24. Maksud Hendra

124 4 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Maksud Hendra (24)

Satu bulan kemudian...

Karena merasa sudah dekat dengan Andin, Talia dan juga kedua orangtuanya, Hendra tidak mau lagi menunggu terlalu lama untuk melamar Andin. Malam ini, Ia berniat untuk melamar Andin. Sosoknya yang gentleman dan tegas, membuatnya tidak suka menunda-nunda segala hal yang membuatnya resah. Hendra sudah tidak mau lagi banyak berbohong kepada Andin dan juga keluarganya. Ia juga tidak mau terus berada dihubungan yang tanpa ikatan.

Malam ini, Hendra sudah mengenakan pakaian rapih sebuah kemeja berwarna hitam polos. Ia berada diruang tengah, untuk meminta doa dari ibunya---Bu Rahma.

Hendra menyalami tangan Bu Rahma,

"Bu, Doakan Hendra ya, Malam ini Hendra akan melamar Andin. Hendra minta doa dari ibu, Semoga Andin dan semua keluarganya bisa menerima Hendra." Bu Rahma mengelus punggung putranya itu dengan sungguh. Ia berharap Andin bisa menerima lamaran putranya itu.

"Aamiin, Dra. Ibu doakan semoga semuanya berjalan lancar, ya ? Semoga Andin mau menerima kamu." Hendra mengangguk dan memberikan senyum. Ia merasa lega setelah mendapatkan doa dari ibunya.

"Maafin Hendra ya, Bu. Karena sekarang Hendra belum bisa bawa ibu ke rumahnya Andin. Setelah ini, Hendra pasti akan katakan semuanya yang sebenarnya pada Andin, jika Hendra sebenarnya adalah anak ibu." Bu Rahma mengangguk. Ia mengerti maksud dari anaknya itu.

Hendra pun mengucapkan basmallah sebelum menaikki sepeda motornya. Dan tak lama kemudian ia melajukan motornya menuju rumah Andin. Sepanjang perjalanan, Ia resah dan gugup karena akan melamar Andin.

Sebelumnya Hendra juga sudah meminta ijin dan doa pada ayahnya. Dan ayahnya pun juga memperbolehkan Hendra untuk menikah dengan wanita manapun tanpa memandang derajat ataupun statusnya. Semuanya diserahkan pada Hendra, karena yang terpenting bagi mereka, adalah kebahagiaan anaknya.

***

Setelah beberapa menit kemudian, Ia sampai dirumahnya Andin. Andin dan keluarganya seperti biasa menyuruhnya masuk ke dalam rumah karena menyangka Hendra akan mengambil pakaian-pakaian untuk dijual seperti biasanya.

Seperti biasanya, Sebelum duduk, Hendra menaruh bawaan makanan kue lapis legit dan minuman untuk Talia. Andin dan semuanya selalu senang dengan perlakuan Hendra yang demikian.

Setelah beberapa menit kemudian, Hendra meminta waktu pada Andin dan keluarganya, sebelum ia mengutarakan maksudnya. Andin dan kedua orangtuanya pun duduk. Begitupun Talia yang juga ada disana berdampingan dengan Bu Ayu.

"Pak, Bu, Sebenarnya, Tujuan saya sekarang kesini bukan untuk mengambil pakaian seperti biasanya. Tetapi,...." Andin dan keluarganya yang tengah duduk menaruh heran. Talia yang juga tengah duduk disana hanya ikut mendengarkan.
Hendra mendadak merasakan gugup untuk mengutarakannya. Namun, Ia berusaha menguat-nguatkan agar tetap terlihat cool. Namun keringat yang ada di pelipisnya membuatnya tetap terlihat gugup di mata Andin dan kedua orangtuanya.

Hendra merogoh saku celananya, ia mengambil beludru berbentuk kotak berwarna merah. Beludru tersebut kemudian ia bukakan, sehingga sebuah cincin emas dengan satu hiasan satu permata kecil berwarna putih, dengan harganya 2 juta rupiah itu terlihat oleh semuanya. Hendra masih menyembunyikan identitasnya dengan tetap seperti bukan orang yang berada. Ia sengaja membeli emas yang harganya menurutnya kecil itu untuk tetap menutupi siapa dirinya demi melihat ketulusan Andin dan keluarganya.

"Sebenarnya... Saya ingin melamar anak ibu..." Hendra langsung menghembuskan nafas lega usai mengeluarkan kalimat yang terasa sulit itu.
Andin dan keluarganya yang tidak tahu sama sekali sebelumya akan maksud Hendra, cukup terkejut. Terlebih Andin.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang