TIGA

187 33 35
                                    

PERHATIAN!!!
Sebelumnya saya selaku penulis cerita ini memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh,tempat dan latar. Semua itu diluar kesengajaan saya.
Perlu digaris bawahi,cerita ini hanya karangan yang bersifat fiktif belaka jadi jangan menganggap terlalu serius cerita ini.
Follow akun penulis sebagai bentuk penghargaan untuk karya ini.
Tinggalkan jejak dengan spam komen dan vote kalian.
Terima kasih dan selamat membaca.
Tertanda Penulis : Nurul Syifa

***

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kunobatkan dia sebagai keindahan favoritku
Mulai dari detik ini."
-Aksara & Hujan-

***

Adira menepuk dahinya sendiri menggunakan sebelah telapak tangannya. Gadis cantik dengan kedua netra berwarna hitam itu menatap nanar Arana yang kini sudah berada di dalam kelas 12 IPA 2.

Adira sama sekali tidak menduga bahwasanya sedetik usai sahabatnya itu mendengar ucapan terakhir Aksara pada Tristan maka Arana akan masuk ke dalam kelas itu dan membuktikan bahwa dia memang ada perlu dengan Aksara. Adira sendiri sudah menunduk dalam menahan malu ketika suara nyaring Arana menyapa Aksara dengan begitu PD-nya.

"Ra, Ra. Suka ya suka. Tapi, nggak se-ugal-ugalan ini!!!" batin Adira dalam hati.

Aksara sendiri juga sama kagetnya dengan Adira maupun Tristan. Lelaki tampan itu sama sekali tak menyangka bahwa adik kelas yang katanya memiliki keperluan dengannya akan benar-benar masuk ke dalam kelasnya dan menunjukkan wajahnya di hadapan Aksara seperti perkataannya. Dan yang lebih mengejutkan untuk seorang Aksara Dinandra adalah, adik kelas yang kata Tristan mencarinya itu adalah cewek alay yang tadi tabrakan dengannya.

"Ohu. Kirain siapa." ujar Aksara sembari menatap Arana,"ada perlu apa sama gue, hah?" tanyanya ketus.

Arana tersenyum manis,"kakak belum jawab "hallo"-ku lho." ujar Arana dengan begitu percaya diri,membuat Tristan dan Aksara menatapnya dengan tatapan heran campur bingung, sementara Adira sudah menepuk dahinya lagi diluar sana.

"Lu juga belum jawab pertanyaan gue." sahut Aksara sembari menatap sinis Arana.

Arana kembali tersenyum,"jawab dulu "hallo" dariku."

Aksara terdiam. Lelaki itu sudah kehabisan kata-kata di hadapan seorang Arana. Cewek alay yang tadi tabrakan dengan ya ini benar-benar berbeda dari cewek lain yang mendekatinya. Gadis satu ini bahkan dapat membuatnya terdiam seketika.

"Kok diam sih?" tanya Arana,"kan cuma harus bilang "hallo", bukan bilang "i love you too"." ucap Arana dengan senyum lebarnya, namun mampu membuat Tristan, Adira, Aksara, bahkan seisi kelas 12 IPA 2 melongo dibuatnya.

Ada apa dengan gadis ini? Apa yang merasukinya? Apa ini definisi sebenarnya "mencintai secara ugal-ugalan"?

"Kak? Kak Aksara!" panggil Arana dengan suara nyaringnya.

"E-eh, i-iya, apa?" tanya Aksara linglung.

Melihat itu,gadis dengan bando itu tertawa,"Kak Aksa lucu deh kalau linglung gitu. Ara jadi makin suka sama kak Aksa deh!" serunya sembari tersenyum lebar, kembali membuat seisi ruangan plus Adira diluar melongo dibuatnya.

Aksara & Hujan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang