Seohyun melipat ponsel ditangannya dengan wajah mengeras sempurna, wanita cantik itu sedang jeda syuting namun perasaannya benar-benar kacau karena Jennie Kim yang balik mengancamnya.
"director-nim, saya permisi sebentar ya!" dengan senyum bak malaikat cantiknya itupun membuat semua kru di lokasi set syuting mengizinkannya dengan begitu ramah. Bukan saja karena Seohyun mantan idol populer, melainkan karena Seohyun juga merupakan menantu presiden.Seohyun masuk ke ruang istirahat dan menendang kaki asisten pribadinya dengan sangat keras, hingga membuat asisten wanita itu menahan ringisannya, disana ada tiga orang termasuk Seohyun yang kembali pada wujud aslinya.
"cari tahu soal wanita ini" Seohyun menunjukkan foto milik Jennie pada seorang pria yang juga merupakan pengacara di firma hukum milik ayahnya.
"baik, nona"
Seohyun meminta asisten pribadinya untuk menyalakan rokok untuknya, sembari merokok dan bertelpon dengan seseorang yang tentu saja telah lama ia kenal.
"oppaa...."
"iya, sayang..?"
.
.
.Belakangan ini Jennie merasa bahwa kesehatannya sedikit memburuk, ia sering merasa demam dipagi hari dan badannya ngilu setiap bangun tidur. Ia juga merasa malas untuk berdandan ditambah lagi suntuk saat siang hari, tapi dimalam hari Jennie terus terjaga dan tak bisa tidur, ia juga sering kali berkeringat padahal suhu ruangan sudah memakai penyejuk udara.
Dan yang paling menyebalkan adalah, dia selalu ingin berada disisi Chanyeol. Namun, saat ini Chanyeol sedang bekerja untuk segera merampungkan proyek besarnya yang sudah hampir mendekati akhir.
Jennie menatap jemarinya yang tersemat cincin lamaran yang langsung dipasangkan oleh Chanyeol saat mereka berada di jepang, Jennie tersenyum kecut, entah bagaimana Jennie harus menghadapi masa depannya bersama Chanyeol. jika hanya mengandalkan cinta, apakah ia mampu menahan semua hujatan sebagai perebut suami wanita sempurna?Jennie tidak ambil pusing, ia memaksakan diri untuk berdandan meski kepalanya terasa berat dan rasa malas terus menahan tubuhnya untuk bangkit. Seperti biasa, ia tampil dengan cantik sekali dan menawan, mengenakan mini dress yang membuat semua mata pasti terpana untuk menatap kaki jenjangnya. Jennie tak bisa menahan rindunya pada Chanyeol yang sudah tiga hari tak bisa ia temui.
Jennie mengintip Chanyeol yang sedang rapat bersama arsitek gedung, sudah lama Jennie memisahkan diri dari proyeknya yang semula membuat dirinya dan Chanyeol menjadi rival besar dari kedua perusahaan raksasa. Jennie sebetulnya benci sekali tempat ini, apalagi tentang rumor yang menyebar bahwa Jennie merayu kakak tirinya sendiri hanya untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan.
Chanyeol melonggarkan dasinya yang terasa mencekik, puluhan telepon masuk dari Ayahnya dan Seohyun sejak pagi. Chanyeol tahu betul bahwa ayahnya meminta untuk bertemu, dan Seohyun terus menagih janji padanya untuk menjemput di lokasi syuting. berkas perceraian yang sudah Chanyeol siapkan bahkan belum sempat ia urus karena kesibukannya dengan proyek besar yang sedang ia kerjakan sedikit lagi.
"ekhm!"
Chanyeol terperangah, dua detik kemudian ia tersenyum amat lebar saat melihat siapa yang datang. Jennie menghampirinya, seketika Chanyeol menarik tubuh mungil gadis itu kedalam pelukannya yang erat, kemudian Chanyeol memutar lembut tubuh Jennie yang seringan kapas itu agar tidak menapak lantai. Jennie menahan tawanya agar tak terlalu keras , meski di ruangan tersebut hanya dirinya dan Chanyeol yang tersisa.
"kau melamun terus, apa pekerjaannya sangat sulit?" tanya Jennie dengan lembut.
Chanyeol cemberut, "iya, dan aku sangat merindukanmu" katanya dengan manja, sembari bersandar pada bahu Jennie.
![](https://img.wattpad.com/cover/367001952-288-k996893.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Third
RomanceYou are the best part but at the wrongest time. Perfection beyond imperfection.