11. MEMORI LAMA.

117 13 2
                                    

"Gak semuanya akan berjalan sesuai keinginan kita, Thena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak semuanya akan berjalan sesuai keinginan kita, Thena."

"Jangan takut, Gal. Aku akan selalu ada disamping mu dan menggandeng tanganmu."

***

11. MEMORI LAMA.

Pagi yang cerah untuk hari Senin yang panjang. Galaksi, lelaki kebanggaan Ragastra Team ini tengah memasukkan buku serta beberapa atribut perlengkapan sekolah ke dalam tasnya. Dia tidak akan melupakan barang yang akhir-akhir ini mendadak menjadi penting baginya, semua itu karena Athena.

Semalam dirinya baru saja pulang di jam 3 pagi, untung saja hari ini dia bisa bangun pagi karena niatnya akan menjemput pujaan hati. Galaksi meraih jaket jeans dengan bordiran semanggi berdaun empat di kerah leher jaket itu, selain jaket Ragastra, ini adalah jaket favoritnya juga. Bordiran daun semanggi yang dibuat langsung ketika ibunya masih hidup.

"Kamu tau semanggi berdaun empat melambangkan apa?"

"Gak tau, Bunda. Memangnya apa?"

"Setiap daun semanggi melambangkan keberuntungan, iman, harapan, dan cinta. Bunda bikinin lambang ini di jaket favoritnya Galaksi, sebagai tanda doa-doa bunda akan selalu menyertai langkah di hidup Galaksi."

Memori lama terulang sempurna dibenak Galaksi tatkala kedua matanya fokus menatap jaket jeans tersebut. Dulu saat kecil Jaket ini terlalu besar untuk ukuran Galaksi ketika kecil, namun sekarang jaket tersebut sudah sangat pas di badannya. Galaksi memutuskan untuk membawa jaketnya tersebut, setidaknya kerinduan nya sekarang sedikit memudar.

Galaksi memakai Jaketnya sambil berjalan menuruni setiap anak tangga di rumahnya. Saat setelah sampai di lantai satu, Galaksi bertemu dengan pria berumur sekitar 40 tahunan, orang tersebut ialah Orion atau bisa dikenal Ayah dari Galaksi.

Orion duduk di sofa besar yang terletak di ruang tamu. Dirinya sudah sangat rapi dengan Jas kantor serta tas berisikan berkas kerja. Di meja terdapat beberapa tumpukan gepokan uang.

"Kamu masih sama geng motor itu, Gal?"

Tidak ada jawaban, Galaksi memilih diam.

"Jawab papa gal."

"Iya, Pa. Galaksi masih jadi salah satu pemimpin Ragastra." jawab Galaksi tanpa keraguan.

Orion tampak memijat pelipis keningnya sembari memejamkan mata. Sudah pusing dengan pergaulan anak nya itu.

"Papa udah bilang berkali-kali sama kamu. Tinggalin teman-teman mu yang gak bermutu itu dan fokus sama sekolah. Mau jadi apa kamu?"

Tangan Galaksi mengepal dalam diam. Sekuat mungkin ia menahan amarah yang tiba-tiba memuncak pagi ini.

"Papa ada hak apa larang aku? Papa emangnya bisa gantiin posisi temen-temen aku? Gak, Pa. Mereka yang selalu nemenin aku! Bukan papa!"

"Berani kamu ngomong gitu ke papa? Papa yang menuhin kebutuhan kamu! Papa kerja pagi ketemu pagi cuman buat kamu!"

CATATAN SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang