Kabur

1.3K 93 25
                                    

HAPPY READING ʕ •ₒ• ʔ





Setelah selesai membersihkan badan Theo segera turun ke bawah, terlihat istri dan kedua anaknya yang sedang menunggu di meja makan.

"Ayah lama banget, aku laper" dengan segera Juan memakan makanan yang sudah bunda siapkan.

"Perut paus" gumam bara yang masih di dengar Juan

"Gue masih denger ya!"

"Jangan banyak bicara, sekarang cepet makan makanan kalian." tagas Theo

Setelah beberapa saat Theo menghabiskan makanannya, Theo melirik Bara yang seperti tidak nafsu dengan makanannya "Bara, makan dengan cepat lalu habiskan."

"Bunda ngasihnya kebanyakan, aku ini udah kenyang."

"Nggak dek, bunda kasih udah porsi dikit" sahut sang bunda

"Makan dan abisin, jangan coba-coba beranjak kalo makananmu belum abis!" Theo berdiri dari duduknya, lalu menatap Bara "Ayah mau ngomong sama kamu," setelahnya Theo berjalan menuju ruang tangah.

"Lo buat masalah apalagi, Bar?" tanya Juan yang masih berada di tempatnya

"Gue ngerasa gak ngelakuin apa-apa" jawab Bara

"Terus ayah mau ngomong apa dong? Wah gue yakin lo pasti bohong tadi"

"Bohong apa? Gue gak bohong"

"Halah ngeles mulu lo"

"Bisa diem gak sih, bang?" tanpa menghabiskan makanannya Bara beranjak menyusul sang ayah.

"Dek, makannya di abisin dulu dong" tampaknya Bara tak mendengarkan Angel.

"Makanan lo belum habis, Bar!"

Pada akhirnya Bara menoleh "Lo aja yang abisin sekalian, perut kucing kek gue makan dikit aja udah kenyang di banding perut paus kek lo." setelah berucap, Bara melanjutkan langkahnya menuju Theo.

"Emang bener bener ya si Bara"

Memang benar, Juan belum menyudahi acara makannya.

Juan yang merasa bunda menatap Bara, lantas bertanya "Bun, ayah mau ngomong apa sama Bara?"

"Bunda gatau, cepet abisin makanannya. Atau mau nambah lagi?"

Juan menggeleng
"Udah kenyang"

"Yaudah cepet susulin adek sama ayah kesana, bunda mau beresin dulu ini sama bibi"

Juan segera berdiri dan melangkahkan kakinya, ia melihat Bara yang sedang dimarahi oleh Theo.

"Kenapa gak abisin dulu makanannya!"

"Aku kenyang yah" jawab Bara

"Kamu tuh susah banget makan Bara, padahal porsi makanan yang bunda kasih sedikit."

"Aku lagi gak nafsu makan"

"Memang selalu seperti itu!" sentak Theo

Juan yang baru datang hanya bisa menyimak.

"Aku cuma gak abisin makanan, tapi ayah marah-marah segitunya"

"Cuma?! Lihat badanmu."

Bara menunduk menatap tubuhnya yang kurus, padahal ia kurus bukan karena tidak nafsu makan. Tetapi, karena sesuatu yang hinggap di tubuhnya.

Sepertinya Theo salah bicara "Kenapa kamu tadi tidur di kelas?" tanya Theo tiba-tiba, mengalihkan fokus Bara yang sedang menunduk melihat dirinya sendiri.

Bara Alfarel SaputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang