ִ ࣪𖤐4. Bertemu lagi

9.2K 670 12
                                    

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Sepulangnya dari sekolah, akhirnya Birva sampai di rumah tercintanya. Dengan sedikit peregangan, Birva melangkah masuk yang langsung di sambut Bi Viana.

"Biar saya yang bawakan tas Nona." Ucap Bi Viana mengulurkan tangan berniat untuk mengambil tas Birva.

"Eh- tidak apa Bi, aku bisa sendiri kok. Bibi lanjutin tugasnya aja."

Mendengar itupun Bi Viana hanya mengangguk kecil dengan senyuman tipis, "baiklah kalau gitu, saya pergi dulu Nona."

Melihat kepergian Bi Viana, Birva pun berjalan menuju ruang tamu. Mendudukkan dirinya di sana, sembari menghela nafas lelah.

"Baru hari pertama, udah secape ini... Gimana hari hari selanjutnya ya?" Gumamnya.

Kesunyiannya tiba-tiba di ganggu oleh dering ponselnya, segera Birva mengangkat panggilan itu saat mengetahui bahwa Sera lah yang memanggilnya.

"Halo?"

"Hai Birrr, kamu bisa datang ke cafe sekarang tidak? Aku ingin membicarakan sesuatu pada mu."

"Oke, on the way."

Segera Birva pergi ke lantai atas menuju kamarnya, untuk berganti pakaian yang lebih nyaman.

Selesai bersiap, Birva pun berpamitan pada Bi Viana. Dan pergi menuju garasi untuk mengambil motornya, setelah itu menjalankan motor itu dengan kecepatan tinggi menuju Cafe yang lokasinya sudah dikirimkan oleh Sera.

:
:
:
:
:

Sesampainya di cafe yang di maksud oleh Sera, Birva pun masuk ke dalam. Melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Sera, yang untungnya Sera melambai ke arahnya membuat Birva mengetahui keberadaan Sera.

Birva segera duduk di depan Sera, "so... What do you want to talk about?"

"Begini... Bir.. maybe ini akan ngebebanin kamu.. tapi aku benar-benar lagi butuh bantuan. Karena... Aku mau di jodohin." Jelas Sera dengan gugup, yang jarang sekali di tunjukkan olehnya.

"WHAT-!?" Kaget Birva hampir sepenuhnya berteriak, untungnya di tahan oleh Sera.

"Stttt- biar aku jelasin. Aku di jodohkan dengan seorang pria berumur 37 tahun yang entah apa yang ada di pikiran orang tua ku, tapi Pria itu suka menggoda ku yang membuat ku risih. Jadi... Yang ada di pikiran ku hanya kamu, yang mungkin bisa membantu ku untuk membatalkan hal ini."

"Sera, Are you sure? Seorang pria berumur 37 tahun? Gila ya?"

"Entahlah, tapi orang tua ku berkata aku akan langsung menikah dengannya setelah lulus sekolah. Jadi... Bir, aku butuh bantuan mu... Please?" Ucap Sera memegang kedua tangan Birva.

Birva Harem's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang