ִ ࣪𖤐14. Penculikan

5K 408 19
                                    

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Malam itu setelah Damar membawa Birva masuk kembali ke dalam rumah, di sana Damar menyuruh Birva untuk segera berganti pakaian. Sedangkan dia langsung pulang tanpa pamit, bahkan dia pulang masih dengan pakaiannya yang basah.

Sementara Birva, sekarang gadis itu tengah berbaring di atas kasurnya berniat untuk segera tidur. Karena besok dia masih harus masuk sekolah,

Tetapi ada satu hal yang tidak di ketahui Birva, dia tidak sadar ada pria berpakaian hitam yang tengah bersembunyi di balik cahaya. Karena Birva memilih mematikan lampu kamar, dan cahaya bulan sebagai ganti penerangan.

Baru saja akan mencapai ke alam mimpinya, tiba-tiba mulut dan hidung Birva di bungkam dengan kain. Yang ternyata kain itu sudah di kasih obat bius dosis tinggi, seketika membuat Birva pingsan di sana tanpa sempat memberikan perlawanan.

Pria itu dengan pelan melepaskan kain dari mulut Birva setelah merasa gadis di depannya ini sudah pingsan. Dia meraih ponsel miliknya yang berada di dalam saku, dan segera menelepon seseorang.

"Aku harus membawanya kemana?"

"Bawa saja ke lokasi yang sudah ku kirimkan padamu."  Suara seorang wanita terdengar dari sebrang panggilan itu.

Pria itu mengangguk, dia mematikan panggilan itu. Dengan segera menggendong Birva seperti karung beras, tanpa menimbulkan suara dia membawa Birva menuju mobil miliknya.

Bahkan Bi Viana tidak tau, karena pria itu tidak sendiri. Karena masih ada orang di belakangnya yang membantu dengan meretas cctv juga alarm keamanan di rumah Birva.

.
.
.
.
.

"Ugh-?"

Birva terbangun dari pingsannya, dia berusaha menggerakkan tubuhnya tetapi tidak bisa.

"Mmmm!"

Sadar apa yang terjadi padanya Birva berusaha teriak, tetapi nihil. Mulutnya di ikat sebuah kain, lehernya di rantai,dan kedua tangannya di borgol. Bahkan pakai yang Birva kenakan awalnya di ganti dengan kemeja polos kebesaran, membuatnya hanya mengenakan pakaian dalam dan atasan saja tanpa celana. Untungnya kemeja itu bisa menutupi sampai pahanya.

Rasa cemas melanda Birva yang di selingi rasa bingung. Kenapa dia bisa di ikat layaknya budak seperti itu, juga apa yang telah dia perbuat sampai dirinya bisa berada di sini sekarang.

Semua pikiran itu sirna saat Birva sadar, dia berada di ruang bawah tanah. Dan dirinya di kejutkan suara pintu terbuka di atas sana.

"Lihat dirimu anak manis.."

Suara seorang wanita membuat Birva menatap ke asal suara, Birva terkejut. Melihat manta istri Zevan mengenakan pakaiannya bahkan sepertinya tengah memakai Wig yang modelnya sama seperti rambut Birva, karena setau Birva saat mereka bertemu rambut Elisa berwarna Blonde seperti Layla.

Birva Harem's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang