Ayah, gak peduli?

739 80 17
                                    

HAPPY READING ʕ •ₒ• ʔ


"Iya gue udah pulang" jawab Bara, saat ini ia dan teman-temannya sedang melakukan panggilan.

"Oke nanti kita pulang sekolah mampir ya"

"Iya bawel, udah gue mau main game"

Bara mematikan panggilan dengan sepihak.

"Sejak kapan kamu main game?" Bara tersentak, rupanya Theo mendengar percakapan ia dan temannya.

"Ayah kenapa gak ketuk pintu dulu sih kalo mau masuk kamar aku?" tanya Bara

"Kenapa ayah harus ketuk dulu?"

"Ya semua anak punya privasi!"

Tanpa mendengarkan Bara, Theo meletakkan makan siang dan beberapa obat yang harus Bara minum, lalu duduk di samping Bara "Makan siang, terus minum obatnya. Ayah tungguin."

Dengan cepat Theo mengambil ponsel Bara saat diabaikan anaknya

"Ah ayah, balikin hp aku! BUNDAAAAA!" Bara berusaha mengambil hp nya lalu berteriak memanggil Angel, sekarang hanya Angel yang bisa menyelamatkan nasib hp nya.

"Jangan teriak!" omel Theo

"Tapi balikin hp aku!"

"Makan siang dulu, ayah cuma mau cek isi hp kamu doang. Dari SMP belum ayah cek lagi." memang. Semenjak Theo memegang kendali penuh atas perusahaan, ia jadi jarang di rumah sehingga ada jarak di antara putranya. Pasti banyak hal yang telah dia lewati.

"Gak mau! Balikin dulu hp nya!" Bara menarik tangan Theo saat tangan sang ayah menyembunyikan hp nya.

"BUNDAAAA! Aku ngambek sama ayah, dan gak mau makan sebelum hp nya dibalikin!"

Dengan terpaksa Theo menyerahkan hp sang anak, lagian ia tak akan bisa membuka kuncinya, kenapa Bara sangat panik?

"Kamu nyembunyiin apa dari ayah? Lagian ayah gak akan bisa buka kuncinya, tapi kamu sepanik itu."

"Sana! Aku gak mau ngomong sama ayah, sana pergi!" Bara mengusir Theo

"Awas kalo kamu ketahuan main game online." sahut Theo

"Ayah peduli apa? Peduli kerjaan?!"

Theo menatap lekat wajah putranya "Pernah ayah lebih pentingin kerjaan dari pada keluarga?"

Bara diam, memang tidak pernah tapi ayahnya ini sekarang jarang sekali di rumah.

"Ayah hampir ninggalin aku kan waktu hari minggu? Itu beneran mau kerja? Mungkin ayah bakal tetep pergi kalo aku waktu itu baik-baik aja."

"Buktinya?" tanya Theo

"Kalo gak bunda larang juga pasti bakal pergi, kenapa juga bunda larang ayah."

"Dengar! Yang masih pemimpin atas tuh grandpa, salahin grandpa kesayanganmu itu kalo ayah sekarang jarang pulang atau tiba-tiba ada kerjaan dadakan. Lagian perusahaan bakal turun ke Papa Janes." tutur Theo, karena jujur belakangan ini ia merasa tak nyaman dengan sikap anaknya yang sering menyindir tentang pekerjaan.

"Bara! Ada apa?!" Angel masuk dengan panik, sebelumnya ia mendengar Bara berteriak memanggilnya tapi ketika memasuki kamar ia dengar Theo yang sedang berbicara cukup panjang.

Bara Alfarel SaputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang