Bab 28 : Gu Shangjun Yang Malang

3.3K 447 50
                                    

Zhu Yinan memejamkan matanya, alisnya bergerak, dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lembut yang berusaha ditahan. 

Dibawah sana Gu Shangjun melahap batang daging Zhu Yinan seperti itu adalah makanan kesukaannya. Zhu Yinan merasa pusing, walau udara dingin tetapi karena perbuatan Jenderal Gu Zhu Yinan merasa panas. 

Gu Shangjun menghisap, menjilat, mengusap batang daging Zhu Yinan penuh perhatian. Gerakannya masih agak kaku karena Gu Shangjun baru pertama kali melakukannya, ia sangat berhati-hati. Setelah beberapa saat mencoba Gu Shangjun akhirnya lebih mahir. 

“Gu Shangjun, bagaimana jika ada yang melihat?” Zhu Yinan panik. Mereka berada di ruang terbuka, walau ini sudah sangat larut siapa yang tahu jika ada pelayan atau penjaga yang melintas? 

Gu Shangjun melepaskan hisapannya. “Tidak akan ada.”

Zhu Yinan marah. “Kau hanya asal bicara kan?”

Menteri Zhu benar-benar dibuat malu. Batang dagingnya terekspos bebas, mengkilap dan basah oleh air liur Gu Shangjun. Itu berdiri tegak pertanda Zhu Yinan menikmati semua perlakuan Gu Shangjun. 

“Nan-nan jangan marah. Aku tidak berbohong.” Gu Shangjun membujuk suami kecilnya itu. 

“Sudah cukup.” Zhu Yinan hendak merapikan penampilannya. Tetapi Gu Shangjun kembali melahap batang dagingnya. Kali ini Gu Shangjun lebih keras dan terburu-buru, seakan tidak memberi kesempatan bagi Zhu Yinan untuk mengelak. 

Zhu Yinan menggigit tangannya. Ia menahan sekuat tenaga erangan yang lebih keras dari sebelumnya. “Gu Shangjun kau binatang buas!”

Gu Shangjun merasa Zhu Yinan semakin membesar.

Punggung Zhu Yinan sedikit melengkung, jari-jari kakinya menekuk dan erangan terakhirnya sangat panjang. 

Zhu Yinan menyemprotkan sari pekatnya ke dalam mulut Gu Shangjun dan langsung ditelan dengan mudah oleh Jenderal Gu. 

Zhu Yinan menatap ngeri Gu Shangjun. “Itu menjijikkan!”

“Ini milik Nan-nan jadi tidak menjijikkan.” Gu Shangjun tersenyum culas. 

Diiringi omelan Zhu Yinan, Gu Shangjun membantu merapikan penampilan Zhu Yinan. 

“Pergi! Jangan berbicara denganku!” Zhu Yinan menghentak kakinya marah, pergi dengan wajah gelap meninggalkan Gu Shangjun yang meringis dan menggaruk tengkuknya. 

Karena tidak ada pertemuan pagi dan pekerjaannya selesai lebih awal. Zhu Yinan sampai di rumah lebih cepat. Ketika memasuki halaman ia disambut Peri dan kedua anaknya, Zhu Yinan mengelus kepala mereka satu persatu. 

“Aiya, Xuan-er. A-Die sudah pulang.” Wen Jia yang sedang mengajak Zhu Xuanjie jalan-jalan melihat Zhu Yinan yang muncul. 

Zhu Xuanjie berubah menjadi sangat ceria. Ia tertawa-tawa dan tangannya berusaha meraih Zhu Yinan. 

Zhu Yinan menggendong Zhu Xuanjie. “Dia bertambah gemuk.”

“Xuan-er tidur dengan cukup dan meminum asi dengan baik.”

Siapa yang akan mengira bayi yang mulanya sangat kurus ini menjadi gemuk dengan pipi besar yang kemerahan. 

“Apa dia sudah tidur?”

“Xuan-er baru saja bangun tidur, Tuan.”

Zhu Yinan kemudian mengajak Zhu Xuanjie duduk di bawah pohon yang rindang. Wen Jia pergi untuk mencuci pakaian Zhu Xuanjie. 

[BL] Kehidupan Kita Baru DimulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang