12. ANCAMAN (B)ESAR.

95 12 4
                                    

“Aku berharap Jatuh Cinta pertama ini tidak salah untuk bertempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berharap Jatuh Cinta pertama ini tidak salah untuk bertempat.

***

12. ANCAMAN (B)ESAR.

Pukul 04.45 WIB.

Galaksi Andromeda Vadhyaksa, lelaki berusia 17 tahun itu tengah berada di balkon kamarnya. Dirinya berdiri di tepi pagar balkon sembari menyesap sebatang rokok favoritnya, tidak mengenakan atasan sehingga postur tubuhnya terekspos sangat jelas.

Galaksi belum tidur sama sekali. Hatinya mendadak gelisah saat memikirkan beberapa hal yang mengganggu pikirannya. Ingatan nya mendadak kembali beberapa tahun yang lampau, tepat ketika orang tersayang nya masih hidup.

*

*

*

10 tahun yang lalu...

"Sirena itu siapa Mas?!" ujar Viola dengan nada tinggi kepada sang suami.

"Kamu ngapain ngecek laptop kerja saya?" tanya Orion kepada istrinya.

Keduanya bertengkar di ruang kerja pribadi Orion dalam rumahnya. Beberapa tahun ini memang kondisi rumah tangga nya tidak stabil dan Orion paham kunci masalahnya dimana. Nasi sudah menjadi bubur, itu pikirnya.

"Kamu selingkuh?! Benarkan mas?" ucap Viola dengan nada yang gemetar.

"Itu urusan saya!"

"Tentu ini urusan aku juga! Kamu anggap aku ini apa?!"

Rahang Orion mengeras seketika. "Kamu lupa? Awal semua tentang kita. Pernikahan ini hanya perjodohan semata, saya sama sekali tidak menganggap pernikahan kita nyata."

Hancur, begitulah keadaan hati Viola Tiara Aditama. Dia merupakan desainer hebat yang juga berstatus menjadi istri pembisnis sukses, yaitu Orion Laskar Vadhyaksa.

"Kamu anggap pernikahan kita gak nyata? Selama ini kamu anggap keluarga kita sebatas perjodohan aja? Kamu gak mikirin gimana nasib anak-anak kita mas?" suara Viola kini terdengar sangat rapuh. Belasan tahun menghabiskan waktu bersama suaminya ternyata terbuang percuma.

"Kamu gak anggap aku istri kamu mas? Setelah bertahun-tahun kita menikah dan menghasilkan dua orang putra, semua yang kita lewatin bersama ternyata sia-sia buat kamu. Aku kecewa mas." sambungnya.

Orion mencengkram kedua pipi istrinya dan menatapnya penuh kebencian. "Dari awal saya gak sudi untuk menikah dengan kamu, Viola. Andai kamu melupakan perasaan itu dan tidak melancarkan segala cara agar menarik perhatian saya. Mungkin hidup kamu tidak akan seperti ini."

"Kenapa sulit buat kamu terima aku?"

"Karena bukan kamu yang saya mau."

"Aku kira hadirnya Bima dan juga Galaksi bisa bikin kamu luluh sama aku. Tapi ternyata aku salah." air mata mulai membasahi pipi Viola. Usahanya bertahun-tahun agar pujaan hati dapat menerimanya ternyata hampa saja.

CATATAN SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang