Meskipun Zhu Yinan terluka dan terlihat sangat tenang, ia tetaplah seorang prajurit yang berada di garis terdepan dan siap mati untuk Kaisar Anle.
Dibandingkan Gu Cheng yang tidak bisa apa-apa, Gu Cheng kalah telak dalam pertempuran ini. Meskipun ia sempat menancapkan pecahan kaca pada lengan Zhu Yinan, tetapi dengan tubuh babak belur nyaris remuk dan tidak sadarkan diri Zhu Yinan menjadi pemenang utamanya.
Kekacauan di paviliun ini membuat suasana Mansion Marquis Yun tegang.
Liu-shi menangis tersedu-sedu melihat putranya babak belur, Nyonya Tua sangat marah pada perbuatan memalukan Gu Cheng, Marquis Yun cemas. Meskipun Zhu Yinan adalah menantu di rumah ini, tetapi kedudukan Zhu Yinan sangat tinggi. Betapapun tak puasnya ia, Marquis Yun tidak bisa berbuat banyak, ia sangat cemas dan takut jika masalah ini dibawa ke hadapan Kaisar. Apa yang harus ia katakan nanti?
Zhu Yinan mengobati Lu Zhi yang terluka demi menyelamatkan Zhu Xuanjie. Zhu Yinan merasa sangat berduka untuk Lu Zhi, seorang gadis kecil yang bahkan tingginya tidak mencapai dagu Gu Cheng tetapi harus berjuang mati-matian melawan pria itu.
Kondisi Zhu Xuanjie mungkin karena kaget dan ketakutan bayi kecil itu terserang demam.
Gu Shangjun belum tahu situasi dalam rumahnya. Di perbatasan kota terjadi sedikit pemberontakan dari fraksi yang melawan Kaisar.
"Istirahatlah, jangan bekerja dulu. Tubuhmu perlu pemulihan." Zhu Yinan memberitahu Lu Zhi yang terlihat sangat bersalah.
"Tuanku, maafkan pelayan ini karena lalai menjaga Tuan Muda." Lu Zhi menangis.
Zhu Yinan menenangkan gadis pelayan ini. "Xuan-er selamat dan sehat karenamu. Jangan merasa bersalah lagi. Terpenting adalah fokus pada kesehatanmu dahulu."
"Itu benar Lu Zhi! Jangan memaksakan diri!"
"Tidurlah dengan nyenyak malam ini."
"Benar, bekerja saat sudah sembuh!"
Pelayan lain menganggap Lu Zhi seperti keponakan mereka sendiri. Zhu Yinan merasa lega karena para pelayannya bisa bersikap akur satu sama lain.
Zhu Yinan kembali ke kamarnya ketika hari sudah larut. Ia menggendong Zhu Xuanjie yang rewel. Zhu Xuanjie terus menangis, enggan terlepas dari gendongan Zhu Yinan meski hanya sedetik.
Saat menjelang pagi, Gu Shangjun kembali dengan tubuh lelah dan kotor oleh darah serta debu. Ia masih mengenakan armor lengkapnya.
"Aku mendengar suara tangisan Xuan-er sejak tadi. Apa yang terjadi? Apa dia sakit?" Tanya Gu Shangjun, merasa aneh melihat wajah Zhu Xuanjie memerah padam.
Zhu Yinan masih sangat marah pada Gu Cheng, tetapi dia menahan amarahnya sebaik mungkin. Zhu Yinan menyiapkan makanan untuknya dan Gu Shangjun.
"Makan dulu. Pertempuran sangat melelahkan." Zhu Yinan menyumpit beberapa daging untuk Gu Shangjun.
Jenderal Gu semakin kebingungan. Biasanya Zhu Yinan memang pendiam, tetapi kali ini diamnya Zhu Yinan sangat berbeda.
"Katakan, apa yang terjadi?"
Zhu Yinan sengaja tidak bercerita terlebih dahulu. Ia ingin Gu Shangjun makan dan istirahat, jika Gu Shangjun mendengar kekacauan di rumah ini sebelum makan maka Jenderal Gu akan lupa mengisi perutnya.
"Makan dulu." Zhu Yinan berkata sekali lagi, lebih serius.
Gu Shangjun tidak membantah. Ia makan dengan cepat. Setelah kenyang barulah Zhu Yinan menceritakan apa yang terjadi.
Gu Shangjun berubah menjadi serius. Gu Cheng benar-benar sudah di luar batas!
Sebagai kepala keluarga, ia benar-benar benci keluarganya diusik dan ditindas seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kehidupan Kita Baru Dimulai
Historische RomaneZhu Yinan berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Gu Shangjun disisi lain adalah Jenderal yang dulu berada di pasukan yang sama dengan Zhu Yinan. Siapapun tahu bahwa keduanya tidak memiliki hubungan yang baik. Lantas atas dasar apa Gu Shangjun...