibanding lo." jelas jacob, sahabat kevin sejak kecil.
"yakin? menurut lo, gitu? masa, sih? gue cemburu?"
jacob melempar kulit kacang yang telah dikupasnya ke wajah kevin.
"perasaan sendiri masa gak bisa dipahamin?"
"gue tau gue kangen shelly, apa hati gue udah berubah sekarang?" tanya kevin ke dirinya sendiri.
"lama-lama bisa emosi gue liat orang tolol kayak lo," ucap jacob.
kevin mengernyit. "kenapa jadi ngatain gue?"
"never mind, tadi ada telfon penting dari pihak konstruksi." jacob mengalihkan pembicaraan.
kevin pun mengecek telepon hotel.
"semuanya lancar, kan?" jacob mengangguk.
"bagus deh. untuk desain interior udah beres juga kan? makanannya gimana? minumannya?"
"nanya satu-satu. iya, semuanya udah beres selagi lo serahin ke gue. enak banget emang cuma jadi pemilik hotel, gue yang urus sana-sini."
kevin menyengir. "hehe, maaf ya. lain kali gue ikut tinjau langsung ke lapangan."
sekarang hotel milik kevin sedang ada perluasan lahan karena dia sedang dalam proses membangun bar di samping hotelnya.
"pokoknya, kita harus selalu kasih yang terbaik buat pelanggan kita."
kevin mengambil berkas-berkas tentang catatan keuangan hotel dari 10 tahun terakhir lalu tersenyum kecil.
"gue merasa bersalah sama shelly, tapi di sisi lain ada hal yang harus gue perjuangkan dan gue selesaikan supaya gue bisa cepat ketemu dia. selama itu gue selalu mikirin dia dan berharap hal-hal yang buruk bisa cepat berlalu dan gue bisa ketemu dia."
"dan akhirnya, hari itu datang. gue seneng banget bisa liat dia tumbuh jadi gadis cantik, walaupun dulu gue ninggalin dia dan gak kasih kabar apa-apa."
"gue berterimakasih banget sama lo, karena lo udah bantuin gue untuk bisa nemuin shelly lagi."
ucap kevin panjang lebar kemudian jacob membalas dengan senyum lebar.
"kita udah sahabatan sejak kecil, gue harus bantu lo apapun selama itu baik, kev. gue udah berhutang budi ke lo dan keluarga lo karena selama ini udah rawat gue," ucap jacob.
"udah, jangan bahas itu lagi. gue gak enak, karena bagi gue lo udah kayak saudara gue sendiri." kevin merangkul jacob.
"jadi, sekarang lo paham kalo lo itu lagi cemburu, kan?"
"jangan bahas cemburu lagi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
om kevin
Romancekatanya cinta tak pernah salah, tak kan pernah berubah walau kadang hati tersakiti oleh salah.