10. SAKIT HATI

191 7 0
                                    

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Sakit Hati (Part 10)

"Akhirnya ya, Aku pisah juga dari kamu." Ucap Teguh pada Andin, setelah ia keluar dari pengadilan agama.

***

Andin hanya terdiam menahan perih dan pedih. Ia berusaha kuat dan tidak membiarkan air matanya jatuh dihadapan Teguh lagi. Bu Ayu yang menemani Andin merangkul putrinya itu dan menatap Teguh dengan ta-jam. Bu Ayu sangat marah, ia sangat ingin sekali menampar Teguh, Namun hal itu tidak ia lakukan karena ia tidak mau memperpanjang masalah.

Teguh sekarang ditemani oleh Sindy. Dengan bangga karena merasa menjadi yang terpilih, Sindy sengaja menggaet tangan Teguh di hadapan Andin agar Andin cemburu.

"Ibu juga bersyukur akhirnya Andin pisah juga sama kamu. Anak saya terlalu baik untuk lelaki seperti kamu!" Pekik Bu Ayu. Teguh dan Sindy hanya terkekeh tidak peduli.

"Haduh, Bu. Apalagi aku. Aku malahan seneng banget! Aku jadi gak usah nafkahin anak ibu yang gak bisa ngatur uang dan gak bisa merawat diri untuk memanjakan suami. Percuma selama ini aku terus biaya-in dia kalo untuk merawat diri aja gak bisa!"

"Lihat, Sindy. Meskipun dia tidak punya suami, tidak ada yang menafkahi, Sindy tetep bisa aja tuh merawat diri!" Teguh membanggakan Sindy. Hati Andin rasanya teriris sekali. Sedangkan Sindy tersenyum penuh kemenangan dibanggakan oleh Teguh.

"Cukup ya, Kamu! Gak usah hina-hina anak saya lagi!" Ucap Bu Ayu yang sangat marah. Andin segera memegangi bahu ibunya itu agar ibunya bisa bersabar.

"Bu, Udah, Bu. Biarin aja, lebih baik sekarang kita pulang!" Ucap Andin yang tidak mau ribut. "Percuma juga Bu kita ribut, hanya membuat ibu emosi!"

Bu Ayu mengangguk, berusaha meredam amarahnya.

"Andin, Makannya kamu jadi perempuan itu harus bisa dandan! Harus bisa merawat diri! Jangan bikin bosan dan bikin malu suami!" Sindy tertawa meledek setelah ia selesai bicara. Andin yang awalnya berniat untuk pulang, ia pun menjadi terpancing emosi.

"Bu, Ibu tunggu Andin disana ya. Andin mau bicara dulu sama mereka." Ucap Andin pada ibunya untuk menunggu jauh darinya agar ibunya itu tidak kembali emosi. Bu Ayu mengangguk, Sempat memegangi bahu Andin dan menatap lirih pada putrinya itu karena takut Andin tidak kuat ditinggal sendirian. Namun, Akhirnya ia juga harus pergi menghargai keputusan Andin. Bu Ayu percaya Andin anak yang kuat.

Setelah Bu Ayu pergi, Andin baru mau bicara.

"Sindy, Menurut aku, Mas Teguh hanya mencintai perempuan karena fisiknya saja. Mungkin sekarang kamu dibangga-banggakan oleh dia. Tapi, Seiringnya waktu berjalan, kecantikan akan memudar, Mungkin suatu hari nanti bisa saja kamu juga akan di ceraikan oleh Mas Teguh hanya karena kamu tidak bisa cantik lagi. Hati-hati aja, Ya." Ucap Andin yang membuat Sindy langsung melotot marah.

"Tidak hanya itu, Aku bilang saja semuanya sama kamu dari sekarang, Mas Teguh lelaki yang egois, perhitungan dan minim tanggungjawab. Mungkin juga, Kamu akan mengalami apa yang aku alami. Kamu akan menjadi wanita yang harus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan dirinya. Kamu bisa mempertimbangkan semuanya dari sekarang, sebelum sampai lanjut untuk menikah dengan Mas Teguh." Lanjut Andin. Ucapan Andin membuat Sindy menjadi risau karena takut hal itu akan benar-benar terjadi padanya.

"Heh, Andin! Kamu jangan bicara ngada-ngada ya, Aku gak akan mungkin kayak gitu sama Sindy." Bantah Teguh agar membuat Sindy tidak ragu. Andin hanya terkekeh.

"Terserah kamu, kamu mau bilang apapun, Mas. Aku hanya mengingatkan Sindy saja agar hidupnya tidak akan sama seperti aku!"

"Halah! Bilang aja, Kamu bicara kayak gini karena kamu gak mau kan, Kalo aku menikah sama Mas Teguh ? Kamu iri 'kan sama aku ?!" Ucap Sindy. Lagi-lagi Andin hanya terkekeh.

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI II TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang