45. Bersimpuh

217 2 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Bersimpuh (45)

Hingga tak lama kemudian, Talia dan Bu Ayu datang dan ikut heran melihat apa yang tengah terjadi

***

Tak lama kemudian, Pak Burhan juga datang karena pulang sebentar dari toko sembakonya hendak melaksanakan shalat Jum'at dulu.

Awalnya ia hendak marah melihat Teguh, namun akhirnya memilih diam melihat apa yang terjadi juga.

Begitupun dengan Hendra yang akhirnya juga keluar dan melihat saja Teguh yang tengah memohon-mohon agar bisa kembali bersama Andin.

Teguh langsung melihat kepada Talia, yang sekarang sudah terlihat sangat jauh berbeda. Ia pangling melihat Talia yang sekarang menjadi ge-moy, kulit putih dan bersih, dan juga sudah memakai baju seragam sekolah. Ia seketika terharu, menangis melihat putrinya sudah semakin bertumbuh besar.

"Talia, Sayang ini Ayah. Ayah kangen sama Talia, apa Talia enggak kangen sama ayah ?" Talia seketika langsung menangis juga. Bukan karena rindu, tetapi karena sangat memben-ci ayahnya.

"Ayah ja-hat! Ayah udah selingkuhi mamah sama tante Sindy! Ayah ja-hat udah ninggalin Talia sama mamah! Talia ben-ci sama ayah! Talia gak mau ketemu ayah!!! Hiii hiii.."

Teguh terkejut melihat putrinya yang dulu sangat menyayangi dirinya, sekarang berubah menjadi sangat memben-ci dirinya.

Ia menoleh pada Andin.

"Dek, Kamu sudah buat Talia agar ben-ci sama aku, 'kan ?"

"Astaghfirullah, Mas. Aku selalu berusaha membuat Talia agar tetap berpikir baik tentang kamu. Bagaimanapun aku ingin Talia memiliki sosok ayah yang baik."

"Terus kenapa Talia jadi begini ?!"
"Ibu yang bilang! Dan Talia sendiri juga lihat waktu kamu tengah ada dirumahnya Sindy berduaan! Lagian ibu gak ikhlas nama kamu dimata Talia terlihat baik, padahal selama ini untuk menafkahi Talia saja kamu tidak pernah menafkahi. Jangankan menafkahi, Untuk datang kesini melihat anak kamu sendiri saja, Kamu seperti tidak peduli!" Bu Ayu berucap.

"Untuk apa kamu menganggap cucu saya anak, kalo kamu bersikap seperti membuang Talia ?!" Bu Ayu benar-benar marah dengan sikap Teguh selama ini.

Teguh menunduk, menyadari kelakuannya selama ini.

"Iya, Bu. Saya memang salah, Saya menyesal sudah menelantarkan Talia."

"Talia, Tolong maafin ayah ya, Nak. Ayah janji mulai dari sekarang ayah akan peduli sama Talia." Talia hanya terdiam tidak percaya.

Teguh melihat kembali pada Bu Ayu dan Pak Burhan, dengan masih bersimpuh.

"Bu, Pak, Saya mohon. Ijinkan saya untuk bisa kembali bersama Andin. Saya janji saya akan lebih menjaga Andin dan tidak akan menyakiti dia lagi." Pak Burhan hanya terdiam mu-ak. Sedangkan Hendra tetap terdiam kalem, karena ia percaya, Andin akan tetap memilih dirinya.

"Saya janji, Jika saya sudah kembali bersama Andin, Saya akan lebih memberikan kecukupan pada Andin, ketimbang tukang baju keliling itu. Lelaki itu cuma numpang hidup sama Andin, Kan, Bu ?!" Sekilas Teguh melihat sinis pada Hendra.

Hendra hanya tersenyum kecil mendengarnya.

"Teguh. Asal kamu tau, Nak Hendra sebenarnya bukan tukang baju keliling. Hendra lebih baik untuk Andin daripada kamu. Hendra adalah anaknya Bu Rahma, dan dia juga seorang pemilik restoran ternama." Teguh terkejut, bola matanya langsung terlihat melo-tot.

"Tidak hanya itu, yang terpenting bagi ibu, dia sangat menyayangi Andin dan Talia. Hendra memperlakukan anak saya dengan baik. Hendra tidak pernah membiarkan Andin kerja keras seperti apa yang kamu lakukan pada anak saya." Seketika Bu Ayu menangis mengingat Andin dulu selalu diperlakukan tidak baik oleh Teguh.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang