Bab 17 : Akan Terus Menghantuimu

2.8K 401 35
                                    

Kota Mendung adalah relatif aman dengan kehidupan yang normal. Masyarakatnya masih sangat tradisional dan begitu religius. Kuil-kuil berdiri menandakan bahwa masyarakatnya berdoa penuh kepada Dewa. Kota Mendung juga terkenal dengan sedikitnya jumlah penjahat sebab hukuman di daerah ini sangat keras. 

Kehidupan Kota Mendung yang biasanya santai pagi ini dibuat gempar ketika selembar kertas menempel pada papan pengumuman. Kertas itu berisi pengumuman bahwa Pejabat Song Guo melakukan tindakan keji dengan melecehkan seorang wanita dan membuat wanita itu meninggal karena tidak tahan oleh rasa malu. 

Warga Kota Mendung jelas sangat kaget. Dalam pandangan mereka Song Guo adalah pejabat yang sangat berbudi luhur dan selalu bertutur kata baik. Jadi mana mungkin Song Guo melakukan tindakan tercela dan keji semacam itu? 

Jadi mereka segera mengabaikan isi pengumuman itu, hanya beranggapan bahwa orang yang menulisnya hanya ingin menghancurkan reputasi Song Guo. 

Akan tetapi pengumuman itu terus muncul setiap harinya. Dengan isi yang selalu sama persis. Tidak diketahui siapa yang memajangnya 

Beberapa orang yang mulanya skeptis perlahan mulai mempercayai isi pengumuman itu. Belum lagi ketika keesokan harinya dibawah pengumuman yang biasa ditempel terdapat pengumuman  lagi, isinya sama bahwa Song Guo saat belum menjadi pejabat kerap melecehkan pelayan yang bekerja untuk Keluarga Song. 

Walau orang Kota Mendung sangat menghargai Song Guo tetapi mereka tidak bisa mentolerir perilaku layaknya binatang seperti ini. Memang benar bahwa banyak bangsawan atau orang berkuasa beranggapan budak bisa mereka perlakukan sesuka hati sebab budak tidak lebih berharga dari hewan ternak, hanya saja dengan Kota Mendung yang menjunjung nilai moralitas hal semacam ini adalah skandal besar. 

Song Guo berusaha untuk membantah semua tuduhan itu. Akan tetapi ia hanya memperkeruh keadaan dengan munculnya seorang wanita tua, menangis pada penjaga sebuah kuil dan menyatakan bahwa ia kehilangan putrinya yang bunuh diri sebab dilecehkan beramai-ramai oleh Song Guo dan teman-temannya. 

Dalam hidup ini orang harus mempercayai apa itu karma dan apa itu kehidupan setelah kematian. 

Topeng yang selama ini Song Guo pasang dengan susah payah akhirnya hancur ketika Song Guo berhasil mencapai impiannya. Karma Song Guo datang seperti angin, meluluhlantakkan citra bersihnya menjadi tumpukan debu. 

Istri Song Guo mengamuk. Menuntut suaminya untuk mengatakan hal sejujurnya. Song Guo sangat mencintai istrinya, ia akhirnya jujur mengatakan semua kebenaran bahwa ia memang sering melecehkan pelayan. Tetapi Song Guo juga membela diri bahwa aturannya pelayan adalah milik tuannya dan itu merupakan bagian masa lalunya, ia benar-benar telah berubah menjadi pribadi yang baru. 

Istri Song Guo adalah wanita yang selain cantik juga berhati murni. Mendengarkan pengakuan itu, ia hampir melompat ke sumur bersama putranya. 

Song Guo frustasi, ia marah pada keadaan yang tidak memihaknya. Pokoknya ia harus mencari orang yang menyebarkan rumor ini terlebih dahulu dan membunuhnya. Dengan  begitu hidupnya akan kembali normal seperti sebelumnya. 

Song Guo menunggu semalaman untuk melihat siapa yang memajang tulisan itu pada papan pengumuman. Kakinya hampir membeku karena udara dingin. Song Guo hampir menyerah, tetapi pada detik terakhir seseorang yang mencurigakan muncul. Song Guo memperhatikan orang itu dengan rasa curiga. 

Kecurigaan Song Guo akhirnya terbukti benar ketika sosok itu menempelkan pengumuman yang isinya sama persis dengan hari-hari sebelumnya. 

Song Guo dengan marah keluar dari tempat persembunyiannya. Ia menangkap pria muda itu dan mencekik leher jenjang sang pemuda dengan penuh kebencian. 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang