4.3: I'd like you to be everything that I want

930 107 0
                                    

Jorjia tidak mengalami hal buruk selama makan malam keluarga tersebut. Gwen tampak biasa saja, meski sesekali memang canggung ketika menawarkan sesuatu pada Jorjia. Namun, bukan jenis canggung yang mengabaikan. Ada usaha yang Gwen lakukan untuk bisa dekat dengan Jorjia dan itu juga terjadi ketika wanita itu mengajak untuk bicara berdua.

"Hubungan kita sebagai menantu dan mertua nggak bagus diawal. Sudah seharusnya kita saling memperbaiki diri. Dan disini, Mommy yang harus berperan untuk ikhlas dengan segalanya. Maaf karena sudah menyulitkan kamu ditengah keadaan kamu yang lebih sulit."

Jorjia mengangguk, dia tahu maksud mertuanya baik. Wanita itu setidaknya berusaha keras untuk menyampaikan kata maaf yang pasti sulit bagi orang berada seperti mereka. Jorjia sendiri juga tidak memiliki pemikiran picik atau apa. Dia mendapati Gwen mau membuka diri dan mengalah saja sudah merasa lebih baik.

"Terima kasih, Mommy. Aku sekarang lebih lega karena nggak berjarak dengan ibu dari suamiku. Aku juga sekarang benar-benar merasa memiliki keluarga dari keluarga ini. Terima kasih."

Gwen menatap Jorjia dengan pandangan sendu. Jorjia tidak tahu apa yang membuat wanita itu akhirnya berubah pikiran hingga sebegini putus asanya.

"Mommy yang harus berterima kasih kepadamu. Kamu bisa memahami Zaland. Terima kasih untuk nggak lari dan menikahi Zaland yang jauh dari kata baik-baik saja."

Kening Jorjia bertaut. Apa maksud dari ucapan Gwen?

"Mommy?"

"Jia, Mommy sudah buat banyak kesalahan kepada Zal. Kalo bisa, tolong bujuk Zal untuk memperbaiki hubungannya dengan Mommy. Bagaimana pun, Mommy menyayanginya. Mommy nggak pernah bermaksud menyiakan dia. Tolong sampaikan pada Zal, ya."

Rupanya ini menyoal hubungan wanita itu dengan Zaland. Meski tidak begitu memahami apa masalah yang terjadi, meski kesannya Jorjia sedang dimanfaatkan bagi wanita itu untuk kembali berhubungan baik dengan sang anak, setidaknya Jorjia kali ini yang diandalkan oleh wanita itu.

"Meskipun aku nggak tahu apa tepatnya masalah Mommy dan Zal, tapi aku akan berusaha untuk kembali membuat Zal lebih sering datang kesini untuk menengok Mommy."

Gwen tersenyum lebar mendengar kesedihan Jorjia itu.

"Terima kasih, Jia."

"Sama-sama, Mommy."

***

Sesampainya di rumah mereka sendiri, Zaland dengan cepat menanyakan apa yang membuat pria itu penasaran.

"Tadi kamu ngobrolin apa sama Mommy?"

Jorjia melirik sekilas suaminya, dia menggunakan waktu yang dimilikinya sekarang untuk membersihkan riasan wajah dan rambutnya.

"Banyak. Lebih ke maaf-maafan, sih."

Zaland menyunggingkan senyum di sudut bibirnya. Jorjia tahu diam-diam suaminya lega mendengar hal itu.

"Emangnya lebaran, pake acara maaf-maafan."

"Kenyataannya memang begitu. Aku nggak perlu jelasin lebih lanjut maaf-maafan apa yang Mommy dan aku lakukan, kan? Kamu pasti udah hafal, ngelotok di kepala kamu soal hal yang harus dimintai maaf dan dimaafkan."

Zaland mengangguk dengan cepat. "Tentu aku tahu."

"Aku senang karena bisa jadi apa yang Mommy kamu bisa terima. Jadi nggak ada alasan bagi kami untuk nggak dekat lagi."

Jorjia bisa melihat suaminya mendekat dari bayangan cermin. Pria itu menyentuh bahu Jorjia dan meremasnya pelan, lalu membuat gerakan memijat yang sebenarnya jauh dari kata pijatan normal. Ada getar seksi yang pria itu tinggalkan disentuhannya itu.

Wajah Zaland turun, lalu sang pria membisikkan, "I'd like you to be everything that I want, bukan apa yang Mommy harapkan. Kamu nggak perlu memaksakan diri untuk dekat dengan Mommy. Aku tahu Mommy hanya sedang memanfaatkan kamu untuk bisa mengubah pendirianku belakangan ini."

Jorjia merasakan hembusan napas milik Zaland menyentuh tengkuknya. Wanita itu tidak bisa bergerak, tubuhnya kaku, dan dia hanya terpaku pada bayangan mereka dari cermin. Gerakannya mengusap riasan mata yang terhenti digantikan oleh Zaland. Pria itu menutup mata Jorjia dengan kapas yang sudah basah dengan micellar water dan mengusapnya secara perlahan.

"Jangan pernah terpengaruh untuk mengikuti semua ucapan Mommy, Jia. You love me, right?"

Secara otomatis kepala Jia mengangguk.

"Kalo begitu, fokus kepadaku, pria yang kamu cintai. Kamu bisa mendapatkan sosok keluarga dari keluargaku, tapi jangan fokuskan perhatian kamu terlalu dalam untuk menjadi bagian yang diterima di sana. Fokuskan perhatian kamu untukku sepenuhnya. Karena tanpa aku, kamu juga nggak akan mendapatkan sosok keluarga besar. Jadi, rayulah aku, pengaruhi aku, dan pastikan kamu menomor satukan aku sampai aku benar-benar nggak akan mengubah jalan pikiranku mengenai pembatalan rencana perceraian kita."

Sekali lagi Jorjia mengangguk, kini sebelah matanya sudah ikut bersih karena Zaland. Matanya dapat melihat sosok suaminya lagi dengan jernih dari pantulan cermin. Sekarang, segalanya semakin jelas, Zaland memang pria yang benar-benar kekurangan kasih sayang sejak kecil hingga tak mau ada anak kecil yang membuat fokus Jorjia terbagi-bagi. Kini, Jorjia memiliki satu tugas lagi selain meyakinkan pria itu untuk tidak menceraikannya. Satu tugas itu ialah meyakinkan Zaland bahwa anak tidak akan membuat posisi pria itu disia-siakan. Justru anak akan memperkuat hubungan mereka. Tapi tentu saja, Jorjia tidak akan secara blak-blakan memaksa Zaland untuk langsung menerima gagasan tersebut. Perlahan saja, pelan-pelan, kami akan benar-benar menjadi keluarga utuh sebenarnya.

"Jadi, kamu siap untuk memberikan aku hidangan penuh rasa malam ini sebagai hadiahku? Karena aku udah nurutin kamu untuk jadi anak baik di makan malam ini meski ada pembahasan mengenai kapan kamu hamil."

Ya, nyatanya Zaland akan tetap menjadi Zaland. 

[Yuhuuu! Baca duluan di Karyakarsa kataromchick sudah sampai part 16, loh. Sejauh ini udah 32k words, mantap betul nulis kisah Zal dan Jia ini. Kalian jangan lupa buat ikutin terus, ya. Yang suka baca AU silakan baca gratis di instagram freelancerauthor. Happy reading.]

]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUAN DIGILIR CINTA/TAMAT/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang