Zaenal berbaring di atas tempat tidur, sudah berkutat dengan skripsinya sejak pagi tadi, namun hatinya tergerak membawanya mengklik icon picture pada laptopnya, membuka beberapa arsip kegiatan selama berorganisasi.
pada Album kegiatan paling terakhir yaitu Seminar Internasional, Zaenal meng-zoom poto pada bagian sebelah kanan, terus di-zoomnya sampai jelas sosok yang dimaksud, bergeser kebeberapa poto yang lain masih sama perempuan itu yang dicarinya.
"Ternyata selama ini sering satu frame"
Berganti pada album yang lain ketika Ospek Fakultas ternyata juga banyak berada dalam satu frame yang sama antara Zaenal dan sarah.
Zaenal mengingat masa kuliahnya yang di lhabiskan untuk berorganisasi namun dirinya bangga tidak ada satu mata kuliah yang mengulang.
Skripsinya 80% hampir selesai, rekam jejak organisasinya mulai jadi anggota sampai pernah menjabat ketua umum komisariat organisasi eksternal, ketua umun himpunan mahasiswa jurusan, sampai ia mengakhiri karir organisasinya pada saat ini menjabat sebagai ketua bidang minat dan bakat BEM fakultas.
Zaenal cukup terkenal di lingkungan fakultasnya, jika tidak percaya silahkan tanya mereka, bahkan Zaenal ini tidak hanya terkenal namun juga menjadi incaran dan selalu diidam-idamkan ukhty-ukhty fakultas bahkan kabarnya Akhwat fakultas lain juga demikian pada Zaenal.
Namun dengan banyaknya perempuan solehah yang coba mendekatinya baik terang-terangan maupun dengan isyarat, Zaenal melabuhkan hatinya pada wanita yang jauh dari kata Salehah, auratnya masih kerap diumbar namun jika harus dijelaskan rasa-rasanya cintanya zaenal tidak akan terdefinisikan, prinsip Zaenal tetap pada tidak apa-apa sebelum menikah belum berhijab tapi nanti ketika sudah jadi istrinya wajib berhijab.
Namun hatinya sekarang sedang goyah pada gadis ceria pemilik nama lengkap Sarah izha mahendra, setelah beberapa bulan hidup bersama dalam satu atap dan ikatan pernikahan kepribadian sarah selalu mencuri perhatian Zaenal dan membuatnya penasaran.
Bagaimana tidak, kabar gadis ceria yang didengar oleh Zaenal jarang sekali terlihat di rumah ini, bahkan kebanyakan gadis diam dan memasang wajah jutek, lantas itu semua membuat Zaenal tertantang banyak wanita di luar sana mengejar-ngejarnya tapi satu wanita ini malah supet cuek padanya.
Contohnya saja tadi pagi ketika sarah terlihat akan pergi namun tidak mungkin ke kampus karena hari ini hari sabtu, lantas Zaenal menegurnya namun gadis itu seolah tidak menganggap keberadaam Zaenal. Jiwa Zaenal makim tertantang dengan respon yang diberikan sarah sebelumnya tidak ada wanita yang berani cuek padanya namun kali ini beda sarah benar-benar membuat Zaenal ingin menghilangkan dia dari dunia ini.
Zaenal melirik jam tidak terasa sudah pukul sebelas malam, yang artinya sudah seharian dirinya berkutat dengan tugas akhir ini, namun rasanya sudah semalam ini Zaenal tidak mendengar kepulangan sarah.
Zaenal memutuskan keluar dari kamar untuk memastika sarah sudah pulang atau tidak. Ketika zaenal membuka pintu kamarnya terlihat sarah juga baru saja masuk ke dalam rumah dengan wajah lesu dan ada satu yang aneh jalanya sedikit terpincang-pincang.
Ketika zaenal dan sarah bersitatap keduanya mematung, Zaenal melihat kesedihan di wajah Sarah.
"Kenapa" Zaenal
Ternyata pertanyaan yang zaenal lontarkan tadi membuat tangis sarah pecah sejadi-jadinya, sarah menundukan dalam dalam kepalanya, benar ternyata kalo sedang bersedih jangan ditanya "kenapa" pertanyaan tersebut malah bikin tambah melow dan akhirnya menangis.
Zaenal menghampiri sarah memegangi pudah sarah yang bergetar hebat.
"Hey"
Namun sarah masih menundukan kepalanya dengan tangis yang terdengar semakin pilu.
Grep
Sarah merasakan tubuh mungilnya dikungkung oleh sosok besar ini terasa pengap namun cukup menenangkan.
Sarah mendongakan wajahnya agar dapat melihat wajah zaenal yang sedang memeluknya, tergambar jelas dalam sorot mata zaenal jika ia begitu khawatir dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Gue jatuh dari motor"
Hiks hiks hiks hiks
Respon zaenal diluar dugaan ia malah tersenyum sambil mengelap air mata sarah yang membanjiri pipi dengan telapak tangan besarnya.
"Motornya gapapa kan" tanya zaenal dengan wajah tanpa dosanya
Detik itu juga tangis sarah semakin menjadi deru napasnya semakin memburu.
"Ssttttt" zaenal mengeratkan kembali pelukanya
Lama keduanya saling berpelukan, tangis sarah sudah mulai mereda.
"Masih mau nangis atau udahan" Zaenal benar-benar ya itu cewek lagi nangis loh,
"Mana yang luka"
"Lutut, sikut sama jari-jari tangan"
Zaenal membawa lengan sarah untuk dapat dilihatnya, dipegang jari-jarinya seperti pangeran akan mengenakan cincin pada permaisuri. Terlihat luka pada jari tengah, manis dan kelingking.
"Bahaya nih bisa-bisa infeksi"
Baru juga sarah akan kembali menangia "boong, luka kecil dong" Zaenal benar-benar mempermaikan sarah
"Tapi sakit"sarah
"Tau" jawab singkat zaenal
"Besok gue mau pulang ke rumah abi"
"Ga ga boleh, apaan luka gini doang, udah disini aja nanti yang ada bikin abi lu khawatir"
"Asli ini tuh sakitnya beneran kaya mau mati, gue ga kuat"
Zaenal terkekeh mendengarnya
"Lu seneng ya gue bakal mati"
"Ga usah ngaur lah, gini doang ga mungkin mati"
"Gue ga boong ini sakit"
"Ayo gue anter ke kamar, otak lu udah mulai ga bener"
"Gendong" sarah merengek seperti anak kecil
Tanpa pikir panjang zaenal langsung menggendong sarah ala bridal style.
_________________________________________________
Semangat besok hari senin wopyu💜✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar buku pernikahan
Fiksi RemajaSarah memilih menuruti kemauan abinya saja ketika tiba-tiba sarah disuruh menerima pinangan seorang lelaki yang setelahnya diketahui laki-laki itu adalah kating di kampusnya yang selalu menjadi laki-laki idaman cewek-cewek sefakultas.