ִ ࣪𖤐9. Masalah

5.8K 434 4
                                    

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

"Duh, Sera mana ya??" Birva mengeluh dengan bosan memainkan pulpen miliknya.

Dia Sedari tadi menunggu kehadiran Sera, yang sejak dia berangkat sekolah pun tidak kunjung datang entah apa yang terjadi. Tetapi Sera bahkan tidak memberikan kabar, dan chatnya saja menunjukkan centang satu.

Tidak sabar menunggu lebih lama, Birva menghampiri Galang seorang ketua kelas di kelasnya.

"Galang, aku izin sebentar ya. Kalau ada guru bilang aja aku ada keperluan, makasih!" Tanpa menunggu jawaban, Birva langsung melenggang pergi begitu saja. Sedangkan Galang? Dia iya-iya saja, selagi tidak merepotkan dirinya.

Kembali ke Birva, dia berjalan mengelilingi sekolah yang begitu besar ini. Bahkan sampai bell masuk berbunyi, Birva tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Sera.

'kemana sih tuh anak? Perasaan di cerita dia ga pernah telat begini deh.' - Birva.

Namun langkah Birva terhenti, tak kala mendengar suara keributan dari kelas kosong di ujung lorong.

Merasa dirinya harus mengecek, Birva berjalan ke sana. Dan dengan tidak terduga Birva melihat hal yang mengejutkan, dia melihat Layla seperti tengah mencekik Sera sembari memegang cutter yang di arahkan pada bibir Sera. Bukan hanya itu, terdapat 3 orang yang tidak di kenali Birva, sepertinya itu adalah antek-antek Layla yang sekarang tengah menahan kedua tangan Sera.

Bukan tidak mau menolong, tapi Birva ingin melihat dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan dan kenapa Sera bisa terpojok seperti itu oleh seorang Layla? Birva tarik kembali kata-katanya kalau Layla imut setelah melihat adegan di depannya sekarang.

Bersender pada salah satu dinding yang berada dekat dengan kelas kosong itu, Birva mendengarkan percakapan mereka.

"Sejujurnya aku tidak ingin melakukan ini, tapi saat mengetahui kau di jodohkan dengan- 'nya'... Ingin sekali aku merusak wajahmu itu." Layla berkata sembari mengencangkan cengkramannya pada Sera.

"Akh- kalau kau menginginkannya ambil saja, a-kh a-aku juga tidak menginginkan perjodohan itu." Balas Sera sembari menahan rasa sakit, dia bukan tidak ingin melawan hanya saja Sera tidak ingin tubuh mulusnya ini tergores karena cutter yang di bawa Layla.

"Woah~ benarkah? Astaga Sera, Semudah itu kau merelakannya? Sayangnya aku merasa harus menghabisi keluarga mu agar sadar, kalau anaknya tidak pantas dengan Felen." Geram Layla, dengan kasar menusuk cutter itu tepat di samping wajahnya Sera. Yang Untungnya menancap pada meja, bisa di artikan Layla hanya mengancam.

'Felen? Jadi Sera di jodohin sama Felen, wait- apa hubungannya sama Layla?' -Birva.

"Kau tidak ada hubungannya dengan keluarga ku sialan!" Sera ikut geram pada Layla, namun melihat kekesalan Sera. Layla kembali mengancam, dia berusaha membuka mulut Sera untuk memasukkan cutter tadi ke dalam sana.

Birva Harem's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang