Dita yang mendengar jawaban Jhonny merasa menjadi wanita yang jahat dan murahan, karena dengan gampang berpindah kelain hati, tapi mau bagaimana lagi, itu memang kenyataan. Dan dia tak mau menutup - nutupi apapun dari Jhonny.
Dita:" lalu aku harus bagaimana ?"
Jhonny:" pikirkan lagi kemana hatimu mengarah.. jangan terlalu terburu-buru. Kamu mau kejadian yanan terulang lagi.?" Jawab Jhonny mengingatkan.
Dita :" yaaaaa..... Jangan ingatkan itu lagi .. haaaahhhh😞😞😞☹️."
Jhonny:" makanya pikirkan baik-baik."
Dita:" sebenarnya yanan kemarin malam mengirimiku pesan dia ingin bertemu"
Jhonny:" mwooo... Mau apa ?"
Dita:" molla... Jadi aku akan bertemu dengannya, sudah lama kami tak bertemu, hanya saling mengirim pesan itu juga jarang, jadi dari pada saling menghindar, kurasa aku harus menata pikiranku dan mengambil keputusan ."
Jhonny:" tidak bisa... "
Dita :" waeyooooo..."
Johnny:" oke kamu ketemu dengannya tapi denganku, tanpaku tak usah menemuinya." Dia takut nanti kalau ketemu yanan Dita akan goyah, sedangkan dia tahu kalau Taeyong juga sedang menunggu moment yang pas untuk mengungkapkan perasaannya pada Dita.
Dita:" ya... Kau seperti bodyguard saja mau ikut. it's okay, aku bisa sendiri, jangan khawatir"
Jhonny:" andwae.... Denganku atau tidak sama sekali" mode brother mode on
Dita:" oke."
Taeyong yang sebenarnya sudah kembali dari toilet mendengar percakapan mereka mengurungkan niatnya untuk masuk, bilang kalau Taeyong lancang karena menguping, hanya saja dia pikir tidak bisa masuk saat mereka membahas masalah yanan. Taeyong yang mendengar Dita akan bertemu dengan yanan merasa khawatir. Saat melihat mereka telah selesai membahas yanan akhirnya Taeyong masuk ruangan.
Taeyong:" aaahhhh.... Capeknya..." Sedikit berteriak saat memasuki ruangan.
Jhonny:" kupikir kau ketiduran ditoilet."
Taeyong:" hehehe sebenarnya aku memang sedikit tertidur tadi" jawabnya bercanda.
Mereka bertiga berbincang-bincang ringan dan bercanda. Saat tiba-tiba ponsel Jhonny berbunyi. Dia pamit untuk mengangkat telfon diluar. Tertinggal Taeyong dan dia berdua diruangan itu. Dita merasa gerah dan mengambil tali rambut untuk mengikat rambutnya, saat tengah mengangkat tangannya lengannya menjadi kram. Taeyong yang melihat dia kesakitan langsung mendekat.
Taeyong:" kau kenapa ?? Ada yang sakit?" Tanyanya khawatir melihat Dita meringis kesakitan.
Dita:" aaauuuhhh.... Kurasa lenganku kram." Sambil memijit pelan lengannya sendiri
Taeyong:" benarkah ?? Coba kulihat ?" Periksa Taeyong dan dia mengambil penyemprot kram yang ada ditasnya dan menyemprotkan pada lengan Dita.
Dita yang melihat Taeyong yang mengobati lengannya dari dekat membuatnya gugup. Pipinya serasa terbakar, bahkan dia merasa kepanasan, rambutnya yang tergerai menambah suasana semakin gerah.
Taeyong :" bagaimana ? Apakah masih sakit ?" Tanyanya dengan menatap Dita khawatir.
Dita:" gwe... Gwencana.... Kurasa sudah le.. lebih baik." Jawabnya gugup karena tiba-tiba wajah Taeyong terlalu dekat pada wajahnya.
Dita yang merasa sudah lebih baik mengambil ikat rambutnya lagi untuk mengikat rambutnya, Taeyong yang melihat itu berinisiatif membantunya.
Taeyong :" sini... Aku bantu".
Dita:" oh.... Terima kasih.. tolong ya" jawabnya sambil tersenyum.
Taeyong langsung mengambil ikat rambut Dita dan membantu mengikatkan rambutnya. Saat tangan Taeyong menyentuh rambutnya dan tak sengaja menyentuh tengkuknya, Dita menjadi tegang, entah kenapa sentuhan Taeyong terkesan hati-hati dan punya getaran tersendiri, berbeda saat mereka bersentuhan saat latihan dance. Dita menahan degup jantungnya yang seakan sudah siap untuk keluar. Dita semakin membeku saat dia merasa hembusan nafas ditengkuknya. Dita menyesal sudah menerima tawaran Taeyong, dipikir itu akan sama seperti Jhonny yang mengikat rambutnya, tapi kenyataannya diluar prediksi BMKG.
Sedangkan taeyong tak tau kenapa dia menawarkan mengikatkan rambut dita. Saat mengikat rambut Dita dia bisa mencium aroma wangi sampo Dita, dan bahkan badan Dita yang sudah berkeringat tak menghilangkan bau wanginya. Tanpa sadar Taeyong mendekatkan wajahnya pada tengkuknya menghirup aroma wanginya. Tapi sedetik kemudian dia tersadar dan langsung menjauhkan wajahnya. Selesai mengikat rambut Dita suasana mendadak menjadi canggung, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Saat itu Jhonny masuk ruangan lagi setelah mengangkat telfon, dia merasa aneh dengan suasana yang menjadi sunyi dan sepi. Tapi dia tak terlalu ambil pusing.Jhonny:" sepertinya kita harus segera pulang dulu, menejer mencari kita". Katanya pada Taeyong.
Taeyong:" ada apa ?"
Jhonny:" molla..."
KAMU SEDANG MEMBACA
me and.... who ??
FanfictionDita yang telah memendam perasaannya, akhirnya berani mengungkapkan perasaannya pada pria yang ditaksirnya.. akannya cintanya diterima atau ditolak ...??