ִ ࣪𖤐8. Masa lalu

6.9K 471 6
                                    

double up nih˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

double up nih
˚ ༘♡ ⋆。˚ 🍂ꕥ

Pagi menjelang begitu cepat, tirai transparan itu membuat cahaya matahari menembus ke dalam kamar seorang gadis yang masih tertidur lelap di atas kasurnya.

"Birva."

Suara itu tiba-tiba membuat Birva terbangun dari tidurnya, entah apa yang salah. tetapi Birva cepat terbangun kalau ada suara pelan, tetapi kalau suara nyaring bak toa mungkin saja dia tidak akan terbangun sampai bumi menua.

"Eh- iya?" Ujar Birva masih menerapkan matanya, dia masih belum sepenuhnya sadar karena terbangun dengan posisi langsung terduduk.

Tetapi saat pandangnya benar-benar jernih, Birva di kejutkan dengan pandangan Zevan yang bersandar pada kusen pintu dengan hanya menggunakan setelan kemeja putih dan celana panjang hitam. Yang membuat Birva terkejut adalah, kemeja itu di biarkan terbuka pada bagian atasnya. Membuat otot dada Zevan terlihat jelas.

"Bersihkan dirimu, setelah itu turun untuk sarapan pagi." Zevan berucap, setelah itu pergi begitu saja kembali meninggalkan Birva.

Sedangkan Birva masih terdiam di sana, dia merenung karena dapat dari mana baju ganti untuknya? Sedangkan kemarin saja dia tidak ada persiapan untuk menginap semalam di rumah Zevan-

Yah pemikiran itu langsung sirna, saat melihat pakaian nyaman dan cocok juga lengkap beserta dalaman untuknya terletak di atas kasur. Entah siapa yang menyiapkan, tapi Birva berusaha berpikir positif bahwa pelayan perempuan Zevan yang menyiapkan.

Tanpa membuang waktu, Birva membawa pakaian itu ke dalam kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya dengan cepat agar tidak membuat Zevan menunggu.

Usai membersihkan diri, Birva turun kebawah. Yang pertama di lihatnya adalah Zevan yang tengah duduk santai di meja makan di temani laptopnya.

Birva memilih duduk di depan Zevan, dia memandang makanan yang tersedia di sana tetapi di buat heran karena Zevan tidak ada niatan untuk makan sepertinya.

"Om Ze tidak makan?"

"Aku sudah makan sejak tadi."

"Oh... Ngomong-ngomong, di mana Tata?"

"Sekolah."

"Eh-? ini jam berapa?"

"7.55"

"Wait- Lah? Aku telat dong?"

"Aku sudah mengizinkan mu, makan saja makanan mu." Ucap Zevan menatap Birva, karena Sedari tadi dia hanya memperhatikan laptop miliknya.

"Ah-gitu ya? Baiklah.."

'bolos sekali-kali ga ngaruh kali ya?' -Birva.

Birva segera mengambil beberapa lauk, dan memakannya dengan lahap. walaupun begitu dia masih tau tata cara makan yang anggun, sekaligus menjaga image agar Zevan tidak ilfeel.

Birva Harem's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang