Part 10(+)

912 82 123
                                    

Old Friends

"kapan kau akan mengenalkan adikmu pada kami" seru Zico ditengah obrolannya bersama kedua teman dekatnya itu, mereka sudah lama tidak bertemu sehingga Zico yang sudah dijanjikan oleh Jaejoong mengenai hal tersebut terus menagih janjinya.

diberi pertanyaan seperti itu Jaejoong hanya bisa tertawa jengkel, "enak saja, sebelum aku mengenalkannya pada kalian. aku yang akan terlebih dahulu mencobanya"

seketika dahi Zico berkerut, ruangan bar yang sudah dipesan menjadi hening saat Jaejoong berkata demikian.

"maksudmu?" Chanyeol, pria jangkung itu terlihat sangat menegang kala mendengarnya, dia tahu kalau Jaejoong brengsek, tapi 'menikmati' adiknya itu sungguh kata-kata yang tidak pantas.

"haha, tenang. lagipula dia adik tiriku, kami memang terlihat seperti saudara kandung karena dia masih sangat kecil waktu itu. sekarang, dia sudah begitu dewasa dengan wajah cantik, tubuh seksi dan....dia juga memiliki watak agak murahan"

"ck,sebaiknya hentikan ucapanmu itu. terdengar menjijikan" timpal Chanyeol dengan wajah yang masih mengeras saat menatap sahabatnya itu.

"ckck,kau benar-benar tidak pernah dewasa Jaejoong"tambah Zico yang sangat sepakat dengan Chanyeol.
meski sebetulnya Zico dan Chanyeol pun tak pernah bertemu dengan adik tiri yang Jaejoong maksud, tapi sungguh siapapun gadis itu akan bernasib malang karena memiliki seseorang seperti Jaejoong disisinya.

"aku pamit, besok aku harus segera ke auckland untuk ikut rapat kedinasan ayahku" Chanyeol pamit terlebih dahulu kepada dua temannya, ia memang datang ke new zealand sengaja untuk menemani rapat dinas ayahnya yang pada saat itu merupakan seorang menteri kebudayaan. Sementara Zico tentu saja sedang mendalami kariernya sebagai seorang sutradara dengan film-film indinya.

Dan mimpi buruk itu menimpa Jennie yang malang, kejadian yang tidak bisa dihindarkan harus terjadi. Jaejoong melecehkannya secara brutal dan meninggalkan banyak bukti.

Chanyeol lagi-lagi dikejutkan oleh Jaejoong yang siang itu sudah datang menemuinya di hotel, Jaejoong datang dengan luka disisi wajahnya berupa cakaran memanjang.
"ada apa denganmu?" tanya Chanyeol pada pria itu.

"bisa minta bantuan sedikit?"

dahi Chanyeol berkernyit mendengarnya, "bantuan, aku tidak mau terlibat apapun denganmu. sebaiknya minta tolong oranglain saja"

"kumohon...hanya kau yang dapat membantuku, sekali ini saja. ini menyangkut hidup dan matiku, Chanyeol" ujar Jaejoong seraya berlutut.

Chanyeol pun luluh, "apa? apa kau terlibat pertengkaran dengan orang asing di bar?"

Jaejoong tersenyum, "tidak... tapi..."

"apa?"

"semalam, aku mabuk dan menemui Jennie. lalu..."

"Jennie, siapa dia?"

"adik tiriku itu"

Tinju Chanyeol mengepal, ia mencoba mendengarkan apa yang hendak Jaejoong sampaikan. Semoga berbeda dengan dugaannya.

"perempuan itu menggodaku, dan aku tidak bisa menahan hal itu, sehingga tanpa sadar aku... berhubungan seks dengannya"

"apa?!" tanya Chanyeol parau.

"ya,dia akan melaporkanku ke interpol atas kasus pelecehan seksual! bisa kau bayangkan, sahabatmu dipenjara karena kasus pelecehan? padahal jelas-jelas perempuan itu menggodaku duluan!" jelas Jaejoong berapi-api, merasa paling benar dengan wajah tanpa dosa.

"kau memang brengsek!"
tanpa ucapan apapun lagi, Chanyeol pun langsung menghajar Jaejoong di kamar hotel miliknya, Jaejoong pun melawan mendapatkan amarah yang tidak ia duga bisa datang dari seorang Park Chanyeol, sahabatnya sendiri. Sampai perkelahian itu terus berlanjut dengan luka parah yang diderita oleh Jaejoong.
Namun nahas, saat Chanyeol lengah Jaejoong mendorong tubuh tinggi itu hingga Chanyeol jatuh dari lantai tiga hotel. Mendapati hal tersebut, Jaejoong kabur tanpa meminta orang untuk menyelamatkan Chanyeol.

ThirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang