Gu Haoran masih muda. Sebagai anak bungsu dia diperlakukan lebih lunak dibanding kedua kakaknya, hal ini yang menyebabkan Gu Haoran menjadi anak yang begitu manja. Dihadapkan oleh amukan semua orang, Gu Haoran sangat ketakutan tetapi keinginannya menikahi gadis pelayan itu masih sangat kuat.
“Ibu tidak pernah mengerti aku!”
“Apanya yang tidak aku mengerti? Anak bodoh ini bicara banyak tanpa melihat situasi!”
“Aku benci ibu! Ibu selalu merasa paling benar! Ibu hanya mencintai diri ibu sendiri dan harga diri bangsawan sialan itu! Apa gunanya status jika dua orang sudah saling menyukai?”
Yang-shi sangat kaget mendengar kata-kata yang keluar dari mulut putranya ini.
“Sekarang ibu mengerti kan? Mengapa Kakak Pertama dan Kakak Kedua membenci ibu! Itu karena ibu sendiri!”
“Gu Haoran!” Gu Qiang yang biasanya lebih banyak diam kini membentak Gu Haoran. “Tutup mulutmu! Apa pantas kau bicara seperti itu pada ibumu?!”
Gu Haoran tidak menyerah. “Kenapa? Aku hanya bicara kenyataan! Ibu hanya tahu menghukum dan menghukum! Ibu tidak paham apapun soal anaknya!”
“Meskipun ibu yang melahirkanku, tidak selamanya ibu benar! Jika ibu masih tidak memberikan restu, lihat saja aku akan melompat dengan kekasihku! Maka kami akan mati bersama-sama!”
“Gu Haoran! Kata-kata jahat apa itu?!” Yang-shi mendekati putranya. Tetapi Gu Haoran yang marah segera mendorong Yang-shi.
Beruntungnya Zhu Yinan menahan agar Yang-shi tidak jatuh.
“Aku benci semua! Aku benci kalian! Aku benci ibu!”
Gu Haoran segera lari keluar dari rumahnya. Semua orang bergegas mengejar Gu Haoran. Dengan kabut yang masih tebal dan jalanan yang lembab, Gu Haoran bisa lari begitu kencang seperti tikus kecil.
Pencarian Keluarga Gu akhirnya berhenti di sebuah jembatan. Tampak Gu Haoran berdiri diatas jembatan sambil menggenggam tangan gadis pelayan itu.
“Haoran!” Yang-shi berteriak panik memanggil putranya.
“Jangan mendekat! Jika kalian mendekat aku akan lompat!” Gu Haoran memperingatkan. “Beri izin agar aku menikahi gadis ini terlebih dahulu!”
Semua orang panik. Yang-shi yang biasanya tampak tenang tak tersentuh kini menangis tersedu-sedu melihat putranya seperti itu.
Zhu Yinan yang selama ini diam akhirnya angkat bicara. “Lompat. Lompat saja jika berani. Aku akan melihatnya.”
Mendengar ini Yang-shi semakin pusing. “Zhu Yinan! Omong kosong apa ini?”
Zhu Yinan tidak menanggapi. Tetapi ia melihat keraguan dari pasangan itu. “Cepat lompat.”
“Kakak Ipar! Kaulah yang menginginkan ini!”
Gadis pelayan itu tampak ragu, ia ketakutan dan mundur satu langkah.
Tetapi Gu Haoran segera melompat. Tepat saat itu gadis pelayan melepaskan tangannya, ia mundur beberapa langkah. Gu Haoran terjun dari jembatan.
“Haoran!”
Zhu Yinan yang melihat itu tanpa berpikir panjang segera melompat juga, Lu Zhi dengan cekatan menjatuhkan gadis pelayan itu dan menahannya diatas tanah.
Gu Haoran tidak bisa berenang. Dengan air sedingin ini Gu Haoran merasa hampir mati, apalagi menyadari bahwa wanita yang ia perjuangkan ternyata tidak ikut melompat bersamanya.
Saat hampir menyerah, Gu Haoran melihat bayangan yang terjun ke dalam air. Seseorang berenang ke arahnya. Pakaian orang itu bergerak lembut mengikuti arus air, seperti lukisan awan yang bergerak. Siapa dia? Apakah Dewa Kematian? Ah.. Entahlah. Gu Haoran tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kehidupan Kita Baru Dimulai
Historical FictionZhu Yinan berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Gu Shangjun disisi lain adalah Jenderal yang dulu berada di pasukan yang sama dengan Zhu Yinan. Siapapun tahu bahwa keduanya tidak memiliki hubungan yang baik. Lantas atas dasar apa Gu Shangjun...