DUA PULUH TIGA

98 10 13
                                    

PERHATIAN!!!
Sebelumnya saya selaku penulis cerita ini memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh,tempat dan latar. Semua itu diluar kesengajaan saya.
Perlu digaris bawahi,cerita ini hanya karangan yang bersifat fiktif belaka jadi jangan menganggap terlalu serius cerita ini.
Follow akun penulis sebagai bentuk penghargaan karya ini.
Tinggalkan jejak dengan spam komen dan vote kalian.
Terima kasih dan selamat membaca.
Tertanda Penulis : Nurul Syifa

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Setiap pertemuan akan mengarah pada yang namanya perpisahan
Dan ingatlah
Bahwa pada setiap kata 'sampai jumpa'
Terbesit kata 'selamat tinggal'"
-Aksara & Hujan-

***

H-1 pertandingan futsal

Hari ini, supporter dan anggota tim futsal SMA ANALA sudah menginjakkan kaki mereka di kota Jakarta. Mereka bahkan kini sedang berlatih di sebuah lapangan futsal guna mempersiapkan strategi untuk pertandingan esok hari.

Seorang gadis cantik bersurai hitam dengan netra hitam menatap takjub ke arah lapangan. Bukan, bukan pada anggota tim futsal SMA ANALA, melainkan pada wakil ketua OSIS SMA ANALA, yang turut ikut serta menonton turnamen ini.

"Serius amat lihatinnya. Hati-hati, ntar salting sendiri." ucap Arana membuat Adira tersentak. Detik berikutnya, Arana sudah mendapat tatapan tajam oleh sahabatnya itu.

"Apaan sih, Ra. Ngelihatin doang, emang nggak boleh?" elak Adira.

"Hmm, boleh-boleh aja sihh. Tapi takutnya entar terlalu nyaman, hahahahah!" ucap Arana seraya menghindar dari tangan Adira yang melayang hendak memukul pelan sahabatnya itu.

"Mana ada gue nyaman, biasa aja tuh." elak Adira.

Arana berdecak,"udah deh, Di. Jangan sok-sokan ngelak gitu. Kak Tristan-nya udah tau, kokk."

Adira menatap tajam Arana,"udah tau apa?"

"Udah tahu kalau lu sebenarnya suka sama diaaa." seru Arana sembari berlari menjauhi Adira yang sudah bersiap-siap untuk mengejar gadis itu.

"Aranaaa!!! Balik ke sini nggak lu?!!!"

"Ahahahahahahahah, nggak mauuu, wleeeek!!!" ucap Arana dengan menjulurkan lidahnya pada Adira.

Aksara & Hujan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang