16. Sepasang kerang

16 3 0
                                    

‼️HAPPY READING ‼️

Satu minggu berlalu, kondisi kesehatan Inara semakin hari jauh lebih membaik. Kegiatan belajar di sekolah hari ini berjalan seperti biasa. Saat Inara sakit, Galen selalu menyempatkan waktu untuk menjenguk gadis itu. Entah mengapa sepertinya Galen tidak ingin jauh dari Inara. Bahkan di kantin saat ini ketika jam istirahat mereka selalu menempel berdua. Namun Inara merasa canggung karna mendapat cibiran dari orang-orang sekitar.

"Eh tu cewek nambah nempel aja sama Galen."

"Mereka pacaran ga si?"

"Dih apaan ga cocok banget Galen sama tu cewek pick me."

"Menurut gue, Galen lebih cocok sama mantannya sih."

"Lah itukan cewek perebut pacar orang."

Deg. Jantung Inara berdetak kencang ketika salah satu siswi menyebutnya perebut pacar orang. Ia tidak tahu apa maksud siswi tersebut.

"Pacar orang? Siapa?"

"Itu loh pacarnya Aluna. Gue denger-denger katanya dia putus sama Bian."

"Wahh ga bener ini, dasar lonte."

"Cewek kaya Aluna diputusin demi cewek lonte kayak gitu?"

Bugh. Terdengar suara meja yang dipukul sehingga menjadi pusat perhatian disana.

"Cewek apa lo bilang?" Tanya lelaki yang baru saja memukul meja para siswi yang sedang bergosip tersebut.

"Eh Bian, kita ga ngomong apa-apa kok." Jawab salah satu siswi tersebut.

"Jaga mulut lo semua, anjing. Jangan cuma badan doang yang sekolah, otak sama mulut lo juga di sekolahin." Kata Bian dengan emosi lalu meninggalkan meja tersebut. Ia melihat sekilas di meja paling pojok sepasang lelaki dan perempuan sedang makan disana. "Semoga lo ga denger ucapan mereka, Ina." Batinnya lalu pergi meninggalkan kantin.

"Jangan di dengerin, Ra. Omongan orang iri emang pedes." Kata Galen memecahkan suasana mereka.

Inara hanya membalas dengan senyuman kecil.

"Ra, nanti sore lo sibuk?" Tanya Galen.

"Ngga."

"Mau jalan ga? Nanti gue jemput sekalian izin sama bokap nyokap Lo," ucap Galen.

"Iya."

***

Galen menepati perkataannya. Setelah meminta izin kepada kedua orang tua Inara, Ia mengajak gadis itu menikmati ombak dan angin laut. Pantai adalah salah satu tempat favorit Inara, itu sebabnya Ia mengajak Inara melepas penat disana.

Ketika menyukai pantai kita harus siap dengan ombaknya yang pasang maupun surut.

Pantai sore ini terlihat ramai pengunjung. Saat memasuki area pantai di bagian luar mereka melihat tempat untuk menyewa sepeda gayung.

"Ra, mau naik sepeda ga?" Tanya Galen.

"Boleh."

Galen sengaja hanya menyewa satu sepeda. Ia ingin gadis itu berboncengan dengannya agar terlihat romantis.

"Ra, pegangan gue mau ngebut."

"Modus lo jelek," kata Inara.

"Gue ga modus ye monyetttt."

"Trus apa? Caper?"

"Yaelah sekali-kali napa dah. Kapan lagi kita bisa boncengan kaya gini."

"Bodo amattt."

ESTELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang