ִ ࣪𖤐 Birva, seorang remaja jompo dari golongan menengah yang suka menggoda om om berduit (tentunya yang masih fresh dan ganteng) harus merenggut nyawa karena tidak sengaja bertabrakan dengan sebuah mobil saat dirinya sedang mengendarai motor dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ
Tak terasa Ujian telah berakhir, dan Birva akhirnya bisa kembali bermalas-malasan di rumahnya selama dirinya di liburkan dalam 2 Minggu ke depan.
Tapi ada satu hal yang di lupakan oleh Birva, bahwa pada hari esok adalah hari Ulang tahunnya yang ke 18 tahun. Sialnya, Birva hanya mengingat hari ulang tahun dirinya saat masih berada di dunianya dahulu.
"Akhirnya bisa rebahan dengan nyaman- eh, tapi kenapa gua ngerasa kayak ada yang kurang ya? Apa gua lupa satu hal?"
Untung Birva memiliki firasat yang kuat, jadi dia kembali berpikir dengan semampunya untuk mengingat apa yang dia lupakan.
"Astaga! Besok ulang tahun gua kan?"
Mengingat hal ini, Birva segera bangkit dari kasurnya. Dia berlari keluar kamar dan segera turun untuk mencari keberadaan Bi Viana, bahkan Birva tidak memperdulikan panggilan dari Wade dan Zevan sangking semangatnya.
"Ada apa dengannya?" -Zevan.
"Entah, tetapi dia tampak bersemangat." -Wade.
Kembali pada Birva, dia pergi menuju kamar Bi Viana. "Bibi!!" Birva mengetuk dengan pelan pintu kamar Bi Viana, sampai Wanita itu akhirnya membukakan pintu.
"Ada apa Non?"
"Bi, Bibi tau tidak besok hari apa?"
"Besok? Besok hari Minggu Non, ada apa?" Jawab Bi Viana, sepertinya dia lupa hari spesial Birva.
"Tidak, tidak. Bibi lupa? Besok hari ulang Tahun Birva!" Ujar Birva seperti anak kecil, maklumi saja. Di kehidupannya dulu dia tidak pernah di rayakan saat ulang tahunnya tiba.
Dan kebetulan seingat Birva, di dalam Novel di ceritakan kalau Birva akan mengadakan pesta Ulang tahunnya dengan mengundang teman-teman sekelas juga sekaligus Vio dan Layla.
Sayangnya karena alur cerita sudah berubah drastis dari yang Layla sudah dimasukkan ke penjara, yang pastinya Layla tidak akan hadir. Dan tentu saja Birva tidak akan mengundang Vio, dia tidak ingin melihat wajah lelaki sialan yang suka membela gadis seperti Layla.
"Benarkah?? Astaga maafkan Bibi sudah melupakannya-"
"Tidak apa Bi, bagaimana kalau kita menyewakan seorang owner yang suka mendekorasi sebuah acara?"
"Baiklah, saya akan mencarikan yang terbaik untuk Nona. Dan selagi saya mencari, bagaimana kalau Nona mencari pakaian bagus untuk acara esok?" Bi Viana menyarankan.
Birva pun berpikir sejenak, sebetulnya dia banyak baju bagus di dalam lemari yang bahkan belum semuanya di coba Birva. Tetapi kapan lagi Birva berbelanja sesukanya tanpa memikirkan duitnya akan habis berapa kan?
"Oke deh, Thank you Bi sarannya!"
Birva pun menghampiri Zevan dan Wade, entah apa yang mereka bicarakan Birva tidak tau. "Om Zeee, bisa temani aku berbelanja tidak?" Ujar Birva.