1.24. Dispatch

195 26 1
                                    

Jhonny dan Taeyong berpamitan pada Dita, karena mereka ada hal mendesak yang harus dilakukan. Taeyong merasa tak enak saat meninggalkan Dita sendirian. Jhonny menatap Dita lama, Dita yang mengerti dengan tatapan Jhonny bahwa dia mengkhawatirkannya akhirnya bersuara.

Dita:" tak apa-apa, kalian pulanglah.. "

Jhonny:" jinjja gwencana ?? Atau kau mau kuantar ke dorm dulu?" Taeyong yang mendengar Jhonny mengangguk tanda setuju.

Dita:"aku tak apa-apa, aku akan berlatih sedikit lebih lama lagi, jadi it's okay. Lagian aku udah gede Kalian pulanglah. Dan hati-hati." Jawab Dita menenangkan Jhonny.

Taeyong:" Mianhae... Harus meninggalkanmu"

Dita:" gwencanayo...." Sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Jhonny:" oke... Kami pergi dulu.. kalau ada apa-apa langsung telfon ya.."

Dita:" Aya...ya.. capt" sambil hormat.

Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan Dita sendirian di ruang latihan. Setelah kepergian keduanya Dita melanjutkan latihan sendiri.

Dikantor SM

Diruang rapat, ada menejer dan beberapa staff tengah berdiskusi, saat tiba² pintu kantor terbuka, menampakkan Jhonny dan Taeyong.  Mereka berdua tampak kaget melihatnya banyak staff SM.

Staff 1 :" duduk.."

Mereka berdua langsung duduk. Setelah mereka duduk langsung disodorkan beberapa foto mereka bersama Dita. Terutama Taeyong yang sering pergi berdua dengan Dita.

Staff 2:" jadi siapa yang mau menjelaskan ?"

Staff 1:" jhonny bukankah kau sudah kusuruh hati - hati saat bertemu dengan Dita. Selama ini tidak pernah terjadi masalah, kenapa sekarang dispatch bisa memergoki kalian ?"

Staff 3:" dan kau Taeyong, sejak kapan kau menjadi dekat dengan Dita ?"

Diruangan itu Meraka mendiskusikan tindakan apa yang akan diambil. Setelah beberapa jam akhirnya Taeyong dan Jhonny keluar dari ruangan itu. Meraka akan kembali ke dorm untuk istirahat. Ditengah perjalanan Taeyong pamit pada Jhonny ingin pergi kesuatu tempat, ada sesuatu yang harus dia urus. Jhonny yang melihat pancaran mata Taeyong memberikan izin, tapi tidak terlalu malam saat pulang.

Dikantor Dispatch

Seluruh staff nampak terkejut dengan kedatangan tamu yang tak terduga. Sedangkan tamu itu langsung menuju kantor kepala dispatch, dia mengetuk pintu menunggu pemilik ruangan mempersilahkannya masuk. Saat mendengar kalau ia boleh masuk dia pun masuk. Si pemilik ruangan tersenyum melihat siapa tamunya.

Kepala dispatch:" sudah kuduga kau akan kesini. Selamat datang Taeyong ssi"

Taeyong:" tak perlu basa basi, aku ingin kau menjauh dari Dita. Dan jangan ikuti aku lagi."

KepDis:" apa untungnya untukku ?"

Taeyong:" aku akan selalu muncul disetiap artikelmu untuk mendapatkan banyak follower dan sebagainya, tapi sebagai gantinya jauhi Dita, bahkan SECRET NUMBER."

KepDis:"baiklah..."

Taeyong:" buat perjanjian diatas kertas, aku mau kau menandatanganinya."

Akhirnya mereka mendapat kesepakatan, bahwa dispatch tak kan pernah mendekati secret number ataupun Dita, padahal awal secret number debut bahkan dispatch pernah memakai foto soodam untuk profil dispatch. Taeyong yang sudah puas dengan kesepakatan itu memutuskan kembali ke dorm.

Di dorm NCT

Jungwoo, jaehyun, dan doyoung sedang berada di ruang tengah menonton tv. Saat Jhonny pulang. Jungwoo yang melihat hyungnya pulang menjadi senang.

Jungwoo :" hyung.... Bagaimana hari mu ?? Apakah kau jadi bertemu Dita ?"

Jhonny yang mendengar nama Dita disebut semakin menghela nafas.

Jhonny:" maaf jungwoo, aku harus keatas dulu." Lalu meninggalkan jungwoo tanpa menjawab pertanyaannya.

Sedangkan jungwoo dan yang lainnya juga merasa aneh dengan sikap hyungnya.

Doyoung:" dia kenapa ?"

Jaehyun :" jangan-jangan dia habis ditolak sama Dita, karena dia baru menyadari kalau sebenarnya dia suka pada Dita." Jawabnya tertular penyakit haechan.

Jungwoo yang mendengar ucapan jaehyun menjadi murung.

Doyoung:" ya...ya..ya.. itu tidak mungkin, Jhonny Hyung sudah bilang berapa kali kalau dia sama Dita hanya seperti adik kakak"

Jungwoo yang mendengarkan menjadi sedikit lega.

me and.... who ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang