UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Membongkar (27)
"Biarin aja, Mas. dia bukan orang penting yang pantas untuk Mas ladeni." Seketika Hendra terdiam luluh.
"Percuma juga, Mas. Hanya buang-buang waktu. Ada hal yang lebih penting daripada mesti meladeni Mas Teguh."
Hendra tersenyum karena Andin menyebut Teguh sebagai tidak penting, sedangkan Teguh hanya mendesis sinis tidak peduli, kemudian pergi melajukan motornya hingga hilang dari pandangan. Andin bersyukur karena kedua orangtuanya tengah tidak ada karena tengah pergi ke sawah. Ia takut bapak dan ibunya itu akan kepikiran jika melihat perbuatan Teguh hari ini.
"Kamu masih memiliki perasaan pada mantan suami kamu ?" Seketika Andin menoleh pada Hendta. Ia menggeleng pelan.
"Tidak, Mas. Justru perasaan saya pada Mas Teguh, Berubah menjadi rasa ben-ci. Saya masih sakit hati dengan kelakuannya." tukas Andin.
"Syukurlah kalo begitu. Artinya, Kamu sudah tidak begitu terjebak di masalalu kamu lagi. Sehingga, Semoga kedepannya jika bersama saya, Tidak ada lagi bayang-bayang masalalu kamu. Sehingga apapun effort yang saya lakukan untuk kamu, akan ada artinya jika kamu sudah tidak mencintai mantan suami kamu lagi." Andin mengangguk.
"Iya, Mas. Insyaallah ya " kini Hendra tersenyum.
"Oh, Iya. Gimana kalo kita menyebutnya pake 'aku kamu' aja. Biar lebih akrab." pinta Hendra. Lagi-lagi Andin mengangguk. Ia menyetujui. Dan mulai sekarang mereka menyebut dengan sebutan 'Aku - Kamu'.
Setelah cukup lama, Hendra dipersilahkan duduk di kursi yang ada diteras luar. Hendra tidak disuruh masuk kedalam, karena tidak ada siapapun. Talia juga masih sekolah.
Setelah berbincang cukup lama, Hendra mulai mengatakan maksud kedatangannya.
"Andin, Insyaallah... Besok aku akan bawa kedua orangtuaku kesini untuk melamar kamu untuk yang kedua kalinya. Kira-kira gimana ? Apa kamu dan keluarga kamu bisa ?" Hendra ingin mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya. Andin tertegun tidak percaya.
"Mas, Kamu serius ingin memperkenalkan aku dengan kedua orangtua, Mas ?" Mendengar itu Hendra terkekeh.
"Astaghfirullah... Apa selama ini kamu menganggap aku main-main ? Kemarin aku melamar kamu di depan bapak ibu kamu dan juga Talia, apa kamu masih menganggap aku bercanda sama kamu ?" Andin terdiam tak bisa berkata apalagi.
Andin pun memperbolehkan Hendra untuk membawa kedua orangtuanya besok. Namun ia ingin meminta ijin dulu pada bapak dan ibunya.
Sedangkan Hendra, Sebelumnya ia sudah berbicara pada kedua orangtuanya bahwa ia akan melamar Andin dan meminta Bu Rahma dan Pak Handoko untuk bisa hadir menemui Andin.
Hendra sudah meniatkan untuk segera membongkar semua kebohongannya selama ini pada Andin dan keluarganya, Sebelum ia menikahi Andin.
***
Keesokan harinya...
Hendra sudah memakai kemeja berwarna hitam. Ia membuka pintu mobil bagian belakang. Kemudian, Ia membantu Pak Handoko---ayahnya itu untuk berdiri dari kursi rodanya. Pak Handoko yang tengah lumpuh sementara itu, Berusaha berdiri untuk bisa duduk di kursi mobil.
Dengan hati-hati Hendra memapah ayahnya itu, hingga kemudian Pak Handoko bisa duduk di kursi.
Setelah itu Hendra melipat kursi roda dan menyimpannya di bagasi mobilnya.
Mereka pun masuk ke dalam mobil, Hendra sudah bersiap untuk melajukan mobilnya. Ia akan menjemput Bu Rahma dulu sebelum ke rumahnya Andin.
"Kenapa ayah tidak boleh duduk di depan, Dra ?" tanya Pak Handoko heran. Hendra hanya tersenyum, Ia sengaja membiarkan ayahnya duduk dibelakang agar nantinya ayahnya itu bisa duduk berdua dengan Bu Rahma.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMAT
RomansSeorang suami yang menyembunyikan uang dari isterinya. Tega membiarkan anak dan isterinya sengsara, demi kepentingannya sendiri. *** Catatan : Karya saya ini awalnya berjudul UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA, diubah pada tgl 27 April 202...