05

190 9 0
                                    

Lihatlah dia manusia yang sedang bercengkrama indah di sana. Mereka benar benar tidak terlihat seperti orang asing tapi sudah seperti anak dan ayah nya

"Makan ya banyak kamu liat tuh kurus kering begitu"

"Kurus kurus begini anak om suka" balasnya bangga

"Yee bisa aja kamu" cengir nya

"Twapi Kwak kwey inwi gwanteng bwanget ywah" mulutnya masih penuh tapi masih ngelantur juga. Bener juga sih

"Iya bunda setuju kalo itu kalo Bunda masih muda mah bunda juga mau sama key" ucapnya sambil mengangkat garpu di tangan nya

"Lah lah lah" sang suami hanya bisa tertunduk bagaimana bisa istri satu anak ini berpikir seperti itu

Makan malam itu berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan hingga terasa malam semakin larut

"Key pamit pulang ya om Tan" tunduk nya pada kedua orang tua kekasih nya itu

"Lah gak nginap aja? Udah malam ini" tahan bunda saat ia ingin berpamitan pergi

"Gak usah Tan saya mau mampir dulu ke rumah Tante saya" alasnya

"Yaudah hati hati ya" putus keduanya

Mata nya kini beralih pada gadis yang berdiri tak jauh dari ke dua orang tua nya

"Kakak pulang ya sya" ia pun mengusap kecil pucuk rambut nya

"Iya" lalu beralih memeluk dan menenggelamkan wajah nya di dada yang lebih tinggi

"Ehhh anak siapa ini main nyosor aja" tarik bundanya pada anak nya ini. Ntah anak siapa pikirnya

Key hanya tersenyum melihat keluarga ini benar benar keluarga yang harmonis

"Yaudah kakak pergi ya" dan kali ini terlihat punggung nya meninggal kan pekarangan rumah itu

_____________

Mobil hitam itu kini berlaju ke arah sebuah mini market tempat pertama kali dia menemukan belahan jiwa nya

"Ini aja dek?" Tanya nya memeriksa harga barang yang di belinya

"Iyaa itu aja. Berapa?" Jawabnya sambil mengeluarkan kartu kredit nya

"80.000"

_________________

Malam ini rasanya pikiran nya tak bisa tenang. Hati nya serasa di iris silet yang tajam ia mendapatkan kabar bahwa ayah nya sakit keras.

Key dari tadi sudah menelfon ibunya tapi itu nihil mungkin ia sedang bermain dengan lelaki bejat nya itu

Untung ada pak Dio dia adalah asisten ayah. Dialah yang menemani ayah dari dulu bisa di katakan dia adalah sahabat ayah yang menjelma sebagai sekretaris nya

Pak Dio lah yang selama ini memberi nya kabar tentang keluarga nya. Ayah nya adalah orang yang gila kerja hingga ia tak memperhatikan keberadaan ibu tapi itu semua dilakukan nya untuk ibu agar kemiskinan tak melanda kami lagi

Tapi lihatlah dia malah bermain laki laki di belakang ayah pak Dio sudah tau semuanya tapi ia hanya diam tak ingin menyakiti perasaan ayah nya apalagi saat keadaan seperti ini

Key takut pulang...ia membenci keadaan nya sekarang ini yang belum bisa apa apa inilah sebabnya ia tinggal sendiri, iya dia memilih tinggal sendiri agar pikiran nya tetap terjaga

Ia hanya fokus belajar dan segera mengambil alih perusahaan ayah nya agar ibunya tak mengambil alih semua nya dan berharap ayah nya cepat mati

Di sini lah dia duduk. Di balkon apartemen nya sambil menghisap Vape elektronik nya dan sebotol minuman di lengan satu nya

Our way (Key&Asya) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang