16. APA BOLEH ?

130 4 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA -  Apa Boleh ? (Part 16)

Pak Sutejo langsung menarik ujung baju Bu Sundari. "Bu, Joko, Duduk kalian! Jangan bersikap seperti itu! Memalukan!"

"Enggak usah, Pak! Lebih baik kita pulang! Mereka sudah berani menghina kita!" sahut Bu Sundari.

"Semuanya bisa dibicarakan baik-baik, Bu!" Jawab Pak Sutejo.

"Enggak bisa, Pak!! Orang kayak mereka enggak seharusnya menolak kita anak kita! Emang mereka punya apa, Hah ? Rumah aja udah reot kayak gini, Hidup pas-pasan, masih aja belagu!" Pekik Bu Sundari. Pak Sutejo hanya bisa menghela nafas dengan watak istrinya itu.

"Pak Sutejo, Bu Sundari, Dan Nak Joko. Saya minta maaf, karena saya tidak bisa memaksakan kehendak anak saya untuk menerima lamaran Nak Joko. Semua keputusan saya serahkan pada Andin!" ucap Pak Burhan yang sejak tadi menahan rasa marah karena hinaan Joko dan Bu Sundari.

"Dan satu hal lagi, Kami memang miskin, tapi bukan berarti kami bisa dibeli dengan uang, dan meskipun kami miskin, kami masih memiliki attitude! ..... Saya rasa, Bu Sundari dan Nak Joko yang merupakan orang yang terpandang dan berpendidikan tinggi, seharusnya pasti lebih memiliki attitude yang baik." Singgung Pak Burhan, Membuat Bu Sundari dan Joko langsung terdiam kesal.

"Joko, Sudah, mending kita pulang saja dari orang-orang tidak berpaedah ini!" ucap Bu Sundari. Joko yang selalu menuruti ibunya itu, mengangguk menuruti.

"Iya, Bu. Joko juga udah gak betah di rumah sumpek ini. Dan kamu Andin, kamu akan menyesal telah menolak aku!" Joko menatap Andin dengan penuh kesal dan dendam karena sakit hati. Andin hanya sekilas menatap kemudian menunduk karena tetap tidak bisa menerima lamaran tersebut.

"Bingkisan-nya lebih baik dibawa lagi aja!" ucap Bu Sundari yang langsung mengambil bingkisan-bingkisan yang awalnya untuk dijadikan bawaan untuk Andin itu. Lagi-lagi Pak Sutejo hanya bisa menahan malu.

"Bapak kalo masih mau disini, disini aja selamanya, gak usah pulang ke rumah! Sejak tadi belain mereka terus!" Bu Sundari kembali berucap.  Pak Sutejo lagi-lagi hanya menahan malu dan marah. "Ayo Joko kita pergi!" Joko dan Bu Sundari pun melangkahkan kakinya menuju keluar pintu.

"Pak Burhan, Bu Ayu, Andin, Saya minta maaf ya atas kelakuan istri dan anak saya." ucap Pak Sutejo. Pak Burhan dan Bu Ayu mengangguk.

"Saya juga minta maaf Pak karena tidak bisa menerima lamaran bang Joko." Lirih Andin.

"Akh, Soal itu tidak masalah. Memang Joko-nya saja yang masih kekanak-kanakan. Harusnya dia mengerti, bahwa cinta tidak bisa dipaksakan." ucap Pak Sutejo.

Tak lama kemudian, Pak Sutejo pun berpamitan dari rumahnya Andin.

***

Hendra kembali ke rumah Andin untuk menyetorkan uang hasil jualan pakaian. Secara kebetulan, tepat disaat Joko dan Bu Sundari baru saja keluar dengan raut wajah yang kesal.

Ia juga melihat pada banyak ibu-ibu yang berada tidak jauh dari halaman depan rumah Andin yang terlihat tengah merumpi. Dengan penuh keheranan, Ia membuka helmnya kemudian turun dari sepeda motornya. Ia memilih berdiam diri dulu sedikit jauh dari halaman depan rumah Andin. Tatapannya melihat dari kaca luar, sampai ia melihat ada seorang bapak-bapak yang keluar dan kemudian masuk kedalam mobil hitam yang ada didepannya. Bapak-bapak tersebut adalah Pak Sutejo. Tak lama kemudian mobil Joko pun melaju. Ibu-ibu disana yang tidak tau pasti kebenarannya seperti apa, langsung merumpi.

"Wah, Si Andin beruntung ya, dilamar sama Nak Joko, Juragan tanah yang kaya itu!" Ucap seorang ibu-ibu yang langsung membuat Hendra seketika terkejut mendengarnya.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang