Tiga minggu telah berlalu sejak Sarah pergi ke pondok pesantren di Banten. Selama waktu itu, Zainal tidak pernah mencoba menghubunginya secara langsung. Meski kadang-kadang memeriksa Instagram, ia merasa kebingungan dan terasing, seakan terjebak dalam sebuah dilema antara perasaannya terhadap Sarah dan kewajibannya terhadap Tania.
Sarah, di sisi lain, merasa bahwa pergi ke pesantren bukan hanya soal mengabdi. Itu adalah pelarian-pelarian dari ketegangan yang tercipta antara dirinya dan Zainal. Hari-hari di pesantren mengajarkan Sarah banyak hal, mulai dari kedamaian batin hingga rasa syukur terhadap hidup. Meski begitu, perasaan yang tertinggal tentang Zainal tetap tidak mudah dihilangkan. Ciuman yang terjadi dua minggu lalu, meski dipenuhi emosi marah dan bingung, selalu menghantui pikirannya. Entah kenapa, ciuman itu terasa berbeda. Ada magnet yang tak bisa dijelaskan.
Malam itu, Sarah terlelap dengan perasaan campur aduk. Ketika pagi datang, dia merasa seolah dunia tiba-tiba terasa sedikit lebih ringan. Zainal mungkin bukan jawaban untuk segala hal, tetapi dia adalah bagian dari perjalanannya yang tidak bisa dihindari.
Setelah setelah selesai dengan kegiatanya, Sarah kembali ke kota. Ketika dia tiba di rumah, Zainal sudah menunggu di depan pintu. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, hanya pandangan yang penuh makna. Zainal mengulurkan tangan, dan Sarah, dengan segala kebingungannya, meraih tangan itu.
Zainal menarik Sarah ke dalam pelukannya. "Gue nggak akan lagi ngejar-ngejar lu, Sarah," ucapnya pelan, "Tapi gue ingin lu tahu, gue ada di sini, dan gue nggak akan pergi."
Sarah menutup mata, membiarkan dirinya tenggelam dalam kehangatan pelukan Zainal. Untuk pertama kalinya, dia merasa ada secercah harapan untuk kedamaian.
"Kita mulai dari sini, Zainal," Sarah berbisik.
Dan akhirnya, setelah semua yang terjadi, mereka memutuskan untuk memulai perjalanan baru bersama. Bukan sebagai siapa-siapa selain diri mereka sendiri, yang sedang berusaha memahami satu sama lain.
Dan mungkin, hanya mungkin, ini adalah awal dari sesuatu yang lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar buku pernikahan
Teen FictionPernikahan Zainal dan Sarah bukanlah hasil dari cinta, melainkan perjodohan. Zainal, pria dingin dan pendiam, telah lama menjalin hubungan dengan Tania, wanita yang tidak mengetahui keberadaan Sarah dalam hidup Zainal. Sementara itu, Sarah, yang tah...