37. Rumah Baru

111 3 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Rumah Baru (37)

Dua Hari kemudian, Andin dan Hendra mencari-cari rumah di per kompleks-an yang dekat dari rumah ayahnya. Mereka sepakat untuk tinggal di daerah sana. Selama ini Andin tinggal dulu dirumahnya Pak Handoko.

Ia dibuat terkejut dengan kamarnya Hendra yang jauh lebih luas daripada kamar tidur Hendra yang ada dirumahnya Bu Rahma.

Ia teringat saat Hendra tengah dirumahnya, Merasa suaminya itu pasti ji-jik karena tidak terbiasa tinggal di rumah yang sederhana seperti rumahnya.

Setelah sekitar dua hari, Hingga akhirnya mereka menemukan rumah yang  dianggap cocok untuk dijadikan tempat tinggal untuk mereka.

Yaitu rumah megah lantai 2 yang berada di pinggir jalan daerah rumah perkompleksan dengan memiliki halaman rumput cukup luas dan indah dibagian depan disertai garasi mobil dibagian pinggir rumah.

Dihalaman belakangnya ada kolam renang dengan keadaan sekitarnya yang begitu bersih dan cocok untuk dijadikan sebagai tempat bersantai karena sudah tersedia kursi panjang seperti yang ada di pantai-pantai.

Rumah tersebut sesuai dengan yang Hendra dan Andin inginkan. Akhirnya mereka pun sepakat untuk membeli rumah yang jaraknya cukup dekat dengan rumah ayahnya itu. Hanya terhalang oleh sekitar tiga rumah.
Setelah cukup lama mengurus rumah dengan penjual rumahnya, akhirnya sekarang Hendra mantap untuk memilih rumah tersebut sebagai tempat tinggal dirinya dan keluarganya.

Hendra kemudian mengurus pembayaran rumah tersebut yang harganya mencapai hingga miliyaran rupiah.

Sekarang Andin dan Hendra sama-sama tengah berdiri di depan rumah tersebut, sembari melihat rumah tersebut. Andin tidak henti-hentinya menaruh takjub dengan rumah megah yang akan menjadi tempat tinggalnya itu.

Tidak pernah Andin bayangkan, kehidupannya akan berubah drastis lebih baik seperti ini.

"Sayang, Gimana, kamu suka dengan rumahnya ?" tanya Hendra.

"Apa ini gak kebesaran, Mas. Kita kan cuma tinggal bertiga ?"

"Enggak papa, Sayang. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kamu." tukas Hendra. Andin tidak habis pikir akan uang Hendra yang seakan tidak ada habisnya.

"Harga rumah ini sampai miliyaran loh, Mas. Padahal aku gak papa kok tinggal dirumah yang lebih sederhana. Tapi... Mungkin Mas ya yang gak bisa tinggal di rumah yang lebih sederhana ? Aku cuma merasa selalu membebani Mas kalo Mas kayak gini terus." Hendra hanya terkekeh.

Meskipun ia sudah sering mendengar sifat tidak enakan dari istrinya ini, tapi ia juga bersyukur memiliki sosok istri yang sederhana seperti Andin.

"Mas bisa juga kok tinggal dirumah yang lebih sederhana dari ini. Tapi sebagai suami Mas ingin memberikan yang terbaik untuk kamu dan anak-anak kita. "

"Mas bayar ini pakai uang tabungan Mas yang sudah jauh-jauh hari memang Mas rencanakan untuk beli rumah, Jika Mas sudah menikah. Jadi Mas juga menganggap ini salah satu goal Mas dalam mewujudkan impian Mas. Jadi Mas seneng, dan enggak merasa terbebani. Kamu tenang aja ya, Dek." tukas Hendra.

Andin hanya tersenyum dengan tatapan kagum pada sosok suaminya yang punya prinsip dan impian-impian yang ingin diwujudkan dalam hidupnya.

Lagi-lagi ia langsung tiba-tiba kepikiran membandingkannya dengan Teguh, mengingat Teguh adalah lelaki yang leha-leha dan seperti tidak ada mau merubah kehidupan dirinya maupun keadaan keluarganya.

***

Andin dan Hendra kemudian masuk ke dalam rumah tersebut untuk kembali melihat-lihat isi di dalamnya, setelah sebelumnya juga sempat pernah melihat-lihat tidak begitu lama.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang