Pagi harinya aku berangkat ke sekolah dengan riang gembira dengan senyum yang terpatri jelas dalam wajahku mengingat momen saat Akmal mengirim pesan kemarin malam
"Kenapa elo pagi-pagi udah senyum-senyum gitu?" tanya Mahesa keheranan
"Elo tahu nggak sih, kemarin Akmal chat gue dong" jawabku dengan antusias
"Chat apaan?"
"Di bilang sebenernya dia ada rasa suka sama gue" ucapku sambil tersenyum seperti orang gila
"Truth or dare kali" Mahesa ini seakan tidak mendukung temannya bahagia
"Gue awalnya mikir gitu, tapi pas dia telepon gue dan ngajak pergi keluar gue jadi percaya sama dia" jelasku kepadanya
"Elo mau gitu diajak keluar?"
"Gue masih bingung, apa gue chat dia ya"
Aku pun mengirim pesan kepada Akmal
Me
Hari sabtu besok bisa gak?
"Kayak gini gimana?" sambil memperlihatkan handphoneku kepada Mahesa
"Ya jangan gitu, hapus cepetan entar elo dianggap murahan sama dia" Mahesa pun langsung menyuruh menghapus pesan tersebut
"Lah masa dianggap murahan sih" aku pun heran
"Iya elo mana ngerti, gue sebagai teman elo gak terima kalau elo dianggap murahan. Kalau dia bener serius sama elo dia bakal ngirim pesan duluan bukan elo yang ajak dia" Mahesa pun memberiku penuturan panjang kali lebar
Tapi setelah dipikir-pikir ada benarnya juga apa yang dia bilang kan kesannya aku yang mengharapkan Akmal mungkin Mahesa menyuruhku untuk jual mahal terlebih dahulu
"Ya udah gue tunggu dia chat aja"
"Iya tungguin aja"
"Tapi kalau dia nggak chat gue gimana?"
"Berarti dia nggak mau sama elo"
Buset dah singkat, padat, dan sedikit menusuk relung hati
"Ara..." panggil Irfan teman sekelasku
"Apaan?"
"Elo kemarin dicariin sama Nabil" ucap Irfan yang membuatku terkejut masalahnya Nabil itu temannya Akmal
"Ngapain dia cariin gue?" aku yang awalnya tidak peduli menjadi kepo
"Katanya sih dia penasaran sama elo terus gue kirim foto elo ke dia" jelasnya yang membuatku langsung terbelalak terkejut
"Elo kirim foto gue yang mana?" Aku pun takut bisa saja Irfan mengirim fotoku yang bentukannya sangat tidak pantas untuk dipandang
"Yang di ig elo" ucap Irfan sambil menunjukkan bukti chatnya bersama Nabil
"Kayaknya bukan Nabil deh yang cariin elo, tapi Akmal buktinya kemarin Nabil ngirim pap ke gue pas sama Akmal" ucap Irfan
"Sini lihat fotonya" dan benar saja di situ terdapat Akmal dan circle sampahnya itu
"Bener firasat gue" ucapku dengan lesu apalagi melihat Akmal di foto yang sedang merokok yang di mana aku membenci cowok yang merokok
"Firasat apaan?" tanya Irfan bingung
"Firasat kalau Akmal truth or dare sama teman-temannya dan gue sebagai objeknya" ucapku sedih bercampur kesal
"Yang sabar ya" ucap Irfan
Asal kalian tahu ya Irfan ini kesehariannya rese sebelas dua belas sama Mamat ya karena bestienya gak tahu aja kenapa hari ini dia baik
"Iya makasih ya elo udah kasih tahu gue" ucapku kepada Irfan yang walaupun dia biasanya rese, tapi hari ini dia baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us
Teen Fictionmencintai seseorang dalam diam adalah sebuah tindakan tanpa aksi hanya bisa menatapnya dari kejauhan dengan memendam sejuta rasa