01

401 18 0
                                    

Hehe aku langsung update bab perasaan nya hari ini ya Semoga kalian suka cerita apa adanya Jia 👋
____________________________________

Saat mentari tengah terik di atas sana di bawah sini ada mentari kecil yang tidak terima atas keputusan keduanya orang tua nya

"Bunda kan udah bilang kamu sekolah nya di sana aja" terang wanita paruh baya pada putri satu satunya ini

"Ihh kok gitu sih Bun kan asya dah bilang kalo asya mau sekolah di sini aja lagian rumah kita juga di sini" terangnya tidak terima

"Ayah sama bunda pindah kerja sya rumah ini juga mau ayah jual aja karena gak memungkinkan ayah sama bunda kerja nya jauh begitu"

"Terus kita tinggal dimana? Masa kita Tinggal di kolong jembatan yah?"

Anak ini benar benar pikir kedua orang tua nya entah anak siapa ini sebenarnya bisa bisa nya ia berpikir seperti itu, ayah mana yang mau anak nya tinggal di kolong jembatan coba

"Kalau kamu mau mah ayo" jawab ayah nya serius

"Gak asik ah"

"Makanya nurut aja asya anak bunda" pusing tuh bunda nya punya anak satu lowbat amat

"Tapi kan susah Bun cari teman lagi asya juga udah nyaman di sini"

"Tinggal cari lagi" enteng ayah nya

Sebenarnya gak membingungkan juga kenapa anak nya begitu ayah nya aja begini

"Tau ah"

________

Mentari yang terik tadi sudah terteduhkan oleh rembulan yang indah. Rembulan pun ikut menyertai perginya dari kota kelahiran nya ini membawa nya untuk pergi menjauh sementara.

Perjalanan benar benar diselimuti keheningan hanya ada suara jalanan yang berisik di luar sana hingga perhatian ku teralihkan karena kendaraan roda empat ini berhenti di sebuah bangunan yang di pergunakan banyak orang untuk menuntut ilmu

"Kamu udah bunda daftarin di sini sya kamu mau kan?" Tanya nya penuh harap

Ya sekolah ini jauh dari kata buruk ini hampir sempurna aku menyukai nya walau di balut gelapnya malam

"Iya asya suka!!" Jawab Ku antusias

"Yaudah besok jangan lupa bangun cepat biar gak telat sekolah nya" terang sang ayah yang masih fokus pada jalanan

Aku mengangguk saja sebagai balasan hingga aku merasakan ada yang aneh, seperti ada sesuatu yang keluar dari ku

"Yah bisa nepi bentar gak di depan aku mau beli sesuatu" tunjukku pada sebuah mini market

"Yaudah tapi jangan lama"

"Mau bunda temenin sya?"

"Gak usah Bun asya bentar aja kok" balas ku meyakinkan

Aku pun segera membuka kunci mobil itu dan keluar, tapi yang ku tuju pertama bukanlah mini market itu sebelum kesitu aku mau memastikan sesuatu dan beralih ke toilet di sebelah minimarket tersebut

Saat memastikannya benar saja aku sedang datang bulan, ini benar benar menyusahkan sekali aku harus membeli pembalut kedalam

Saat aku masuk ke dalam mini market tersebut aku langsung mencari mana yang biasanya aku pakai dan ya aku melihat nya dan itu di rak paling tinggi

"Yang benar saja kenapa orang orang ini menaruh nya tinggi sekali" recok ku saat tangan ku tak sampai sedang kan tangan ku yang satunya menarik Hoodie ku kebawah agar tidak kelihatan

"Sedikit lagiiiii"raihku

"Tidak dapat huhu" aku terjongkok pasrah ingin menangis saja rasanya, mungkin bawaan

"Ini"

Aku mendongakkan kepala ku saat melihat seseorang memberikan ku sesuatu yang berusaha ku raih tadi

"M-makasih"

Tampan itulah yang ada di benak ku sekarang ohh tuhann bundaaa!! Putri mu jatuh cinta!! Pekik ku dalam hati

Aku mengambil nya dan langsung berdiri di hadapan nya dan gilaaa kenapa aku pendek sekali! Dan bagaimana ia bisa sangat tinggi

"Lain kali kalo kesusahan minta tolong aja" yatuhan suara nya meleyot aku tuh mbak

"I-iya makasih kak" ucap ku gugup benar saja cewe tapi ganteng aku gak gugup

Iya hanya tersenyum sebagai balasan aku yang mungkin akan pingsan ini tanpa banyak aksi langsung berbalik dan berlalu meninggalkan nya

Jantung ku rasa nya akan copot sekarang juga untung aku tak melihat nya lagi aku akan menceritakan nya nanti pada bunda putus ku hingga....

Hap

Ada sebuah jaket kulit bertaut indah di pinggang ku menutup bagian belakang ku aku yang keheranan pun langsung melihat ke belakang untuk memastikan

"Udah jalan aja aku tutupin" ucapnya Santai merangkul pinggang ku agar jaket nya tidak jatuh

Aku spontan terdiam jantung ku tadi yang sudah normal memompa lagi dengan kecepatan yang tinggi

Ia yang melihat ku mematung pun tanpa ba-bi-bu langsung membawa ku ke kasir dan membayar belanjaan tadi

Selesai nya ia membawa ku ke toilet di sebelah minimarket tadi

"Cepat ganti aku tungguin"

"I-iya"

Selesai aku melakukan kegiatan rutin setiap bulan ku saat itu aku tau bahwa itu sudah merembes pantas ia menutup nya tadi

Saat aku keluar aku melihat punggung nya masih setia menunggu ku diluar

"E-ee kak aku udah selesai"

"Ohh yaudah kamu kesini sama siapa?" Tanya nya menelisik ke arah ku

"Ohh itu sama ayah tadi sama bunda juga" cengir ku padanya

"Ohh yaudah kalo gitu aku pamit dulu"

Seperti sudah memastikan sesuatu ia langsung beralih pergi aku melihat nya saat dia masuk ke dalam mobil berwarna hitam dan beralih dari situ

Dan saat itu aku baru teringat

"Astaga sya ni jaket orang main ambil aja lagi" ucapku sembari menepuk jidat

Yaudahlah pikir ku kalo ketemu lagi nanti aku kasih hehe semoga kita ketemu lagi ya kak












Hehe gimana nih langsung up bab1 semoga kalian suka ya sama cerita aku ini😺

Semoga kalian betah dan baca sampai akhir hehe

Salam hangat jia👋😘💐

Our way (Key&Asya) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang