ִ ࣪𖤐15. Balasan

4.1K 378 7
                                    

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

'ck, gimana gua ngelepasin diri ini?' Batin Birva berusaha memikirkan cara untuk dirinya terlepas dari rantai dan borgol di tubuhnya.

Yang menjadi masalah adalah, di sekitar Birva tidak ada benda apapun untuk di jadikan kunci melepaskan diri. Di sekitar Birva hanya tanah kosong, dan lagi begitu panas karena keberadaannya berada di ruang bawah tanah.

Sudah 2 jam lebih Birva berada di sini, dan tubuhnya sudah begitu basah oleh keringat. Rasanya dia ingin mati karena kepanasan, bahkan si Elisa mantan Zevan itu tidak menyiapkan sedikit pun makanan atau minuman untuk Birva.

Birva masih berusaha untuk bertahan dengan menenangkan diri, sesekali Birva merilekskan tubuhnya dengan tidur sejenak agar staminanya tidak cepat habis untuk bertahan.

Tetapi apa daya, mau selama apapun Birva bertahan. Pastinya dia tidak akan bisa terus bertahan, kalau tidak ada yang dengan cepat menyelamatkan Birva.

Krek.

Pintu atas terbuka, Birva mendongak mendapati seorang pria yang entah siapa datang mendekat ke arah Birva.

Birva menatap Pria itu dengan hati-hati takut pria itu tiba-tiba melakukan hal yang tidak di inginkan.

"Hehe... Hai gadis kecil, mau bermain denganku?" Pria itu berkata dengan wajah penuh nafsu menatap tubuh Birva.

Birva sadar, pria ini tengah bernafsu padanya. Segera Birva menjaga jarak, rasanya Birva ingin berkata kasar tapi sayangnya mulutnya bungkam dengan kain.

'fu*k fu*k, sialan! Gua ga mau di sentuh sentuh sama lelaki brengsek kek ni orang Fak!' Batin Birva menggerutu.

Saat pria itu akan menyentuh Birva, segera Birva melawan dengan kedua tangannya yang masih diborgol. Untungnya bisa di gerakkan.

Tetapi itu tidak cukup, Pria itu hanya meringis kesakitan. "Sialan! Akan ku buat kau memohon ampun di bawahku, dan ku buat kau seperti jalang yang haus akan sentuhan!" Geram Pria itu ingin meraih Birva.

Tetapi dengan cepat Birva menendang tubuh pria itu. 'enteng banget lu ngomong begitu bangs*t' gerutu Birva hanya bisa di dalam hatinya.

Sialnya, tiba-tiba kaki Birva di raih oleh pria itu dan di tahan dengan kedua tangannya. Membuat kaki Birva seketika tidak bisa bergerak.

Mengambil kesempatan, Pria itu mengganti tangan yang menahan kaki Birva dengan kakinya sekarang. Sedangkan satu tangannya mencengkram tangan Birva agar tidak bisa melawan.

Tangan satunya yang bebas membuka resleting celananya untuk segera mengeluarkan anggota tubuhnya yang sudah tegang di dalam.

'bangs****tt siapapun tolong gueee.' Batin Birva rasanya sekarang dia ingin menangis, Birva hanya bisa menutup matanya agar tidak melihat adegan di depannya saat ini.

Birva Harem's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang