13

83 7 0
                                    

"sya bercanda doang aelah" pujuk key yang sedang mengemudi menuju rumah asya

Asya hanya melirik lalu membuang mukanya lagi

"Pms ya ?"

"Gak usah bicara sama aku lagi kakak!" Marah asya

"Ya ya sya jangan gitu lahhh" pujuk key lalu menggenggam sebelah tangan asya

"Tau ah"

Key terdiam lalu fokus mengemudi nya lagi setelah melepas genggaman nya

'kak key jahat!' kesal asya

5 menit berlalu key berhenti di pinggir jalan lalu turun begitu saja

"Turun atau tinggal ni" ketok key pada jendela di sebelah asya yang membuat nya terkejut

"Apasih kak!" Kesal asya

"Yaudah awas aja disini banyak..."

"Yaudah ini iya"

Key tersenyum puas yang melihat asya langsung turun

"Ayo"

Key mengulurkan tangan nya untuk di gandeng asya

"Ga perlu!" Ucapnya penuh penekanan

Lalu asya berjalan di depan dan di ikuti key dari belakang sebenarnya ia tak tau akan kemana, ia hanya tau bahwa ini sebuah taman

"Ehh cantik mau kemana?" Tanya dua orang yang sedang menghadangnya

Asya yang panik spontan melihat ke belakang ia melihat key tapi apa apaan itu! Ia hanya berdiri lalu bersiul siul seolah tak melihat asya

"Nak ibu mau tanya" ucap seorang wanita paruh baya pada key

"Ohh ini lewat sini Bu mari saya antar" ucap key ramah dan berlalu dari sana

'yang benar aja itu!'

Rasanya asya mau menangis saja sekarang dua orang ini menatap nya mesum

"Mau apa kalian!" Bentak asya dengan sisa keberanian nya

"Jangan galak galak lah cantik" ucap satu orang itu

Sedangkan orang lain sedang bersandar di balik pohon melihat sejauh mana kekasih nya itu dapat bertahan tanpa nya

"Ayo sini ikut om aja kita senang senang" ucap satu nya berusaha memegang tangan asya

"Om ada monyet terbang om" tunjuk asya ke langit

"Kamu kira bisa bohong!"

Sedangkan yang lainnya sudah terjungkal jungkal akibat tertawa
"Apa tadi kata nya? monyet terbang? AHAHAHA"

"Sini kamu!" Tarik nya paksa

"Ih lepas!"

"Gak usah jual mahal deh! Kamu juga pasti udah gak perawan"

'Plak!'

"Jaga ucapanmu bangsat"

'Bugh'

Pukulan demi pukulan ia layangkan ia tak terima jika harga diri kekasih nya di rendahkan. Perempuan perempuan gini karate sabuk hitam

"Aaaaaa kakkkkk!" Pekik asya saat ia di tarik salah satu dari mereka

Key lalu mengakhiri dengan mematahkan lengan orang yang berani menyentuh kekasih nya itu

"Dekat Lo gua cium nih orang"

"Gila! Siapa yang mau di cium orang kayak om! Potong dulu tuh kumis!" Bentak asya tak terima

Our way (Key&Asya) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang