kanada (2)

47 7 0
                                    

shelly berdiri di parkiran seraya memakan burger sebagai sarapan yang dibelinya ketika mendarat tadi.

sedangkan mamahnya sedang menelepon seseorang. entah siapa itu, shelly tidak mau tau. yang dia inginkan adalah tidur karena kelelahan setelah perjalanan selama 11 jam.

shelly berkali-kali menguap dan tak lama setelah itu, ada sebuah mobil yang berhenti di depan mereka.

seorang pria keluar dari mobil itu menggunakan kacamata hitam dan kaos tanpa lengan yang terlihat cocok dengan pria itu.

dia bersalaman dan bahkan berpelukan dengan mamah shelly, berbincang seraya membantu mengangkat koper milik shelly dan mamah ke mobilnya.

"udah lama gak ketemu, kamu banyak berubahnya ya, kev." orang yang dipanggil 'kev' oleh mamah shelly itu tersipu lalu dia beralih menatap shelly.

"ini shelly, kak? udah lama aku gak ketemu dia, ternyata udah gede."

"ya iyalah emangnya gue harus kecil mulu gitu, dasar aneh.." monolog shelly.

shelly tersenyum paksa dari luar. walaupun dalam hati dia mengejek pria itu.

kemudian pria itu membuka pintu mobil untuk shelly dan mamahnya. shelly berada di kursi penumpang, sedangkan mamah di kursi sebelah pengemudi.

"oh iya kevin, sekarang kamu kerja dimana?" tanya mamah.

"sekarang aku ngelola hotel punya keluarga kak," jawab kevin.

"pasti berat, ya? apalagi kalo inget kamu dulu suka bolos sekolah. tapi kamu tetap keren kok." puji mamah ke kevin.

"ah kak jiwoo, bisa aja mujinya. aku juga masih banyak belajarnya." kevin tersenyum, tersipu malu.

"gue gak dianggap, nih? berasa debu gue."

kevin melirik dari kaca untuk melihat raut wajah shelly yang kelihatan bosan.

"shell, sekarang kamu kelas berapa?"

"kelas 11, om."

kevin mengerutkan keningnya dan tersenyum lebar.

shelly bertanya-tanya apa yang lucu hingga kevin tersenyum lebar seperti itu.

"shell, masa kamu manggil om? emang kevin keliatan tua banget, gitu? makanya kamu panggil om?" tanya mamah jiwoo.

"kan dia manggil mamah dengan sebutan kak, makanya aku manggil om. emang harusnya manggil apa?" tanya shelly balik.

mamah jiwoo memutar bola matanya, andai shelly ada di sebelahnya sekarang, dia pasti sudah mencubit anak gadisnya itu.

kevin terkekeh. "udah, gak apa-apa. panggil om juga gak masalah."

mata kevin kembali melirik raut wajah shelly dari kaca mobil dan shelly menyadari itu. akibatnya mata mereka bertemu dan bertatapan cukup lama hingga kevin kembali memfokuskan dirinya ke jalanan.

akhirnya, mamah jiwoo, shelly dan kevin tiba di apartemen yang sudah disewa oleh mamah jiwoo.

kevin membantu shelly dan mamah mengangkat koper, shelly membawa sebuah kotak yang berisi barang kesayangannya.

mereka naik ke lantai 5, karena unit yang disewa mamah adalah unit 502.

shelly terbelalak ketika melihat isi apartemen yang ternyata sangat bagus. dia tidak menyangka sama sekali dan tidak berharap bahwa mendapat tempat tinggal yang bagus.

shelly memindahkan kopernya ke kamar dan membereskan barang-barangnya yang ada di dalam kotak.

mamah membuatkan teh untuk kevin, sedangkan kevin memperhatikan shelly dari ruang tamu. dirinya kembali terkekeh saat shelly mengeluarkan boneka kelinci kecil berwarna pink dan memeluknya.

boneka pemberian kevin kepada shelly saat dia masih kecil.

kevin sendiri bingung, apakah shelly tidak lagi mengenalinya?

om kevin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang