SELAMAT TAHUN BARU! Semoga 2022 akan lebih baik daripada 2021. Terima kasih untuk persahabatan kita selama setahun terakhir. I love you :)
Teman, kalau kamu menyimpan nomor WhatsAppku, ada perubahan ya. Dari 0895 6038 7987 6 ke 0831 5586 1228. Untuk kamu yang sudah pernah chat denganku, kamu sudah menerima pergantian tersebut di chat kita. Tinggal klik dan save nomor yang baru. Kabar-kabar buku baru dariku akan disampaikan di sana. Termasuk link PO. Kamu juga bisa menghubungiku jika ingin menanyakan mengenai buku-bukuku. Atau kalau kamu ingin curhat hahaha, tapi balasnya biasanya agak lama.
Oh ya, bulan Februari 2022 nanti akan dimulai PO untuk The Danish Boss ini, kalau kamu ingin membacanya dengan lebih cepat dan langsung tamat, nanti kamu bisa ikutan. PO dilakukan di Tokopedia&Shopee ikavihara, juga WhatsApp di nomor baru 0831 5586 1228. Kamu bisa menabung mulai dari sekarang kalau berminat. Buku-bukuku semakin banyak, ruang di rumahku terbatas, jadi aku akan menyediakan buku sesuai jumlah PO.
meski begitu aku akan tetap melanjutkan upload di sini sampai tamat.
Love, Vihara(IG/FB/Twitter/TikTok ikavihara, WhatsApp 0831 5586 1228)
***
"What are you up to?" Fritdjof berbisik di telinga Kana.
Kana sedikit terkejut ketika Fritdjof berdiri di belakangnya dan tangan Fritdjof melingkari perut Kana. Normalnya, Kana akan meronta atau marah-marah kalau Fritdjof sembarangan menyentuhnya begini. Tapi kali ini, Fritdjof merasakan tubuh Kana rileks di pelukannya.
Kana merasa nyaman ketika hawa dingin, yang sempat menerpanya tadi, kini tidak terasa lagi. Hangat. Tubuh Fritdjof terasa sangat besar sehingga bisa melingkupi tubuhnya. Kana merutuki dirinya sendiri, ini bukan kali pertama ada laki-laki yang memeluknya. Tapi kali ini berbeda, tubuhnya tidak bisa diajak kompromi, jantungnya berdetak sangat cepat, sampai Kana takut Fritdjof bisa mendengar suaranya.
"Kamu tidak mau membagi apa yang ada di kepalamu?" Kana merasakan Fritdjof menempelkan dagunya di puncak kepala Kana. Napas Fritdjof menyapu kulit kepalanya. Tersenyum, Kana memejamkan matanya, menghirup wangi tubuh Fritdjof dan menikmati berada dalam pelukan lengan kokoh ini.
"Kalau aku minta kamu loncat ke bawah sana ... apa kamu mau?" tanya Kana sambil memandang ke bawah dengan ngeri. Sebenarnya Kana tidak suka berada di tempat tinggi di ruang terbuka. Karena kepalanya membayangkan bagaimana rasanya jatuh ke bawah sana, jika dia membuka mata di tempat tinggi dan terbuka. Makanya sejak tadi Kana berdiri di sini dengan memejamkan mata dan menatap ke atas.
"Yes, I will."
"Eh? Why?" Kana mengerjapkan mata. Fritdjof menjawab dengan ringan, seperti Kana hanya memintanya mencuci piring.
"Karena aku tahu kamu pasti akan menahan tanganku dan menarikku."
"Kalau aku nggak mau gimana?" tanya Kana.
"Then I'll die with belief that you tried your best but couldn't save me." Fritdjof mencium puncak kepala Kana.
Kana mendesah dalam hati, kenapa laki-laki ini begitu memercayainya. Kepala Kana sering dipenuhi pikiran bagaimana jika pada akhirnya dialah yang akan menyakiti Fritdjof.
***
Fritdjof meletakkan kunci mobilnya di meja Kana ketika dia keluar dari ruangan untuk pergi ke lantai marketing. Kana tidak ada di tempat. Begitu masuk lift, Fritdjof mengetik pesan.
Itu kunci mobilku. Kalau mau tunggu di mobil. Aku masih ke marketing.
Untuk kencan mereka kali ini, Kana memberi syarat. Jangan sampai ada orang kantor yang tahu. Terdengar seperti remaja yang dilarang berkencan oleh orangtuanya, jadi harus melakukannya diam-diam. Apa gunanya seperti ini? Dia berniat memberitahu seluruh dunia kalau dia sedang mengejar Kana. Supaya pesaingnya, kalau ada, di kantor ini, bisa segera menyingkir karena Fritdjof sudah hampir dekat dengan targetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DANISH BOSS
RomanceDari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage: *** Sebuah perjalanan dari belahan bumi utara menuju khatulistiwa, untuk mencari cinta. Berhasilkah ia mendapatkannya? *** Fritdjof Moller menempuh jarak lebih dari 11.000 kilometer, untu...