15. Kertas

15 3 0
                                    

‼️HAPPY READING ‼️

Sepulang dari sekolah, Galen tidak langsung pulang. Lelaki itu mendapatkan informasi dari wali kelas bahwa Inara sedang sakit. Ia menyempatkan waktu untuk menjenguk Inara. Galen mampir ke supermarket di dekat sekolah karena ingin membelikan Inara sesuatu. Awalnya Ia ingin memberikan Inara snack tapi tidak jadi karena takut mengganggu pencernaan gadis itu. Akhirnya Galen hanya membeli beberapa roti, susu dan buah-buahan segar yang sudah di kupas kecil-kecil.

Ketika selesai membayar dan menuju parkiran, Galen tidak sengaja melihat Bian parkir tepat disampingnya. Mereka beradu tatap tanpa berbicara. Galen tidak menghiraukan hal tersebut, Ia memilih menghidupkan motornya lalu bergegas menuju rumah Inara.

Saat sampai di depan pagar rumah gadis itu, Ia di sambut hangat oleh mama Inara yang sedang menyiram tanaman di kebun halaman rumah.

"Permisi tante, Inara ada dirumah?" Tanya Galen sambil tersenyum ramah.

"Eh nak Galen, ayo masuk. Inara lagi istirahat di kamarnya," kata mama Inara sambil mengantar lelaki itu menuju kamar Inara.

Saat sampai di depan pintu Inara, Galen merasa tidak enak hanya berdua disana. "Tante tunggu disini aja, Galen ga lama kok." Ujarnya dengan malu.

"Gapapa tante tunggu di ruang tamu aja, pintunya jangan di tutup." Pesan Ganitha.

"Siap tante."

Ketika memasuki kamar gadis itu, Galen melihat Inara sedang bermain boneka.

"Cil seru ya sakit sambil main boneka?"
Pertanyaan Galen tersebut membuat Inara terkejut.

"Ehh ngapain lo disini?" Tanya Inara menatap tajam.

"Jenguk lo lah, yakali nyari bokap lo."

"Nih gue bawain roti, semoga cepet sembuh cil." Sambung Galen sambil menyodorkan totebag berisi makanan yang Ia beli tadi.

"Terimakasih monyett, kaulah sahabat sejati aku." Jawab Inara.

"Ogah gue jadi sahabat lo."

"Gue maunya jadi pacar lo, Ra."

Saat mereka sedang asik mengobrol di dalam, seseorang di luar sedang memandangi rumah gadis itu dari balik pagar. Ia mengurungkan niatnya untuk menjenguk Inara karena Ia melihat ada motor terparkir disana. Motor yang sangat Ia kenali.

"Ina gue keduluan dia, ya?"

Lelaki itu mengeluarkan selembar kertas dan pulpen. Ia menulis sesuatu disana lalu menyelipkannya di totebag dan menggantungnya di pagar rumah gadis itu. Bian melajukan motornya menjauh dari rumah Inara.

Di kamar itu, mereka sedang bercanda tawa dengan berbagai lelucon yang Galen katakan. Di tengah-tengah tawa tersebut, Inara bergumam. "Lo baik, Len. Tapi gue ga suka sama lo. Ga tau kenapa, sejauh ini perasaan gue cuma nganggap lo kayak temen biasa. Maafin gue."

Sudah 30 menit berlalu, Galen pamit untuk pulang karena ada urusan yang harus Ia kerjakan. Ganitha terlebih dahulu keluar rumah, Ia menemukan ada totebag yang menggantung di pagarnya. Ia mengambilnya dan meletakkan di meja halaman rumah.

ESTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang